🦆1

37.3K 3.7K 574
                                    

"ANNYEONG~~" lagi-lagi seruan super ceria itu datang dari bibir manis Lisa ketika ia bersama ketiga member Blackpink lainnya memasuki dorm mewah milik BTS.

Kedatangan mereka disambut hangat oleh ketujuh pria tampan itu. Terutama Seokjin yang langsung memeluk pinggang Jisoo kemudian membubuhkan satu kecupan manis dibibir sang kekasih.

Ada banyak fakta yang tidak diketahui oleh publik mengenai kedua idolgrup yang tengah naik daun ini.

Tentang sepasang kekasih--Seokjin dan Jisoo, tentang persahabatan para member, tentang Lisa yang gemar menjahili Jungkook, juga tentang--

--Jungkook yang menyukai Lisa, secara diam-diam.

"Sedang apa?" ujar Lisa yang langsung menghambur kesisi Jungkook yang tengah duduk diatas karpet--bersandar pada badan sofa.

Jungkook meliriknya sejenak, "Main game. Tidak lihat?" jawabnya datar.

Lisa mendecih, "Galak sekali."

Jungkook tak menjawab, masih menyibukkan diri dengan ponsel miliknya. Memperhatikannya, membuat Lisa gemas sendiri. Sesungguhnya ia tak suka diabaikan, jadi ia menusuk-nusuk pipi Jungkook dengan jari telunjuknya.

"Ck! Apa sih?!" Jungkook mendecak, berusaha menghindari sentuhan Lisa.

Namun kata menyerah tidak ada dalam kamus hidup seorang Lalisa Manoban. Gadis bermata bulat dengan iris coklat itu melanjutkan misinya--mengganggu kelinci manis bernama Jeon Kookie Bunny.

Iya, nama itu Lisa yang menciptakannya sendiri. Katanya, sangat cocok untuk pria menggemaskan seperti Jungkook.

Lisa menarik-narik pipi Jungkook, menggoyang-goyangkan tubuh pria itu, dan yang terakhir adalah menggigit pipi Jungkook dengan gemas.

"YAK!!" Jungkook berteriak kesal ketika Lisa berhasil mengacaukan konsentrasinya dan membuat gamenya berakhir dengan kalimat 'you lose'.

Jungkook membanting ponselnya, kemudian menerjang tubuh Lisa hingga terbaring diatas karpet. Lelaki itu menjadikan kedua lengannya sebagai penyangga bobot tubuhnya sendiri agar tak begitu menindih Lisa. Memegangi kedua tangan Lisa disamping kepala agar gadis itu tak memberontak.

Lisa membolakan matanya, begitupula dengan para member yang sedari tadi tak begitu memperdulikan kedua maknae kesayangan ini. Mereka sudah terbiasa mendengar gelegar tawa Lisa, juga jeritan kekesalan Jungkook. Namun melihat posisi Jungkook dan Lisa yang seperti ini adalah kali pertama untuk mereka.

Lisa tak berkutik. Ia menatap Jungkook, yang juga tengah menatapnya dalam jarak super dekat hingga mampu merasakan deru nafas beraroma mint menyegarkan yang keluar dari mulut Jungkook yang sedikit terbuka itu.

Seakan dunia berhenti berputar, seperti jarum jam tak lagi berdenting. Jungkook bak kehilangan kesadarannya saat ini.

"Ekhm." Namjoon berdehem canggung. Memecah keheningan disana.

Jungkook segera bangkit dari tubuh Lisa. Didapatinya, semua pemilik pasang mata yang tadi menatapnya kini berperangai kikuk, berpura-pura tak melihat apa yang baru saja terjadi.

Jungkook mendecih, menatap Lisa jijik, "Dasar pengganggu." kemudian menyambar ponselnya yang tergeletak diatas karpet--hampir menyentuh lantai dan beranjak memasuki kamarnya.

Lisa mengerutkan dahi, kemudian mengedikkan bahunya tak peduli. Ia sama sekali tidak merasa tersinggung dengan tatapan jijik atau marah yang biasa diberikan Jungkook padanya. Karena baginya, Jungkook termasuk salah satu sumber kebahagiaannya. Hidupnya takkan tenang jika tidak mengganggu Jungkook.

Tetapi didalam kamar itu, tepatnya dimana seseorang tengah menyembunyikan dirinya dibalik selimut tebal dengan pipi semerah tomat. Jeon Jungkook.

Memegangi dadanya, merasakan debaran jantungnya yang bergerak sangat cepat hingga membuatnya takut akan terlempar keluar dari tubuhnya.

Ini sungguh gila. Hanya dengan menatap Lisa dalam jarak sedekat itu dapat membuatnya seperti ini.

Berawal dari satu tahun yang lalu, ketika Seokjin membawa keempat gadis itu masuk kedalam dorm dan memperkenalkannya pada mereka, juga ketika gadis cantik bak sebuah barbie hidup itu mulai mengganggu hidupnya. Jungkook tak pernah berfikir bahwa ia akan memiliki perasaan lebih terhadap gadis menyebalkan itu.

Lisa selalu menganggapnya seperti anak kecil, memeluk tubuhnya seperti sebuah guling, menggigit telinganya, mencubit pipinya, dan sederet hal-hal menjengkelkan lainnya. Bahkan Lisa selalu menyuruhnya untuk memanggil noona, padahal Lisa hanya beberapa bulan lebih tua darinya.

Awalnya Jungkook sangat marah, tidak suka diperlakukan seperti itu. Cukuplah ia menjadi bayinya Bangtan, tetapi perempuan cerewet itu juga seperti ingin memiliki lisensi kepemilikan atas dirinya sebagai bayi juga.

Apa Lisa tidak tahu kalau ada ribuan gadis diluar sana yang menginginkan berada dibawah kungkungan tubuh kekar Jungkook? Apa Lisa tidak paham kalau ada ribuan otak kotor dengan pandangan lapar ketika menatap Jungkook sembari menggumam, 'Fuck me, please?'

Mengapa Lisa selalu menganggapnya anak kecil?

Namun melalui interaksi-interaksi yang seringkali membuat Jungkook dongkol itu, pria itu menyadari bahwa ia selalu menginginkan Lisa untuk berada disisinya.

Itulah alasannya, mengapa Jungkook selalu bersikap galak dan tak peduli pada Lisa. Karena Jungkook tahu, kalau Lisa akan semakin mengganggunya jika ia marah, kalau Lisa akan selalu hadir disisinya jika ia diam saat dijahili.

Setidaknya Lisa akan tertawa ketika gadis itu mengusik dirinya. Ia senang menjadi bahan usilan Lisa. Karena ia bahagia melihat tawa itu.

°°

"Apa kau menyukai Jungkook?"

Ini sudah larut malam dan Lisa baru saja menjatuhkan bokongnya diatas ranjang ketika pertanyaan itu terlontar dari bibir manis Chaeyoung.

Lisa mengerutkan dahi. "Suka? Ya. Aku memang menyukai Jungkook. Ia adalah mainan seru untuk kujahili. Aku gemas padanya." ujarnya dengan kekehan.

"Bukan suka yang seperti itu yang kumaksud, Lisa." Chaeyoung mendudukkan dirinya disisi Lisa, menarik nafas sejenak sebelum melanjutkan. "I mean, bagaimana caramu memandang Jungkook? Apa kau mempunyai perasaan padanya? Seperti perasaan ketika kau jatuh cinta pada Hanbin oppa."

Lisa menggigit pipi bagian dalamnya. Yang ia rasakan selama berada disisi Jungkook hanyalah perasaan nyaman dan bahagia saja, tidak lebih. Dan ia tidak tahu apakah perasaan yang seperti itu dapat disebut sebagai perasaan cinta atau tidak.

Di matanya, Jungkook adalah pria yang unik dan lucu. Lisa senang berada di dekatnya, menghirup aromanya, mendusel-dusel pada bahunya, menarik-narik pipi kenyalnya yang seperti squishi, dan masih banyak lagi hal lainnya yang membuat ia betah berlama-lama berada di sisi pemuda itu.

Ya, meskipun Jungkook itu galak, dan suka berteriak padanya, tapi ia tidak peduli. Itu adalah titik kebahagiaannya, di mana misinya telah tercapai, yaitu membuat Jungkook menjerit marah padanya.

Intinya, Lisa tidak bisa mendeskripsikan bagaimana perasaannya untuk Jungkook. Maka ia menjawab, "Tidak, Chaeng. Aku masih sangat menyukai Hanbin oppa."

Lisa menarik nafas sejenak, kemudian menatap Chaeyoung dengan seulas senyum tipis sebelum kembali melanjutkan, "Lagipula, bukankan Jungkook sangat menyukai IU sunbaenim?"

°°




°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
the hottest baby | lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang