Assalamu'alaikum semuanya 😊 maaf banget aku baru bisa update sekarang, setelah selesai mengurus sesuatu. Jujur part ini bikin aku pusyiinngg banget karena selama proses ngetik part ini banyak banget yang di ganti, udah ngetik panjang eh di hapus karena kurang pas, dan berulang lagi sampai beberapa kali ☹ #aduhkojadicurcolya 😁
Btw, foto yang ada di mulmed itu gambaran dari Rafa yaa, sengaja aku tutupin mukanya supaya kalian punya imajinasi sendiri tentang Rafa 😊 Selamat membaca semuanya 💞
***
Taruna. Sebutan untuk laki-laki yang sedang mengeyam pendidikan di sebuah Akademi. Untuk perempuannya yang setara dengan Taruna, disebut Taruni. Setelah lulus dari Akademi, khususnya Akademi TNI (Akmil/AAL/AAU) barulah para Taruna/ni resmi menjadi seorang Tentara sesuai matranya masing-masing.
Akademi Militer atau Akmil terletak di Magelang, Jawa Tengah. Sebuah tempat pendidikan yang mencetak para pemuda-pemudi Indonesia untuk menjadi Perwira TNI Angkatan Darat. Di lembah tidar ini para Taruna/ni belajar dan berlatih untuk menjadi pemimpin di masa depan.
Bagi Rafa menjadi bagian dari Akademi Militer merupakan sebuah kebanggaan yang sangat luar biasa. Bagaimana tidak? ia bersaing dengan para pemuda-pemudi dari seluruh daerah Indonesia dan yang berhasil terpilih menjadi Taruna/ni adalah pilihan pemuda-pemudi terbaik. Dan Rafa masuk ke dalam hal tersebut.
Perjuangan Rafa untuk menjadi Taruna Akmil bukanlah hal yang mudah. Ia sudah pernah merasakan satu kali kegagalan pada tingkat pusat sebelum di tahun berikutnya dinyatakan lolos sebagai Taruna Akmil.
Selama masa penantian pendaftaran Taruna Akmil di tahun berikutnya. Rafa membantu ibunya mengelola rumah makan yang cukup besar yang berada di daerah Jakarta. Tak lupa di sela-sela kesibukannya membantu sang Ibu, Rafa menyempatkan dirinya untuk berolahraga guna memperkuat fisiknya agar saat tes nanti ia tetap kuat, bugar dan mampu menghadapinya.
Dan tidak lupa juga Rafa mempelajari soal-soal akademik untuk menunjang persyaratannya sebagai Calon Taruna. Karena menjadi seorang Taruna bukanlah hanya soal kekuatan fisik semata tapi harus ada otak yang cerdas yang mengimbangi kekuatan fisik.
***
Postur tubuh yang tinggi tegap, berahang tegas, iris mata berwarna hitam pekat nan tajam, hidung mancung, alis yang tebal serta bibir yang sedikit tebal merupakan gambaran dari Rafa Ardiansyah. Taruna Akmil tingkat empat yang kini menjabat sebagai Danpoltar.
Rafa terkenal dengan sebutan 'tanpa ekspresi' oleh teman-teman satu tingkatnya/seleting. Bahkan para Taruna juniornya pun berpendapat sama. Datar adalah ekspresi yang sering Rafa tunjukan. Jarang sekali ekspresi senang, sedih, ataupun ekspresi lain yang hinggap di wajah Rafa.
Wajahnya yang datar dan dingin tanpa ekspresi serta sifatnya yang tegas membuat siapapun yang berada disekitarnya merasakan atmosfer canggung dan tidak tahu harus berbuat apa untuk mencairkan suasana.
Bahkan sebelum mengenal akrab ketiga sahabatnya-Roy, Tito, Idris- Rafa sering diam bagaikan patung jika keempatnya sedang berkumpul, ia hanya diam dan mengamati, tanpa mengeluarkan sepatah kata jika ia merasa tidak perlu. Responnya hanya seputar hal-hal penting menyangkut kegiatan di Akmil.
Namum seiring berjalannya waktu, Rafa bisa melunturkan sikap dan sifatnya yang datar serta pendiam dan mulai merespon hal-hal lain yang bukan menyangkut kegiatan di Akmil. Tetapi ekspresi datar Rafa akan melunak jika bersama dengan orang-orang terdekatnya.
***
"Gue balik duluan ke paviliun." ucap Rafa kepada ketiga sahabatnya selepas mereka keluar dari ruang makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Darat dan Udara
RomanceKisah seorang Taruna Akmil yang terkenal dengan sikap dinginnya terhadap wanita namun dalam sekejap fokusnya hilang saat mata tajamnya beradu dengan mata indah yang memancarkan kelembutan. Tak di sangka ternyata mata indah itu yang mengantarkannya p...
