Please vote dan komen setelah selesai membaca, komen kalian berarti banget buat aku :)
.
.
"kau tidak bisa menyelinap masuk kerumah mereka" jongin bersuara semakin frustasi akibat kekeras kepalaan dari seorang wanita yang sangat ia sukai sejak 4 tahun lalu itu.
Jongin adalah tangan kanan chanyeol yang akhirnya diangkat sebagai adik oleh lelaki bersurai hitam pekat yang tak lain adalah mantan kekasih dari gadis mungil bermata burung hantu yang ia sukai diam diam sejak lama.
Gadis bersurai coklat tua itu tidak menggubrisnya, ia hanya terus memandangi pisau, pistol , dan bubuk sianida yang ada di hadapanya sekarang.
"chanyeol bahkan menyiapkan bodyguard tepat di jendela kamar dan pintu masuk dapur mereka kak" jongin kembali meyakinkan kyungsoo bahwa nekad untuk memasuki panthouse park secara diam – diam bukanlah pilihan yang terbaik.
Kyungsoo menatap tajam kearah jongin,
"kalau begitu kau bawa baekhyun keluar bagaimanapun caranya" perintah kyungsoo.
Ingatkan jongin bahwa cinta itu bisa membutakan siapa saja yang sedang dilandanya.
"kau fikir itu semudah membuat cake dengan taburan mesis di atasnya? Ayolah ,ini tidak akan berhasil kak!" jongin benar – benar tidak habis fikir dengan jalan fikiran perempuan cantik yang ada dihadapanya sekarang ini
Namun, perumpaan yang jongin berikan malah menjadi sebuah ide brilian bagi kyungsoo
"ah kau pintar jongin!" kyungsoo menjentikan jari lentiknya
"cukup belikan perempuan itu ice cream rasa stroberry dan taburkan ini di atasnya. Tidak perlu aku yang masuk ke rumah itu karena kau yang akan mewakilkanku "
Lagi dan lagi jongin semakin tidak menyangka dengan fikiran gila yang keluar dari kepala mungil itu.
.
.
.
"sayang"
chanyeol memasuki kamar mereka sambil membawa sebuah nampan makanan, susu dan tak lupa buah juga ada didalamnya.
Ya, baekhyun sudah mau pindah ke kamarnya bersama chanyeol sekarang dengan alasan keselamatan bayinya.
Walau sebenarnya baekhyun pun senang dengan perubahan sikap chanyeol yang sangat drastis itu.
"ya?" baekhyun menjawab sambil menoleh ke arah sumber suara
"kalian harus makan"
Sungguh, hanya dengan 3 kata yang keluar dari bibir tebal chanyeol dengan sangat lembut membuat hati baekhyun menghangat.
"hey? Kau melamun?" chanyeol menangkup sebelah pipi tirus baekhyun setelah meletakan nampan berisi makanan tadi di atas nakas samping tempat tidur mereka.
"apa yang mengganggu fikiranmu? Perutmu sakit? Mual? atau – "
"berhenti bersikap seperti ini, chanyeol" baekhyun menyela perkataan chanyeol dengan mata merah yang hampir meluruhkan lagi kristalnya."jangan membuatku bimbang" baekhyun menundukan kepalanya untuk menyembunyikan kristal bening yang akhirnya luruh.
Chanyeol sangat mengerti yang baekhyun maksudkan.
Dan
Chanyeol amat sangat memahami trauma cinta yang baekhyun alami, wajar saja jika baekhyun seperti ini fikirnya.
"aku sangat mencintaimu, mencintai kalian. Hanya ingat itu baekhyun" chanyeol mencoba meyakinkan baekhyun untuk yang ke 23 kalinya, karena baekhyun sudah mengatakan hal yang sama sebanyak 22 kali dan ini yang ke 23.
Chanyeol memeluk baekhyun, mengusap pelan punggung bergetar itu,
Mereka berpelukan dalam tangisan di sore menjelang malam itu, dengan hati yang saling meyakinkan satu sama lain.
.
.
.
Tok..tok..tok...
Suara ketukan pintu mengalihkan atensi kedua insan yang saling menatap satu sama lain itu.
"maaf tuan, ada kurir toko ice cream yang mengantarkan ini barusan dan ada tulisan to : baekhyun di sticky note ini" bibi kim memberikan sekotak besar ice cream dan note nya kepada chanyeol.
"bawa kembali ke dapur bi, kalian bisa memakanya jika mau" putus chanyeol setelah melihat sekotak besar ice cream yang sekarang sudah kembali ke tangan ART nya itu.
Chanyeol merasa ada yang tidak beres dengan itu, dan ia yakin sekali dengan feelingnya.
"chanyeol"
baekhyun bersuara lirihSeketika chanyeol menoleh
"ada apa sayang?"
"ice cream itu pasti dari sehun, aku ingin memakanya" keyakinan chanyeol dan baekhyun berbanding terbalik
"jika itu dari sehun pasti dia yang akan mengantarnya sendiri, sampai kesini"
"tidak, sehun penuh dengan kejutan" baekhyun berbicara sambil menerawang dengan senyum yang langsung terpatri di wajah manisnya.
"sayang? Perasaanku tidak enak untuk ice cream misterius itu" chanyeol akhirnya mengutarakan kekhawatiranya tentang ice cream tersebut.
Baekhyun mengernyit tak mengerti tentang apa yang chanyeol katakan
"aku merasa ada yang tidak beres" chanyeol berusaha meyakinkan baekhyun bahwa ice cream itu bukanlah dari sahabat istrinya itu.
"aku mengenal sehun sudah sejak lama, dan aku tidak bercanda tentang sehun yang penuh dengan kejutan"
Baekhyun pun keukeuh dengan pendirianya bahwa ice cream itu dari sehun.
"oke, kita telpon sehun untuk memperjelas" putus chanyeol
Dan itu tidak akan bisa di bantah oleh siapapun.
.
.
Di dering ketiga sehun mengangatnya
"ada masalah?" tanpa basa basi sehun langsung khawatir saat melihat nama chanyeol tertera di layar pintarnya
"tidak, tapi apa kau mengirimkan baekhyun ice cream dengan jasa kurir?" chanyeol pun bukan tipe orang yang pintar berbasa basi
"ice cream? Tidak. Aku sudah berada di kampus sejak jam 7 pagi tadi untuk mengurua surat izin baekhyun"
Ingatkan chanyeol bahwa sehun adalah malaikat baekhyun, dia sendiri pun tidak teringat tentang kuliah baekhyun. Dan awalnya chanyeol berfikir bahwa sehun sedang tidur di apartemenya sekarang ini.
Setelah beberapa detik melamun chanyeol tersadar karena tepukan pelan yang dilakukan baekhyun di lenganya
"baiklah terimakasih" hanya itu sebagai kalimat penutup dari perbincangan dua insan yang sama sama mempunyai sifat sedingin es itu
.
.
"kau dengar sendiri bukan?" buka chanyeol setelah selesai bercakap dengan sehun di telpon
Baekhyun hanya diam, dia tidak tau harus bereaksi seperti apa
"jika kau memaksa ingin memakan ice cream itu, biar aku yang mencobanya terlebih dahulu"
See you next chapter ya, kalo komenya banyak aku bakalan fast up :)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE JOURNEY (Chanbaek Gs)
FanfictionAku byun baekhyun seorang istri yang bahkan tidak diinginkan oleh suamiku sendiri. -chanbaek gs -hurt -mpreg