Hanbin tersenyum. "Iya, tante. Boleh, kan?"
Yang dipanggil tante itu adalah Mama Lisa. Chaerin.
Chaerin tersenyum. "Tentu boleh, Hanbin. Tapi, jangan terlalu larut ya, pulangnya?"
Hanbin mengangguk. "Siap, tan!"
Lisa tersenyum. Wanita cantik dengan bibir merah itu memegang lengan kekasihnya.
"Ma, aku berangkat, ya." Pamitnya.
Chaerin mengangguk. "Hati-hati di jalannya."
"Iya, Ma." Jawab Lisa dan berjalan keluar rumah.
Chaerin menutup pintu dan kembali ke kamarnya. Melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda karena calon menantunya meminta izin untuk membawa puterinya.
Setelah pintu tertutup, Lisa melepaskan pegangan tangannya pada lengan Hanbin.
"Hanbin, gimana?" Tanya Lisa sembari memutar tubuhnya beberapa kali.
Dahi Hanbin mengerenyit. "Gimana apanya, sayang?"
Lisa mendengus. "Penampilanku, lah."
Hanbin menyelipkan helaian rambut Lisa ke belakang telinga. "Cantik seperti biasa."
Lisa tersenyum. "Serius?"
Hanbin mengangguk.
"Woah, sepertinya malam ini aku akan banyak pelanggan." Gumam Lisa yang membuat Hanbin menghela nafas berat.
"Hari ini di club mana?"
Lisa mengambil handphone nya. "Bentar." Ujarnya sembari membuka akun whatsapp.
"Club Tra, Bin."
Hanbin kemudian berjalan ke arah mobilnya dan membuka pintu sebelah kemudi.
"Ayo, yang."
Lisa berjalan dengan senang hati. "Makasiii." Serunya.
"Hm"
Hanbin tersentak saat Lisa mencubit kedua pipinya dengan tiba-tiba.
"Jangan ngambek, dong. Nanti gak ganteng lagi. Hihi"
***
Hanbin melepaskan jemari sang kekasih dengan tidak rela saat Lisa menggandeng lelaki lain.
"Satu jam aja kok, tunggu ya." Ujar Lisa sebelum wanita itu berjalan ke lantai dua salah satu club terkenal di Seoul ini.
Hanbin meneguk minumannya sedetik setelah punggung Lisa hilang di balik pintu.
Menyedihkan.
Mungkin kata itu lebih dari sekedar cukup untuk mendiskripsikan keadaanya sekarang.
Wanita di luar sana banyak! Kenapa hatinya tetap di Lisa, eoh?
Kembali, diminumnya lagi segelas vodka dengan segali teguk.
Ah, benar-benar menyedihkan.
Dan satu jam kemudian, Hanbin merasa seseorang memeluknya dari belakang.
Hanbin memegang lengan pelaku pemelukan. "Sekarang, kemana lagi?"
***
Hm. Aku kasian sama Hanbin. 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
YE - HANLIS / HANLICE
Teen FictionI will be happy even though it is a lie *** Story by anitadesi11 DONT BE A SILENT READER! DONT COPY AND PASTE! DONT PLAGIAT! DONT BE A JERK!