Ratna masih sedikit terbayang wajah faisal saat ini. Mengingat kembali perpisahan yang biasa banget bagi ratna satu jam yang lalu dengan faisal. Faisal yang hanya bilang "duluan yah tante" kepada ibunya dan seperti mengacuhkan ratna yang berada disamping ibunya. "emang gw sependek itu yah sampe lo ga liat gw?" gerutu ratna dalam hati. Ratna juga masih mengingat betapa harumnya faisal. Wangi yang tidak menusuk hidung,segar tapi kalem tapi laki banget kalau bagi ratna. Rasanya kalau saja boleh,ratna mau banget meluk faisal. Dan bagi ratna hal yang paling mendebarkan adalah ketika dia memanggil faisal dengan sebutan "mas faisal", ratna tambah berimajinasi menjadi istri faisal yang harus mencium tangan suaminya sepulang kerja dan di cium keningnya ketika suaminya hendak pergi bekerja.
"woyyy lay!!!! Ngapain lu diem bengong senyum-senyum gitu?"
Ratna yang tengah asik mengkhayal sosok 'mas faisal' ini tiba-tiba saja buyar mendengar suara cempreng yang khas dan logat nyablak milik seorang cewe kurus berhijab dan berbadan imut bernama dita,sahabatnya sejak masuk kuliah.
"ganggu banget asli lu!" ratna memukul pelan bahu dita sambil ngeloyor pergi ke arah oven untuk mengecek bahan praktikum miliknya sudah kering atau belum.
"lagian lu orang pada praktikum sibuk deskripsi ehhh malah ngayal babu maneh di dieu"
"bagian mana yahhh yg pada sibuk deskripsi???nohhh lu liat baik-baik taahhh teangan ku maneh!!" ratna mengarahkan kepala dita ke segala penjuru ruangan laboratorium yang kini ramai dengan mahasiswa (40% deskripsi dan 60% ngobrol becanda).
"kasar ih kamu..ga suka aku ih" dita membetulkan jilbabnya yang sedikit berantakan karena ulah ratna tadi.
"yaudah rat,deskripsi aja lah yuk bantuin sekalian nyari-nyari nih fosilnya. Masih banyak yang belum ke kumpul soalnya"
Ratna dan dita akhirnya pergi ke arah mikroskop untuk deskripsi mikrofosil. Selagi ratna mencari-cari mikrofosil dan sibuk mengintip dengan mikroskop nya, ia melihat ke arah meja asdos di depan. Ratna rasanya menyesal melihat ke arah itu. Lebih tepatnya melihat ke sosok yang kini tengah duduk disana dan memperhatikan entah kepadanya atau arah sekitarnya. Sosok itu adalah alif yahya, senior ratna angkatan 2011 sekaligus mantan pacarnya di semester 2 dulu. Sejujurnya, ratna tidak akan sesungkan dan sekikuk ini kalau saja alif tidak bersifat benci kepadanya hanya karena hubungan mereka telah usai.
"dit. Ditttaaa" seru ratna kepada dita yg duduk di sebrangnya.
"jangan berisik!" alif menegur dengan suara dingin dan nada tegas serta tatapan tajam ke arah ratna.
"maaf kak" ratna mencicit.
Ratna menghampiri dita "dit..gw tukeran ama si sujana yah. Ntar kalo si sableng udah pergi gw balik lagi. Gw risih njir" bisik ratna kepada dita. Dan dita hanya mengangguk agar tidak di tegur lagi oleh asdos glaknya itu. Ratna kembali ke mejanya dan hendak membereskan sample nya dan alat tulisnya yang berserakan. Ketika hendak mematikan mikroskopnya tiba-tiba saja sudah ada seseorang berdiri di hadapannya.
"kamu mau kemana? Emang udah selesai deskripsi nya?" tanya alif dingin dengan terus menatap ratna mengintimidasi.ratna mendeongak menatap alif. Ia tak ingin kelihatan takut lagi karan sudah begitu muak dengan sikap alif yang childish.
"maaf kak,tapi tugas saya udah selesai jadi saya mau tukeran sama sujana sekarang"
"tugas kamu yang mana? Perasaan daritadi kamu belum ngapa-ngapain tuh saya liat" alif masih mencoba untuk mengintimidasi ratna tapi bukan ratna namanya kalau ia tidak bisa menaklukan makhluk sableng di depannya ini.
"tugas saya deksripsi ka..dan ini yang milih-milih fosilnya itu tugas sujana jadi saya mau gantian sama sujana, karna saya mau klasifikasi deksripsian saya dan ada beberapa juga yang saya ga ngerti jadi tadi saya mau nanya sama kaka juga sekalian diskusi gitu ka."
"kalo mau diskusi nanti aja..saya masih bantuin deskripsian bella dan koreksi yang lain" alif menjawab dengan suara yang terdengar di telinga ratna sok tegas.
"oh yaudah ka gapapa biar nanti saya masih mau preparasi sample juga masih ada beberapa yang harus di keringin sambil nunggu kaka kelar" ratna menjawab dengan senyum.
"selesai praktikum ini aja kalau gitu."
"oke kaa siap".
Dalam hatinya ratna tertawa geli mendengar kalimat alif. "penuh dengan intrik dan modusaaannn. Ga mempan lif di gw!" cibirnya dalam hati.
======
"itu kan karna dia udah ga utuh makanya begitu bentuknya jadi ya kamu harus bisa bayangin bentuk sempurna nya. Liat di table kan ada" alif menjelaskan kepada ratna yang masih memandangi mikroskop dan membolak-balikan mikrofosil ganella. Di laboratorium itu kini hanya tinggal mereka berdua. Jarum jam menunjukkan pukul setengah lima sore dan ratna sudah mengutuk dirinya dari sejam yang lalu karena harus terjebak disini dengan alif.
"duh! Susah amat yah bayangin bentuknya gitu ka...ini juga kayanya saya nyucinya kurang bersih deh jadi masih ada yang nempel gini nih pasirnya" ratna mulai stress sendiri dan berharap alif mau menggantikan dirinya mendeskripsikan makhluk kecil-kecil ini yang membuat mata silinder ratna pusing.
"ratna..ratnaaa hahaha kamu kalo udah pusing pasti nyerah gitu deh" alif mengacak-ngacak rambut ratna.
"yaudah nanti aku deskripsiin deh yang ini tapi temenin aku makan dulu yah..aku belum makan dari siang nih" alif merajuk sambil memegangi perutnya dengan cengiran lebar.
Ratna awalnya ogah menemani alif makan karena dia tau ini hanya intrik alif. Ia akui alif sosok yang menarik. Bisa di klasifikasikan cowo ganteng di fakultas nya dan itu juga yang menjadi alasan ratna dulu menerima alif menjadi pacarnya.
"makan apa ka?" tanya ratna ragu-ragu.
"kamu mau makan apa?"
"lah? Kok saya kak? Kan kakak yang mau makan bukan saya."
"emangnya kamu gamau makan? Kan kamu belum makan daritadi" alif menatap ratna yang kini tengah membereskan dan mematikan mikroskop.
"yaa terserah kakak aja deh mau makan dimana" ratna menjawab sekenanya karena ia ogah ribet dan berlama-lama dengan alif.
Alif tersenyum ramah dan membantu ratna membawa mikroskop kedalam lemari. Dengan sengaja alif memegang tangan ratna ketika sedang membawa mikroskop untuk memberi sinyal kepada ratna bahwa ia masih ingin kembali.
YOU ARE READING
Hanging Wall
RomanceRatna jiwani dewi : mahasiswi teknik geologi, 22 tahun, cuek , flirty,ekstrovert achmad faisal hadi : anak minyak idaman wanita, 26 tahun, mapan, ramah, introvert rasa suka ratna terhadap faisal hanya sebatas mengagumi dan faisal yang masih memilik...