Jangan Jadi Cewek (Receh)

1.8K 121 11
                                    

"Vie, tolong aku!"

Hampir saja minumanku tumpah gara-gara cewek berkacamata ini menghampiri dengan tergopoh-gopoh.

"Duduk dulu, ambil nafas, dan coba cerita"

Terlihat nafas Rara naik turun. Cewek yang selalu ada di posisi lima besar dikelas ini, sepertinya sedang gusar.
Alisnya mengernyit, menatapku.

"Ali"

"Ali? Kenapa dengan dia?"

"Iya, Ali"

"Kenapa memang dengan ketua kelas mu itu? Dia berantem?Marah-marah?atau apa Ra? Cerita yang jelas!"makin sewot aku liat Rara begitu.

Bayangkan saja, cewek yang jago basket dan terkenal jutek tapi manis itu bisa segini lembek.

"Cerita enggak? Kalo enggak cerita aku ada janjian sama Jason ke toko buku habis ini!"ancamku sembari pura-pura cek hp. Berharap ancamanku tepat sasaran.

"Belum lama aku ketemu dia di koridor. Kami berjalan berlawanan. Dan aku spontan bilang sama dia.."

Rara menghentikan kalimatnya.
Aku menaikkan bahu kiriku.

"Dan...?"

"Dan aku bilang ke dia kalau aku suka sama dia ,Vie.."

"Whattt?!?!"

Aku kaget bukan kepalang. Rara cewek feminim ini bisa menyatakan perasaannya ke cowok yang dia sukai.

"Trus?"

"Dia tidak menjawab dan aku terlanjur malu"Rara tertunduk.

Terdengar isak tangis tertahannya saat wajahnya dibenamkan di atas meja. Ekor mataku menangkap bayangan Jason di depan pintu kelas. Kuisyratkan padanya untuk menunggu ditempat biasa. Jason mengerti dan berlalu.

***
Di Toko Buku

Setelah puas karena sudah menemukan buku yang kucari, aku dan Jason memilih tempat buat duduk. Kuperbaiki letak jilbabku yang sedikit berantakan.

"Tetep cantik kok Vie"

Aku tersenyum,"gombal ih"

"Serius. Kamu cantik apa adanya. Tidak hanya cantik rupa, hatimu juga cantik. Kamu baik. Aku beruntung bisa menjadi seseorang yang spesial dihatimu"

Pipiku memerah.

***
Beberapa Minggu Kemudian

Dari jauh aku melihat Rara dan Ali sedang duduk di kantin. Syukurlah. Mereka sepertinya jadian.

***
"Habis Maghrib aku ada les. Aku gak bisa nemenin kamu makan-makan di saat perayaan sebulan kamu sama Ali jadian, Ra"

"Aku belum jadian kok"

"Lho?"

Heran banget sama cewek satu ini. Segitu cintanya sama cowok sampe segitunya. Jalan tanpa komitmen. Aku mah ogah banget.

"Ya udah kalo enggak bisa aku enggak memaksa"

"Maaf ya Rara sayang"

Telpon terputus
Tut Tut Tut

***

Esoknya aku tak melihat Rara di tempat biasa pas istirahat. Justru aku melihat Ali sedang makan sama Dina. Apa aku salah lihat ya? Kok perasaanku tak enak nih liat mereka ngobrol mesra.

"Vie?"Jason tiba-tiba di dekatku.

"Lihat apa?"

"Eng... itu. Aku tadi ngeliat Ali makan sama Dina. Mereka ketawa-ketiwi. Heran deh"

"Bukannya Ali sama Dina pacaran ya?"Jason menimpali.

"Apaaa?!?!"

"Udah lama mereka jadian. Aku udah tau itu. Kenapa terkejut Vie?"

"Enggak bisa dibiarin!"spontan aku marah.

"Loh loh kenapa sayang? Kok malah marah?"

Tanpa memperdulikan Jason yang masih terbengong melihat keanehan ku, serta merta aku berlari ke kelas Rara. Kulihat dia sedang melamun.

"Ra, ayo ikut aku ke kantin!"

Rara tak bergeming.

"Cepat Ra! Sebelum bel berbunyi!"

Dia tetap diam.

"Raraaaa!!"aku sedikit teriak
Dia menangis lalu memelukku.

"Aku yang salah Vie. Ali ternyata tidak mencintai ku. Dan dia sudah jalan sama cewek lain. Semua salahku. Aku salah mengartikan perhatiannya. Harusnya tidak begitu aku. Harusnya aku bisa menahan diri.."

Tangisan Rara pecah.

***
Sepulang Sekolah

Kugeret Jason, kuajak ketemuan sama Ali. Karena aku tahu Jason lumayan kenal Ali.

"Sorry ya Li, bukannya aku sok-sok an mau ikut campur urusanmu. Tapi asal kamu tahu, Rara itu teman dari aku kecil. Aku tahu banget dia. Sedihnya menjadi sedihku juga.."

Jason hanya diam disampingku sambil melipat tangannya.
Ali menatapku.

"Trus sekarang mau apa?"

"Aku cuma mau nanya, kenapa kamu tega mempermainkan Rara?"

"Mempermainkan?"

"Ya"

"Kamu salah paham!"dengan nada datar.

"Maksudmu?"

"Rara yang pertama kali menyatakan perasaanya sama aku. Dia juga yang menawariku dan mengajakku jalan ke Mall, makan, nongkrong. Dia bayarin semuanya. Aku sih sebagai cowok ya mau-mau aja diajak makan gratis. Apa aku salah?"

Speechless..

Aku tak habis pikir dengan Rara. Dia berusaha membeli cinta dengan materi. Dan kebetulan cowok menyebalkan ini memanfaatkannya. Jason merangkul ku,"ayo pulang"

Aku hendak membalikkan badan namun secepat kilat aku dekati lagi Ali..

"Jika kamu tidak bisa menyayangi, setidaknya jangan pernah kamu menyakiti"

Dengan gontai kami pun berlalu. Jangan jadi cewek receh lagi ya Ra, batinku bergumam.

Dear Jason ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang