Chapter 16: Bandnapped (Annabelle)

106 20 4
                                    

Anna terbangun dan menyadari bahwa ia berada di kamarnya bersama Zayn di Istana. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi, kemudian ia segera melesat keluar dari kamarnya dan mendapati banyak makhluk asing di istananya, kemudian keluarga Bennet, beserta Theo dan Chloe. “Oh, kau sudah bangun rupanya.” Theo terkekeh melihat Anna yang memijit-mijit tengkuknya. “I was dead.” Anna memutar bola matanya. “And you still is.” Kini giliran Chloe angkat bicara, “Here. Zayn ask me to gave you this when you’re awake.” Chloe menyerahkan segelas darah segar.

“Thanks.” Anna menerimanya kemudian segera meneguknya hingga habis. Sebuah memori segera masuk ke dalam pikiran Anna, ia menyadari bahwa ia baru saja meminum darah Zayn. Anna melihat Zayn memukul tengkuk seorang pria yang ia asumsikan sebagai Liam, kemudian memori itu memudar, dan digantikan dengan sebuah percakapan antara Zayn dan Niall.

“Zayn! Hey, dude! Aku tidak menyangka kau akan kemari!” Niall tersenyum lebar melihat kawannya yang berada di depan rumahnya. “Yeah, aku juga tidak menyangka kalau aku harus melakukan ini padamu, mate.” Niall yang masih bingung akan maksud Zayn segera menutup matanya disaat Grim memukul tengkuknya.

Kemudian memori itu memudar, disambung dengan wajah Louis yang terlelap setelah meminum sesuatu. Dan disambung lagi dengan wajah Harry yang terkejut melihat kedatangan Zayn, kemudian matanya terkejut melihat ketiga temannya berada di gendongan dua orang asing. “Zayn, what are you doing?” Harry benar-benar bingung, namun kemudian Zayn melesat ke belakang tubuh Harry dan segera memukul tengkuknya hingga ia pingsan. Memori itu kembali memudar dan muncul kembali dengan Zayn, “please forgive me.”

Anna memejamkan matanya dan merasakan memori itu berulang-ulang dengan begitu cepat. “Dimana Zayn?” Tanyanya pada Chloe yang sedaritadi tangannya berada dalam cengkraman Anna. “Ia berkata kau boleh menemuinya jika emosimu sudah mereda.” Balas Chloe, Anna segera melepaskan cengkramannya. “I’m fine, just tell me where is he?” Tanya Anna lagi. “He’s downstairs with Kate.” Anna tidak perlu berpikir dua kali untuk segera melesat kesana dan menemukan keempat pria yang tidak asing baginya duduk dan terikat di bagian tangan dan kaki mereka.

“Oh my God, this is more like a bandnapping!” Anna menutup mulutnya dengan kedua tangannya. “Those are riddiculous. Darimana kau dapat kata-katanya?” Tanya Kate. “Yeah, thanks to your fans who made a fanfiction about bandnapping titled Bandnapped.” Anna hanya memutar matanya terhadap Zayn yang masih enggan bersuara. “Apa mereka di culik oleh kelompok vampire juga?” Tanya Kate dengan antusias. “Of course not.”

“Oh my God. Harry!” Anna segera menghampiri pria berambut keriting yang berada di tengah-tengah Liam dan Niall, sementara Louis terletak di sebelah Liam. “Harry, wake up. Please, Harry. Wake up!” Anna mengusap-usap pipi Harry dengan lembut. Sementara Kate menatap kearah Zayn, dan merasakan sebuah kecemburuan menyeruak di hatinya. Tidak lama kemudian Louis segera bangun dari tidur panjangnya, disusul dengan Liam dan Harry, menyiskan Niall untuk yang terakhir.

“Thank God. Harry, are you okay?” Tanya Anna sembari mengusap-usap pipi Harry. “Anna? I’m fine—wait a minute, kenapa aku..? Anna? Kenapa kau berada disini dan disana?” Tanya Harry yang masih belum sepenuhnya sadar. “Kate, go.” Anna menyuruh Kate pergi sebelum semuanya melihat kearahnya dan Kate. “Zayn?” Niall mulai bersuara. “Oh wow, it’s good to see you, Anna. Apa gadis yang berdiri disana adalah kembaranmu?” Tanya Louis kemudian.

“Zayn? What the fuck is going on here? Kenapa kami berada disini dan diikat?” Kali ini Liam yang membuka suara. “Uh, Dia.. Dia Kate. Dia hanya—“ Kate menarik Anna menjauh dari Harry, kemudian membuka suaranya. “Aku bukan saudara kembar Anna. Well, tidak secara teknis. Kami berbeda hampir 500 tahun.” Louis tertawa mendengarnya, “Kau memiliki selera humor yang bagus, Anna. Oh wait, siapa namamu tadi? Kate? Ya, siapapun itu. Kau benar-benar memiliki selera humor yang bagus.”

My Immortal [Sequel to: Behind the Eyes] (Discontinued)Where stories live. Discover now