Risa 4

667 3 0
                                    

Risa melangkahkn kaki kedalam kelas untung saja kelas sudah tidak ada guru, risa langsung duduk dibangku nya dan teman teman nya datang menghampiri nya biasa lah kepo mereka wkwk.

"Ris... lo ngapain tadi dipanggil kepala sekolah? " . tanya shiren sambil duduk dibangku yang pasti samping risa.

"Lo sih riss cari masalah sama devan". Ucap airin teman nya risa sama shiren juga.

"Nah iya ris, udah tau devan itu anak dari pemilik sekolah pasti dia bisa ngelakuin apa aja ris..". Sambung fani teman mereka bertiga juga.

"Sttt.. gue tuh gak dipanggil sama kepala sekolah tau gak! Tuh cowo rese malah bawa gue ke kantin tau gak?!". Jelas risa, risa sangat sangat kesal sama devan karena ia sudah membuang waktu risaa.

"Wah tumben banget tuh devan ngajak cewe ke kantin , dia gak pernah gitu loh ris, deket sama cewe aja dia jarang". Ujar airin sambil menatap risa lekat.

"Trs lo sama devan ngapain dikantin?". Tanya shiren kepada risa, ia benar benar sangat kepo karena shiren sangat menginginkan risa bersama dengan devan.

"Dia udah gilaa! Masa dia bilang kalo gw itu miliknya! pacar nya!". Cerita risa yang sangat menggebu gebu.

"Wah langka bangett yaallah seharusnya lu seneng risaa sumpahh devan itu ganteng bangettt , cooll, keren, tajir lagii". Ucap fani yang sangat sangat antusias sekali.

"Nah bener gw setuju sama fani , seharusnya lo bersyukur ris". Ucap sherin sama antusias nya dengan fani.

"Apa sih lo berdua ... udah deh gw males jadinya cerita gini an pokoknya gw gak mau jadi pacarnya devan cowo jelek ituuu!!". Ujar risa dengan nada tinggi sampai sampai anak anak dikelas mendengar risa berbicara.

Bel pulang sekolah berbunyi semua siswa bersemangat untuk pulang kerumah masing masing , termasuk risa.
Ia sangat senang sekali bukan karna devan mencap dirinya sebagai pacarnya namun karena besok adalah hari libur risa senang sekali karena ia bisa beristirahat dan menyiram tanamannya dirumah tanpa ada cowo yang selalu mengganggunya itu siapa lagi kalau bukan devan.

"Nanti juga ketemu lagi ris" - autor
"Ish jangan didoain dong tor jahat banget deh lo" - risa

Risa jalan menuju parkiran menghampiri revan yang sudah ada di dalam motor kesayangannya itu.

" risa !! Cepet doang pulang ayoo gw pengen main ps nih dirumah cepet ilahh lelet banget dah lu jalannya...". Kata revan dia benar benar menyebalkan padahal risa hanya terlambat 3 menit saja.

"Lo tuh ya berisik banget tau gk? Kaya bunda kalo gw lagi makan es krim banyak banyak" balas risa sambil naik keatas motor revan dan memakai helm yang revan berikan.

Revan menjalankan motor nya , dijalan seperti biasa revan selalu melihat risa dari kaca motornya entah itu kebiasaan revan atau memang dia iseng saja melihat risa diam diam.

Mereka pun sampai di rumah risa, risa turun dari motornya dan duduk diteras seperti biasa revan tidak pernah langsung pulang dan entah kenapa saat ini revan sedang berbeda dari sebelumnya ia terlihat murung sekali tidak seperti tadi di parkiran sekolah , entah apa yang revan fikirkan sejak tadi saat masih di atas motornya dan risa pun menyadari jika revan sedang ada sesuatu yang membuat dirinya murung.

"Rev... lo kenapa hm? Gw liat liat lo murung gitu deh". Tanya risa kepada revan yang sedang memandangi wajahnya.

"Gapapa sih, hmm...". Balas revan yang menatap mata indah risa.

"Ketauan banget lo bohongnya, kita tuh udah sahabatan dari kecil rev, jadi gw tau klo sahabat gw yang ngeselin ini lagi murung". Ucap risa sambil tersenyum manis kepada revan lagi pula jarang jarang risa tersenyum manis kepada cowo itu ehe.

"Gw cuma mau tanya aja sih ris ke elo" ujar revan dengan nada serius.

"Sok serius lo ah ... tanya aja sih rev". Kata risa menatap revan penasaran.

"Lo sama devan pacaran?" Tanya revan.

"Lo mikir aja mana mau gw sama cowo kaya dia hah!". Jawab risa menatap sinis revan benar benar cowo itu menanyakan hal yang tidak penting.

"Hehehe... gw kira ris , kan gw gak mau nasib lu lebih baik dari gw , pokoknya klo gw jomblo lu juga harus jomblo". Ucap revan sembari cengengesan.

Risa masuk kedalam rumah tanpa memerdulikan revan yang sedang ada di depan rumahnya, risa mendengar suara motor berarti revan sudah pulang ke rumah nya. Risa kesal sekali pertanyaan revan sungguh tidak penting ia tidak habis fikir dengan revan.

Risa masuk kedalam kamarnya, mengganti baju dan istirahat sebentar didalam kamar sambil memainkan hp nya.

Sedari tadi rumah risa sepi ya begitu lah ayahnya sedang berada di kantor, bunda nya tadi pagi bilang mau ke rumah temannya dan abangnya itu sedang kuliah, jadi risa hari ini sendirian dirumah.

Tiba tiba saja hp risa berdering tanda telpon masuk, risa bingung karena nomor yang menelpon nya itu tidak risa kenali.

"Halo..." sapa risa kepada orang yang menelponnya namun tidak ada balesan dari orang itu.

"Maaf ini siapa ya?" Tanya risa sopan sekali lagi.

"Masa sama pacar sendiri gak ngenalin..". Jawab orang itu , risa mengeryitkan mata nya ia tidak mengerti maksud orang tersebut.

"Maaf ... mungkin anda salah sambung" ucap risa kepada orang itu.

"Gak kok sayang, kalo lo gak percaya buka aja pintu rumah lo". Saat mendengar orang tersebut bilang berada di depan rumahnya risa bergegas menuju pintu utama dirumahnya.

Risa pun membuka pintu itu dan ternyata orang itu adalah...

"Devan!". Ucap risa sambil sedikit berteriak, ia benar benar terkejut dan bertanya tanya untuk apa cowo rese ini datang ke rumah nya dan dari siapa cowo rese ini tau nomor hp risa dan alamat rumahnya? Ayo yang bisa jawab komen oke?!

"Haii cantik...". Sapa devan sambil menyentuh dagu risa namun langsung ditepis oleh risa.

"Lo ngapain sih ke sini hah?! Lo tau dari mana nomor telpon gw?! Lo tau dari mana alamat rumah gw hah?!". Tanya risa bertubi tubi tanpa jeda.

"Lo gak perlu tau yang penting gw dh tau rumah pacar gw". Ucap devan yang membuat risa kesal mengapa harus ada menuturan pacar gw.

"Stop panggil gw pacar lo!! Gw.bukan.pacar.lo.!!". Kata risa sambil menekam ucapannya terakhir, risa benar benar cape pada cowo rese ini.

"Mertua gw ada atau enggk sayang?". Tanya devan benar benar risa tak habis fikir dengan devan , seenaknya saja dia memanggil bundanya dengan sebutan mertua, "cowo ini benar benar tidak waras" pikir risa.

"Pergi dari rumah gw!!". Usir risa sambil mendorong devan sampai depan pintu dan menutup kasar pintu itu, risa pun menghela nafas lega.

Risa kembali ke dalam kamarnya ia benar benar lelah hari ini , lelah belajar dan yang paling membuat dia lelah adalah devan yang sangat gila.

Namun risa bersyukur karena besok hari minggu jadi dia bisa beristirahat dirumah tanpa gangguan siapa pun walaupun pasti dan sangat pasti abangnya yaitu bang reza pasti bakal mengganggunya namun risa masih bisa tahan dengan kelakuan abangnya yang abstrak itu.


***

Jangan lupa membaca ya semuaaa😄

Seperti biasa nih jangan lupa kalian vote dan comen cerita aku , aku penasaran sih kalian berharap risa itu sama siapa? Devan? Revan? Atau sama cowo yang lain nih?

Kalau ada typo typo maklumin aja ya ehe...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Risa💦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang