Failure ~ 2

8.8K 449 15
                                    

Dokter Ratna baru saja menerima sperma terpilih milik Gustaf Ardiansyah dari laboratorium. Sperma itu yang akan di inseminasi ke dalam rahim istrinya. Dokter Ratna menghubungi perawat yang bernama Karin untuk membawa pasien inseminasi ke ruangannya. Sesungguhnya, proses inseminasi yang akan dilakukannya sesaat lagi bukanlah tanggung jawabnya. Ia hanya melakukan tugas itu menggantikan dokter Danu yang tidak bisa masuk karena sedang sakit.

Suster Karin yang sedang membantu operasi dokter lain, meminta tolong rekannya untuk membawa pasien yang bernama Cristal menuju ke ruangan Dokter Ratna. Karin sama sekali tidak menyadari bahwa rekannya itu telah salah mendengar nama sang pasien. Bukan nama Cristal yang rekannya dengar, tapi Crista. Maka terjadilah kesalahan pemberian inseminasi buatan dari yang seharusnya.

Suster Karin yang baru saja keluar dari ruang operasi terkejut saat ada seorang gadis yang mendekatinya dengan panik.

"Suster...! Suster ...!" panggil gadis itu.

"Iya, mbak. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Karin.

"Suster, teman saya yang dirawat di sini tidak ada di kamarnya, sus." kata gadis itu yang tidak lain adalah Raya.

"Teman mbak di rawat di mana?"

"Di ruangan kelas 1, sus."

"Nama teman mbak siapa? Biar saya cari di bagian informasi."

"Crista, sus."

Hm? Cristal? Ah, Pasien dengan jadwal inseminasi.

"Oh, mbak Cristal. Mbak Cristal sedang menjalani proses inseminasi di ruangan dokter Ratna, mbak." kata Karin yang membuat Raya bingung.

"Inseminasi?"

"Iya, mbak."

"Suster jangan becanda ya, sus. Teman saya itu umurnya baru 18 tahun seperti saya. Kami baru saja lulus SMA hari ini."

"Nama teman mbak, Cristal kan? Mbak Cristal memang punya jadwal inseminasi sore ini, mbak."

"Suster! Nama teman saya Crista. Bukan Cristal!!" sengat Raya emosi. Suaranya menggema di lorong ruang IGD. Membuat orang-orang yang ada di sana melihat ke arahnya.

Mendengar kata-kata Raya, Karin terlihat panik. Ia segera menghubungi rekannya yang ia mintai pertolongan tadi. Dan matanya membulat sempurna saat rekannya mengatakan bahwa ia telah membawa pasien Crista ke ruangan dokter Ratna.

Karin bergegas menuju ke ruangannya pasien Cristal yang asli. Ia berharap bahwa tidak ada kesalahan. Ia berharap bahwa ia telah salah dengar.

Karin berhenti di sebuah bangsal kelas 1. Ada nama Cristal di depan pintu kamar itu. Raya rupanya telah mengikutinya. Kini gadis itu berdiri di dekatnya dengan napas terengah-engah.

"Permisi ...!" Karin mengetuk pintu dan membukanya. Ada di sana seorang wanita cantik yang sedang duduk di atas tempat tidur. Ada pula seorang laki-laki yang sedang membaca majalah sedang duduk di sofa.

"Suster? Kapan proses inseminasi ku dilakukan, sus? Aku sudah menunggu dari tadi." kata wanita yang duduk di tempat tidur sambil berdiri. Harapan Karin hancur sudah.

"Ya Allah ...!" Karin memekik sambil menutupi mulutnya dengan kedua tangan.

"Apa-apaan ini, suster?" tanya Raya yang berdiri di belakangnya. Karin menatap gadis itu penuh sesal.

Beautiful FailureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang