"Kau benar benar serius untuk sampai saat matahari terbenam ya, Toru."
"Apakah itu mengganggumu, tuan?"
"Sedikit."
"Kalau begitu maafkan aku, tuan harus dirawat secepatnya gara gara seranganku itu."
"Yah, kalau memang begitu tak perlu terlalu dipikirkan."
"Baiklah."
Uh.. Kaku sekali.
Tapi aku memang tidak bisa mengeluh juga. Penampilan kuda itu sama sekali tidak bisa dipandang dari luarnya saja.
Aku akan bilang jika, kuda Toru sangat cepat. Tidak, super cepat.
"Kau kira berapa jarak dari tempatku hingga kesini Toru?"
"Aku tidak terlalu cermat untuk menghitung jarak, tapi jika dengan kuda biasa akan memakan waktu sekitar lima hari."
Lihat! Setidaknya tadi hanya membutuhkan waktu dari pagi hingga petang sampai kau berada di perbatasan desa! Bayangkan betapa cepatnya kuda ini.
"Ini kuda khusus kerajaan, tuan. Tapi untuk yang satu ini, kerajaan membutuhkan bantuan seorang [Postman] dan mengirimkan semua kuda kerajaan agar bisa dilatih menjadi sangat cepat."
"Dimana..tepatnya tempat kuda ini dilatih?"
"Aku tidak tahu, lebih jelasnya aku tidak diizinkan untuk tau. Saat itu, jika kerajaan memaksa untuk meminta informasi tempat kuda ini dilatih, maka bayaran yang akan kami tanggung jadi jauh lebih besar ketimbang kami tidak meminta informasi tersebut. Aku pikir, ada rahasia besar tersembunyi disana."
"Lalu, kenapa tidak kalian bayar saja agar tau dimana tempat kuda ini dilatih. Sangat besar keuntungannya jika kalian bisa melatih kuda kuda muda nanti."
"Aku tahu. Tapi jika kerajaan tetap kukuh untuk membayar semuanya, maka dampak selanjutnya akan membuat kerajaan hancur."
Waw, segitu mahalnya kah? Bahkan kerajaan Seadion pun tidak sanggup membayarnya. Aku jadi sedikit penasaran, tapi aku memang harus pulang dulu.
Setelah menempuh perjalanan panjang--dengan kecepatan diluar akal sehat manusia biasa--aku akhirnya sampai di hutan perbatasan desa Alposis. Sesuai penjabaran Toru, desa yang terletak di tempat terjauh daerah selatan ini, merupakan desa yang cukup makmur. Karena hanya sedikit monster yang hidup dan tinggal di desa ini.
Memang, setelah ku coba ingat lagi, manusia hidup berdampingan dengan beragam monster. Bedakan antara monster dengan binatang, tapi jangan sampai ada tembok besar yang memisahkan mereka. Toru berprasangka, jika kudanya sudah berevolusi menjadi monster, tapi sifatnya masih seperti hewan jinak biasa.
Sekarang apakah dia mencoba memberitahuku sesuatu? Ada semacam nasihat tersirat disana, seperti.. 'Monster pun juga bisa menjadi hewan yang jinak' mungkin.
Ah! Cukup..
Aku sedikit mual akibat perjalanan yang gila barusan. Walaupun sekarang laju kuda ini sudah kembali normal, kepalaku masih tetap merasa pusing. Aku tidak berniat untuk memberitahu Toru tentang rasa mual ini, karena jika kukatakan maka kita tidak bisa segera sampai.
Lahan di padang rumput itu terhampar rata, dan karena minimnya goncangan aku pun bisa sedikit menahan rasa mual ini. Yah.. hanya saja ketika aku ingin makan pun rasanya agak sulit, roti yang kupegang sering kali terhempas jauh, lucu sekali..
Pepohonan yang rindang, suara gemerisik antara daun daun kering disertai irama gemeletuk dari tapal kaki kuda, rasanya aku ingin tidur secepatnya. Toru jarang untuk memulai topik, dia hanya memulai pembicaraan ketika aku bertanya. Oleh sebab itu aku begitu bosan saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost : Coming Home
ActionAku kehilangan ingatanku, tapi apa dayaku? Apakah aku harus panik? Kurasa tidak... Seekor kupu kupu yang menemaniku, menuntun arah menuju sebuah apel manis yang matang pada pohon yang rindang. Dan seperti itu, hanya seperti itu.. Saat seseorang data...