Kejadian menggemparkan terjadi di gedung pemerintahan akibat ulah para hacker yang berhasil menerobos sistem dan berkali-kali berusaha mengambil data penting negara. Untungnya, seseorang yang tidak pernah disangka berhasil mengamankan kembali semuanya pada detik-detik terakhir. Ia bahkan mengambil kembali data yang dicuri oleh para penjahat cyber itu dan kemudian membuatkan sistem baru agar tidak lagi dapat dimasuki oleh orang luar. Berkat dirinya, aku mendengar kalau pihak yang bertanggung jawab di lapangan berhasil menahan sekelompok kaki tangan dari orang yang melakukan tindakan gila hari ini.
Namun karena hal tersebut, identitas Sang Penyelamat yang seharusnya tidak boleh diketahui oleh orang banyak kini terbongkar dan membuat orang itu harus berada di ruang interogasi untuk menunggu keputusan yang akan dijatuhkan padanya. Ada banyak sekali orang yang melihat ketika semua komputer yang berada di gedung ini dan sekitarnya menampilkan tanda dari hacker paling dicari. Walau hanya segelintir orang yang tahu mengenai Erika, tapi dengan memerlihatkan identitasnya di depan umum sama saja dengan menggali kuburannya sendiri.
Entah sudah berapa lama aku berdiri di depan ruangan interogasi. Menunggu orang yang ada di sana keluar bersamaan dengan kabar dari keadaan gadis yang sudah lebih dari tiga jam berada di dalam. Bayangan akan kejadian siang tadi masih mengganggu pikiranku dan tidak pernah pergi sedetik pun. Melihat Erika dibawa oleh para anggota kepolisian negara dengan tangan yang diborgol membuatku sangat ketakutan; takut gadis itu akan pergi lagi.
Sampai sekarang sejujurnya aku masih tidak bisa percaya kalau Erika adalah Reaper. Bukankah ia sendiri yang marah ketika aku menuduhnya setelah aku melihat laptopnya saat ia tertidur beberapa hari lalu? Lagi pula, sejak kapan ia berkecimpung dengan di dunia cyber seperti itu? Bahkan sambil melakukan tindakan yang bisa dibilang kriminal.
Kabar mengenai hacker jenius yang tidak pernah bisa dilacak sudah tersebar sangat lama. Sudah banyak sistem yang ia masuki dan kerusakan yang ia lakukan. Bahkan dalam pemerintahan sekali pun, Reaper sudah lama dikenal sebagai hacker yang akan membongkar kejahatan yang tidak pernah bisa ditemukan oleh orang lain. Tentu saja tidak mungkin gadis itu adalah Reaper. Pasti ada kesalahan. Namun apa yang kulihat siang tadi sudah lebih dari cukup untuk menjadi bukti kalau Erika adalah Reaper.
Seseorang menepuk pundakku, "Kau berpikir terlalu keras, Dasthan. Jangan khawatirkan apapun, dia baik-baik saja. Semua ini hanya sandiwara yang dibuat untuk menyembunyikan Erika setelah kejadian tadi. Tentu saja pemerintah tidak akan pernah berani menyentuhnya setelah apa yang ia lakukan hari ini. Jadi santai saja, sebentar lagi ia akan keluar."
Aku menatap Andy dengan lesu,"Aku benar-benar tidak percaya kalau Erika adalah Reaper. Aku tidak tahu sejak kapan ia menjadi seorang kriminal yang dibicarakan banyak orang, aku tidak tahu harus bagaimana menghadapinya," kataku pada Andy sambil menatapnya.
"Apa kau berpikir kalau dia adalah seorang kriminal, Dasthan?" tanya Andy yang mengeluarkan sebatang rokok dari kantungnya kemudian menyalakannya dengan pemantik.
"Hei, bukankah dilarang merokok di dalam gedung ini? Kau itu sudah punya posisi penting di sini, jadi jangan sembarangan!" ujarku yang entah sudah berapa kali hari ini melihatnya merokok tanpa memedulikan di mana ia berada.
Bukannya mendengarkan apa yang kukatakan, ia justru tertawa geli, "Seperti aku pernah menuruti peraturan saja."
Ia mengisap rokoknya kemudian mengembuskan asap dari mulutnya. Atasanku yang satu ini benar-benar terlihat sangat santai seperti biasa.
"Ada yang perlu kau ketahui, Dasthan. Mungkin setelah ini akan ada banyak hal yang kau dengar mengenai Erika karena sudah banyak orang yang mengetahui tentang identitasnya saat ini. Tapi aku hanya ingin supaya kau bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah karena bisa jadi kau akan mendengar hal yang tidak mengenakkan tentang gadis itu," ujar Andy sambil menatap langit-langit ruangan. Ia terlihat serius. Tidak sering kau bisa melihat keseriusan di mata orang satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAPER (TELAH TERBIT)
Ação(TELAH TERBIT) -BISA DITEMUKAN DI TOKO BUKU SELURUH INDONESIA- Dasthan Davy yang bekerja di Pemerintahan harus dibuat pusing dengan adanya seorang Hacker yang selalu membobol sistem, hingga ia nyaris terobsesi oleh identitas sebenarnya dari Sang Hac...