pt. 4 sisi lain

198 16 0
                                    

[CERA POV]

" kemana ya vicez kok sampai sekarang tidak memasuki kelas" ucapku pelan karena sudah 15 menit vicez tidak memasuki kelas . Aku pun memutuskann untuk izin ke toilet menyusulnyaa.. Yaa aku berlari dan melihat 4 orang yang keluar dari toilet ituu dan yaa akuu melihat seseorang yang ku maki tadi. Perasanku sekarang sangat tidak enak. Sungguh aku sngat khawatir sekarang.

Kulangkahkan kakiku mendekati pintuu dann kubuka pintu toilet tersebut. Betapaa prihatinnya aku melihat vicez didalam pakaiannya terbukaa rambutnya bertebaran dan dia menangis . Sungguh hatiku sngat sakit melihatnya seperti inii. Akan kuurus mereka ber4 nanti sekarang yang harus kulakukan adalahh beradaa disini dan menenangkann vicez.

" vicez ar u ok?? " ucapku mendekatinyaa
Tapi ia hanyaa menjawabkuu dengann tangisan. Aku peka bahwa dia sangat tidakk baik baik saja. Ku pegangg tengkup mukanyaa dan menghapus airmatanyaa.

" jangan menangis aku akan membalas merekaa. Rapikan dlu pakaianmuu mau sampai kapan kau terpuruk kau harus melawan merekaa vicez." ucapkuu dan mengancingkan baju vicez dan menariknya untuk berdiri. Kupakaikan jaket yang tadi ku ikatkan dipinggangkuu.

" apa yang mereka lakukan?? " aku menatap vicez sangat sakit melihatnya seperti ini.

Vicez hanya diam. Aku mengerti dia sangat ketakutan sekarang . Aku pun mulai merapikan rambutnya setelah dia merasaa enakan aku mulai membawanya berjalan kekelas .

Semua orang menatapkuu entahlah aku sangat terganggu tapi aku tidak peduli yang kupeduliin sekarang adalah vicez.

Jam sekolah pun telah berakhir vicez masih sngat diam dia sangat takut aku rasaa. Aku akan balaskann semuanya vicez.

" vicez kau jadi pulang denganku kan? " ucapku menatapnyaa

" iyaa cera" ujarnya pelan aku tau dia sangat trauma sekarang. Aku pun mulai menelpon supirku untuk menjemputku dan vicez karena jujur saja aku tidak akan membiarkannya sendirian lagii.

Kami pun mulai turun kebawah dann akuu pun mulai memasuki mobilku bersama vicezz. Setelah sampai didean rumahnyaa aku mulaii memasuki mobilku lagi. Dan mulaii menghubungi seseorang

" bisa kau selidiki bukti di toilet sekolah? Dan urus 4 anak Tadi beri mereka pelajaran yang setimpal" ucapku memerintah.

[ VICEZ POV]

Kulangkahkan kakiku memasuki rumahh dan pemandangan yang sama masih saja terjadi orang tuaku bertengkar memributkan harta sungguh saat ini aku tidak peduli. Ku genggam knock pintukuu dan kulangkahkan kakiku serta mengunci pintu kuletakan taskuu dan beralih ketemat tidurku sungguh aku tidak percaya mereka melakukan ini kepadaku. Aku pun mulai menangis . Air mataku sangat cepat turun sungguh sekarang aku sangat hancur. Harapanku telah hancur.

Ku buka laci disebelah ranjangkuu kuambil silet yang sengaja kutaro. Kuu goreskan ketangan kirikuu aku mulai melihat darah segar keluar dari tanganku. Kubikin goresan baru yang lebih dalam dan lebar. Kuu gores begitu banyak. Jangan tanya rasa sakitnya karena ini tidakk sebanding dengann masalahku sekarang sungguh akuu sngat murahan. Ku menangis dan mulai menggores tangankuu lagi. Ku ambil jepitan kuku yang ada diatas nakas hiaskuu. Kuu koyakk kulitkuu dann terlihatlah daging dan darah segar mengalir aku sangat rapuhh sekarangg.

Aku tidak pedulii tentang rasa sakit. Aku hanyaaa ingin bersekolah dan mengecar cita citaku sajaa tapi sungguh itu sangat sulit karena mereka selalu menghalangiku.
Sekarang tubuhku mulai melemas entahlah akuu sngat benci kehidupanku aku menangis hinggaa akuu tertidur lagi.

[ CERA POV ]

"dimana mereka ber4 aku sngat ingin melihat mereka tersiksa" aku menatap cermin didepanku rasa sakit melihat vicez yang rapuh tadii membuatku sangatt marah.

" ................. "

" baiklah aku akan memantaumu sekarang " kulangkahkan kakiku dan menutup panggilan telpon tadi sertaa kuambil kunci mobil dan mengendarainya

10 menit kemudian aku melihat riska the gengs ya mereka sama seperti jalang jalang menjual diri. Mereka memakai dress yang kekurangan bahan ingin sekali kujahit kainn dengan kulitnya.

" lakukan aksimu giring mereka ke gang kecil di perempatan lampu merah " ujarku kepada seseorang. Dan ya aku melihatnyaa mulai mendekati riska dan menggiring mereka memasuki gang kecil itu.

Kuambil topi masker jaket dan sarung tanganku jangan lupa aku membawa pisauku . Aku berlari mendekati gang kecil dan mulai mendapati orang suruhanku sedang memberinya pelajaran dengan menghabisi salah satu anggota dari riska yaitu tania.

Kutodong pisauku ke arah eca dan mulai menusuk pipinya

" to-to-long hentikan ak-aku mo-mohon" ucapnya menangis . sungguh aku sukaa suara memohon ini. Kugores lagi pipi kanannya dan ya darah segar keluar dia pantas mendapatkannyaa.

" tolong lepaskan akuu to-long" ucapnya lagii Sungguh kata kataa memohonnya membuatkuu sangat ketagihan.

Ku gores keningnya membuat darah keluar disanaa. Aku menyengir dalam maskerku.

"tolong hentikan! Siapa kamu? Apa masalahmu?" riska mulai mengangkat suara sedangkan lidya hanya menangis dan menutup matanyaa . Aku mulai mendekati riska dan memberi kode ke orang suruhanku untuk mengurus eca sungguh aku belum puas bermain main dengannya tapi sekarang aku memiliki mangs baru yang kuyakini akan lebih membuatku puas

Kugores pahanya menggunakan pisauku kulihat mukanya menahan rasa sakit. Ku alihkan pisauku ke arahh tangannya dan mulai menyerer pisauku dan meninggalkan luka disana

" Hentikan bermainlah dengan tangan kosong" ujarnya kepadaku. Ah aku sngat tertarik dengan tawarannya. Ku lemparkan pisauku dan mulai menyerangnyaa dengan tangankuu. Ku tonjok muka jalangnya dan mulai ku patahkan tangannyaa dengan perlahan tak ada pergerakan kulepaskan ia dan riska mulai terduduk tak berdaya. kurasa ini sngat cukup untuk memberi mereka pelajaran.

Kusuruh orang suruhanku membersihkan jejak yang telah kubuat. Kumulai memasuki mobilku dan mulai mengendarai dengan sangat laju.

sesampainya dirumah aku mulai membersihkan pisauku dan mulai membersihkan dirikuu sungguh aku sangat puas inget ini hanya pelajaran pertama untuk mereka. Pelajaran yang sebenarnya belum dimulai.
.
.
.
Yooo!!! Gimana ceritanya????

SELF HARMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang