PAGE 6

274 65 16
                                    

"Sudah jangan terlalu dipikirkan." Ucap Yuta yang tengah berjalan di sebelahku. Buku-buku yang yang tengah ku pegang hampir jatuh saat dia sengaja menyenggol bahuku dengan bahunya. Saat ini kami tengah dalam perjalanan menuju perpustakaan, menolong Chang-songsaengnim mengembalikan buku-buku yang tadi kami pelajari di kelas.

"Bagaimana aku tak memikirkannya? Jelas-jelas mereka membicarakanku." Timbalku sedikit kesal. "Kau saja yang tak peka, jadi tak menyadarinya." Lanjutku mempercepat langkah saat melihat pintu perpustakaan sudah dekat.

"Mendengar kata 'peka' dari mulutmu rasanya aku ingin tertawa, bukankah selam ini kau yang selalu tidak 'peka' pada keadaan si sekitar, huh?"

"Aku serius Yuta!"

"Aku juga serius Jaehyun-sama~" Kurang ajar, dia malah meledekku dengan logat macam seorang fans alay di acara musik.

Sesampainya di perpustakaan, aku segera menghampiri meja petugas dan meletakkan buku-buku yang ku pegang di atas meja. Begitu pula dengan Yuta yang ikut membantu. Namun di meja petugas aku tak menemukan Nam-songsaengnim, aku malah melihat seorang anak—laki-laki dengan seragam yang sama sepertiku—tengah menunduk mencari sesuatu di kolong meja. Rambutnya yang pirang kecoklatan itu rasanya tak asing bagiku.

"Permisi, aku mau menghembalikan buku-buku yang Cha—"

"Sunbae?" Pekik orang itu kaget dengan kedua mata yang membulat sempurna.

Dunia ini begitu sempit.

"Nee~ Taeyongie, kenapa ada di sini?" Tanya Yuta segera begitu Taeyong duduk dan menyapa kami.

"Nam-songsaengnim sedang sakit, aku sebagai anggota club sastra dimintai tolong oleh ketua untuk menjaga perpustakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nam-songsaengnim sedang sakit, aku sebagai anggota club sastra dimintai tolong oleh ketua untuk menjaga perpustakaan." Jawab Taeyong dengan raut wajahnya yang khas, selalu tersenyum dengan mata yang berbinar.

"Sou desu ka. Pantas saja hari ini kau tak datang ke kelas kami."

"Maaf, selain menjaga perpustakaan, tadi pagi aku bangun kesiangan dan tak sempat membuat bekal untuk Jaehyun-sunbae. Jadi aku tak ke kelas sunbae."

"Tidak papa, malah bagus kau tak datang. Waktu makan siangku lebih tenang jad—aww!! Apa yang kau lakukan?!" Belum sempurna kalimatku terucap, Yuta memukul kepalaku dengan salah satu buku bahasa Inggris yang tadi kami bawa.

"Lidahmu itu terlalu tajam." Ujar Yuta tak acuh.

Aku pun mengusap kepalaku yang terasa cukup sakit dan memberikannya tatapan kesal.

"Sunbae, mau ke mana?" Taeyong memanggilku yang baru saja selangkah berbalik ke arah barisan rak buku.

Dia itu bodoh atau apa sih?

Dia itu bodoh atau apa sih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[G] 짝사랑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang