Part 2 : Nawa Adelia

4.7K 166 21
                                        

Alarm handphone berbunyi dengan nyaring di tengah kesunyian kamar. Dari dua gadis yang tidur, hanya satu gadis yang bangun dan langsung mematikan alarm handphone yang ternyata miliknya, Nawa Adelia.

"Jam satu pagi..." lirih Nawa yang memiliki suara lembut saat melihat jam yang tertera di ponselnya.

Nawa mengucek matanya yang terasa berat untuk terbuka. Rasanya ia ingin sekali menarik selimut dan tidur satu jam lagi.

Tapi Nawa ingat kalau hari ini ia ada penerbangan pagi yang mengharuskan dirinya bangun 4 jam sebelum ETD (Estimaed Time Departure).

Nawa duduk terdiam sejenak untuk mengumpulkan energi selepas bangun tidur, lalu ia melirik sebelah tempat tidurnya yang di tempati sahabatnya, Putri Ayu. Yang kebetulan ia dan Putri sedang dalam schedule terbang yang sama selama 5 hari ke depan. Putri terlihat masih asik dalam alam mimpi dan enggan bangun dari tidurnya.

"Put, bangun yuk... Kita tahajud bareng sebelum siap-siap." Nawa berucap lembut sambil mengguncang pelan bahu Putri.

Putri menggeliat pelan dan berucap dengan suara parau, "Gue lagi halangan, Na. Baru tadi 'dapet'. Sekarang jam berapa?"

"Jam satu, Put."

"Selesai mandi lo langsung tahajud kan?" Putri bertanya dengan keadaan mata yang masih tertutup.

Nawa memandang Putri dengan bingung, "Iya, emang kenapa?"

"Bangunin gue ya pas lo udah selesai mandi. Jadi lo tahajud, gue gantian mandi. Nanti pas sama-sama udah selesai, kita siap-siap bareng. Oke?"

Nawa mengangguk dan berucap meningatkan, "Oke. Pokoknya kalo gue bangunin, lo harus bangun ya!"

"Iye bawel, udah sana mandi. Gue mau lanjut tidur bentar." tangan Putri berayun-ayun mengusir Nawa yang masih berada di dekatnya namun matanya masih tetap dalam keadaan tertutup.

Nawa manyun sambil bersedekap dada, "Semoga aja lo mimpiin mantan terburuk lo itu, Put. Biar lo nggak bisa tidur lagi." ujar Nawa dengan suara pelan lalu berjalan menjauh dari kasur Putri.

"Gue masih denger woi!" teriak Putri ketus yang mengejutkan Nawa yang hendak membuka pintu kamar mandi.

***

15 menit kemudian Nawa keluar dari kamar mandi dalam keadaan sudah berwudhu dengan masih mengenakan pakaian tidur yang sama seperti tadi malam namun sudah berganti pakaian dalam. Ia berjalan menghampiri kopernya yang di atasnya sudah terdapat sajadah dan mukena yang kemarin malam ia pakai untuk sholat isya.

Sebelum sholat, Nawa melepaskan lilitan handuk yang terdapat di kepalanya selepas ia berkeramas dan meletakannya di atas kasur.

Nawa berjalan menuju dapur, menghangatkan makanan yang masih ada sejak tadi malam. Setelah selesai menghangatkan makanan, Nawa memindahkannya ke piring lalu di taruh di meja makan.

Sudah satu tahun sejak home base mereka di pindahkan ke Jakarta, mereka tinggal di sebuah apartemen sederhana beserta para Pramugari lainnya yang menempati apartemen tersebut. Sebelumnya mereka tinggal di home base masing-masing. Nawa tinggal di home base Makassar, Putri tinggal di home base Medan.

Garuda Indonesia memiliki 5 home base yang tersebar di beberapa kota di Indonesia yaitu: Medan, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Bali.

Nawa berjalan masuk ke kamarnya yang sejak tadi malam di tempati ia dan Putri, padahal Putri memiliki apartemen sendiri yang bertepatan di sebelahnya, namun sahabatnya itu memutuskan untuk bermalam di apartemennya karena selain keesokan harinya mereka akan terbang bersama, Putri juga ingin menceritakan sesuatu kepada dirinya dan berakhir dengan air mata yang membahasi tempat tidurnya.

Antara Darat dan UdaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang