chapter 4

40 5 0
                                    

Ayah syalfa pov

Setelah itu ayahnya syalfa pun pergi untuk menengok istrinya yang sedang terbaring dengan rasa sangat sedih dan mengingat kembali ucapan dokter yang mengatakan bahwa istrinya itu akan meninggal dunia.

"Kenapa ....kenapa takdir hidupku harus seperti ini,kenapa...."ucap ayah syalfa sambil menangis

Dan setelah ayahnya syalfa mengatakan hal seperti itu tangan sang istri bergerak,ayah syalfa merasa sangat bahagia setelah mengetahui sang istri mengalami siuman

"Terima kasih tuhan atas semuanya,istriku dapat siuman kembali"ucap ayah syalfa

"Ay-ah.."ucap ibu syalfa dengan terbata bata

"Ada apa bu ayah disini"

"Ayah bagaimana dengan keadaan syalfa anaku"

"Dia ada dirumah tetangga,ayah titipkan syalfa anak disana karena dia masih sangat kecil untuk dibawa kerumah sakit"ucap ayah syalfa

"Ayah,klau ibu tidak ada tolong jagain syalfa anak kita ya" ucap ibu syalfa sambil tersenyum

"Ibu,ibu bicara apa ibu harus kuat demi anak kita bu,kasian sikecil bu"ucap ayah syalfa sambil menangis

"Ayah ibu mohon ayah jangan menangis,ayah harus kuat dan menjaga anak kita dan membesarkanya dengan kasih sayang seperti kasih sayang seorang ibu....ayah ke-pa-la i-bu sa-ngat sa-kit. Ahkk"ucap ibu syalfa

"Ya,ampun yang sabar bu ayah panggilin dulu dokternya"ucap ayah syalfa dengan tergesa gesa

Pada saat sang ayah memanggil dokter,tiba tiba alat detak jantung ibunya sudah garis lurus

"Huuu dok,istri saya kesakitan,tolongin istri saya dok"ucap ayah syalfa

Dokter mencoba untuk memeriksanya.

"Inalillahi,tuhan sudah berkehendak lain"ucap dokter itu dengan raut sedih

"Gak..gak mungkin,dokter pasti bercandakan,istri saya enggak meninggal dunia kan ,tadi dia berbicara dengan saya"ucap ayah syalfa sambil menangis dengan tersedu sedu

Ayah syalfa pov end

ayahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang