Part 16 (bagian 2)

10.1K 797 66
                                    

Kalo komen gak tembus 50 aku hiatus cerita ini thks :)
.
.
.

"kau belum dapat info juga?"

"hyung, kurasa kak kyungsoo tidak akan berani mencelakai istrimu lagi"
Entah atas dasar apa jongin mengeluarkan kata kata semacam itu.

"cukup laksanakan apa yang aku perintahkan"  jongin jelas terintimidasi

"aku akan berusaha semampuku hyung"

Akhirnya kai memutuskan untuk keluar dari ruang baca chanyeol.

"jongin-ah" jongin menghentikan langkahnya tepat di pintu saat suara chanyeol kembali menginterupsi.

"terimakasih" ucapan terimakasih syarat dari ketulusan terhadap adik angatnya itu.

Jongin mengernyitkan alisnya bingung

"untuk selalu berada disisiku dan mendukungku"

Sakit

Hatinya pun sakit karena telah mengkhianati kakaknya, tapi ini sudah menjadi pilihanya.

Cintanya kepada kyungsoo adalah hal berharga yang ia pilih.

.
.
.

"kak ini tidak akan pernah berhasil, kumohon"  jongin hampir frustasi saat ini.

"kau mengacaukan es krimnya, harusnya dia sudah mati beberapa hari yang lalu!" sorot mata tajam milik kyungsoo terus mengintimidasinya.

"kau fikir aku akan diam saja saat saudaraku yang akan mencoba es krim itu lebih dulu?"  jongin mulai mengendalikan emosinya sekarang.

"bukankah itu lebih baik untukmu?" seringaian kyungsoo terlihat sangat mengejek.

"apa yang kakak maksud dengan lebih baik untuku?"

"bukankah jika chanyeol yang mati kau bisa memiliki diriku?"  kyungsoo melanjutkan kata katanya,

"bukankah ini simbiosis mutualisme? Berhenti bersikap seperti malaikat jongin, tidak ada cinta yang tidak ingin dibalas" sorot mata mengejek itu jelas sekali menyudutkan jongin.

Namun jongin tidak ingin terintimidasi oleh itu, apanya yang lebih baik fikirnya? Chanyeolah malaikatnya selama ini, chanyeolah hidupnya.

Brakk...

Jongin menyudutkan kyungsoo ke ujung dinding kamarnya.

"jangan salah menilai tentangku, aku bahkan bisa membunuh cinta pertamaku untuk chanyeol" jelas sekali terlihat kyungsoo tersentak dengan perkataan yang baru keluar dari mulut jongin.

"kalau begitu bunuh aku!"

"kenapa kau tidak melakukanya sejak kemarin!? Bukankah ini sudah terlalu jauh, pengkhianat?" kyungsoo menekan kata katanya untuk menyadarkan jongin.

"cukup bantu aku melenyapkan si sialan itu, dan kau akan mendapatkan keinginanmu" lanjutnya

"kesempurnaan hanya milik tuhan-mu, jadi berhenti bersikap seolah kau tidak membutuhkan balasan atas satu kerjaan yang telah selesai kau lakukan"

Sreett..

Kyungsoo menghempaskan tangan jongin yang semula mengurung tubuh mungilnya dan pergi dari tempat itu.

.
.
.

Tap..tap..tap...

"sayang?" baekhyun menoleh kebelakang saat suara yang sangat ia kenal menginterupsinya.

Si pemilik suara bariton itu mengernyitkan alisnya bingung.

"aku akan ke kampus" si kecil memberi jawaban atas kebingungan sang suami.

"aku antar, tunggu di ruang keluarga aku hanya akan mengambil kunci mobil di kamar" beritahu sang suami

"chanyeol aku---" ucapan si kecil terpotong

"aku antar atau tidak pergi sama sekali" baiklah, jiwa penguasa seorang park mulai menunjukan eksistensinya.

Dan si mungil tidak akan bisa membatah untuk itu.

.
.
.

"ini bukan arah pulang chan" baekhyun bingung karena chanyeol mengemudikan mobilnya bukan ke arah rumah mereka.

"kita akan kencan" chanyeol menggenggam sebelah tangan sang istri sambil memberi tahu arah tujuan mereka.

" ya? " baekhyun benar benar bingung sekarang.

"bukankah kita belum pernah melakukanya? Kencan seperti makan malam romantis atau bersepeda di sekitar sungai han?"

"ah tidak, berkeliling sungai han sambil ku gendong adalah pilihan yang terbaik"  lanjut chanyeol

Baekhyun tak bisa berkata, bahwasanya adegan seperti itu bahkan tidak pernah terlintas di kepala baekhyun.

"kau boleh memakan es krim"

"tapi aku yang harus mencobanya terlebih dahulu, lalu setelah itu bagaimana kalau kita ke toko perlengkapan bayi? Tapi kita masih belum tahu apakah baby itu putri atau pangeran"

Sungguh , hati baekhyun menghangat mendengar celotehan riang sang suami.

Chanyeol moleh karena tidak mendapat jawaban dari sang istri,

"sayang? Kenapa diam? Kurang enak.badan? Atau kau mual? Apa aku terlalu ngebut?"

Chanyeol menyadarkan baekhyun dari lamunanya.

"yeol?"

" ya sayang?"




"bisakah aku mempercayaimu?" pertahanan baekhyun untuk tetap pada pendirian yang ia buat sepertinya sudah runtuh.

"bisakah aku mempercayakan hatiku padamu? Bisakah aku menyerahkan seluruh hidupku padamu?"

"bisakah kau berjanji lalu menepatinya?"

.
.
.
.

Byeee...

MY LOVE JOURNEY  (Chanbaek Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang