Sesampainya dirumah risa segera mengganti baju dan istirahat sebentar dikamarnya.
"Sebenernya cwo tadi tuh siapa sih? Kenapa semua orang pada takut sama dia? Dan kenapa semua orang pada nurut sama dia?" Ucap risa dalam hati bertanya tanya dan penasaran siapa cwo yang tdi bertemu dengannya dikantin.
Disaat dia sedang memikirkan siapa cwo tersebut , bunda memanggilnya untuk makan bersama. Ia pun turun menghampiri bunda di meja makan.
"De kamu kenapa bunda panggil untuk makan ga turun-turun?" Tanya bunda.
"Maaf ya bun.. tdi aku ga denger hehe" kata risa sambil tertawa.
"Alah boong tuh bun , palingan juga lagi main hp" ejek bang reza. Oh ya lupa ngasih tau , risa punya abang yang selalu ngeselin setiap hari dan bang reza ini udh kuliah.
"Apa si bang orang gw serius juga😐" ujar risa sambil melirik sinis abangnya itu.
"Jangan serius serius ah nanti baper" ucap bang reza sambil tertawa sejadi jadinya.
"Sudah reza ,, cukup gangguin adik kamu , lanjut makannnya" tegas bunda dan mereka berdua pun kembali diam dan melanjutkan makan.
"Bun aku mau ke alfamart , bunda mau nitip ga?" Tanya risa.
"Boleh deh bunda nitip terigu buat bikin kue"
"Oke deh bun" ujar risa sambil mengacungkan jempol kepada bunda.
Risa sampai di alfamart, dan memilih makanan dan terigu yg akan dia beli. Dan disaat ia ingin mengambil coklat yang memang ia liat tinggal satu ternyata ada tangan yang juga memegang coklat tersebut dan terjadilah aksi rebut rebutan coklat di depan meja kasir. Dan saat ia sedang merebut coklat tersebut ada cwo yang mengambil coklat itu dan memberikan kepadannya.
"Makasih ya..." ucapnya sambil melihat cwo tersebut dan ternyata cwo itu adalah cwo yang membuat nya kesal dikantin.
"Hmm..." cwo itu hanya berdehem.
"Lo ngapain sih ngikutin gw" ujar risa kepada cwo itu.
"Lo tuh ya bukannnya terima kasih udh gw bantuin" ucap devan sambil menunjuk nunjuk gadis itu.
"Gw ga perlu lu bantuin" ujar risa sambil membayar belanjaannnya dan keluar dari alfa.
"Dasar cwe setres" ucap devan mengikutin risa keluar alfamart.
Risa jalan ditepi jalan sendirian , ia masih ga habis fikir kenapa ia bisa bertemu lagi dengan cwo tersebut. Dia benar benar tak habis fikir.
Sesampainya didepan rumah risa masuk rumah tanpa mengucapkan salam kepada kedua orang tuanya dan abangnya. Padahal keluarganya sedang duduk bersantai diruang tamu sambil menonton tv.
"De.." ucap bang reza. Namun risa tidak menggubris panggilan abangnya itu.
"Klo masuk rumah itu ucapin salam jangan asal masuk aja ,udh tau diluar banyak setan , ntr klo masuk kedalam rumah gimana?!" Ujar bang reza sedikit berteriak kearah risa yang sedang berjalan menaiki tangga.
"DIDALAM RUMAH JUGA ADA SETAN BANG!!!" Kata risa sambil teriak dan berlari masuk kedalam kamarnya.
Bang reza langsung terdiam dan memikirkan ucapan risa tadi, ia takut akan ucapan risa.
"Bun... emng dirumah ini ada setannya ya? Abang jadi takut" tanya bang reza kepada bunda.
"Eng..." ucapan bunda terpotong karna ayah langsung menyambarnya.
"Ada bang.. malah setannya ada di sekitar kita, ayah aja takut" kata ayah dengan wajah serius.
"Serius yah?? Kok abang ga pernah liat sih serem bgt, abang mau kerumah revan aja ah" ujar bang reza sambil menatap seluruh ruangan.
Tanpa menjawab ayah dan bunda malah tertawa ngakak mendengar ucapan anak pertamannya itu.
" setannya ya kmu lah😂😂" sambil tertawa.
Bang reza tanpa menjawab ia malah masuk kekamar dengan memasang wajar kesal.
Dikamar risa hanya memikirkan cwo itu risa masih penasaran dengan status cwo itu di sekolah dan ia tidak habis pikir mengapa ia bisa bertemu cwo rese itu lagi. Saking sibuk memikirkan cwo rese itu risa sampe tertidur pulas.
***
Maaf ya semuanya aku telat update cerita nya. Lagi banyak tugas jadi ga sempet 😂😂
Jangan lupa like and komen ya !!
Biar aku semangat buat ceritanya.
Dan maaf klo masih ada typo☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Risa💦
Teen FictionRisa seorang gadis yang tidak pernah mengenal apa itu cinta. Bagaimana rasanya mencintai dan bagaimana rasanya dicintai. Tanpa ia tahu bahwa disetiap bercinta selalu sakit hati. Akankah risa bisa merasakan jatuh cinta ? Dan siapakah pria yang ia ci...