Chapter 13 * PART 1

554 67 1
                                    

"Kau masih mencintainya?"

"Kau mempercayainya setiap apa yang kukatakan?"

Ditatapnya mata itu dalam-dalam, mencoba menyelami setiap sudut kebenaran yang ada di sana.

"Ya, aku mempercayainya."

"Kalau begitu..." Ia berhenti sambil menjilat bibir bawahnya. Ketika ia mengalihkan pandangannya, di sanalah Kibum merasa ada sebuah keraguan yang muncul dari diri Jinki. Sekali lagi, Kibum harus menelan pahit-pahit kenyataannya.

"Tidak, aku tidak mencintainya lagi. Kau tahu, caramu agar membuatku jatuh cinta mujarab. Aku sudah melupakan perasaan itu."

Kibum mencondongkan badannya, tetapi lelaki itu mundur dari tempatnya dan menatap ke arah lain, bukan matanya. Di sanalah Kibum menyimpulkan bahwa Jinki masih belum miliknya sepenuhnya.

"Kau tahu, Jinki?" panggil Kibum setelah meredakan kecanggungan yang sempat terjadi. "Aku cemburu pada cinta pertamamu itu."

Kibum mengatakannya sesungguhnya. Ia bisa saja cemburu pada siapapun yang mendekati Jinki, baik itu peserta Seleksi maupun cinta pertamanya, karena perhatian yang Jinki berikan kepada mereka tidak sama dengan yang diharapkan Kibum setiap kali momennya bersama Jinki.

Jinki bergumam, "Oh ya? Memangnya kenapa?"

Kalau Kibum mengatakan bahwa Jinki adalah hanya miliknya, egoiskah dirinya?

Tentu! Sekalipun dirinya hanya satu kali jatuh cinta, ia tahu bahwa dirinya harus egois, mempertahankan apa yang memang menjadi miliknya agar tidak direbut oleh orang lain.

"Karena aku cemburu. Kau tahu sendiri, bukan, bagaimana perasaan seseorang melihat kekasihnya mengumbar perhatian ke orang lain? Terkadang, kau memberikan sesuatu yang lebih kepada mereka yang tidak kau berikan padaku. Aku tidak memilikinya seperti yang mereka miliki."

"Mereka? Apa yang kau maksud di sini adalah peserta Seleksi? Taemin juga?" Jinki justru kembali bertanya padanya.

"Ya..." ujar Kibum pelan sekali.

Tanpa disangka-sangka, Jinki kembali menatapnya membuat Kibum harus menahan nafasnya beberapa saat. Ia tidak sanggup mengalihkan pandangannya dari wajah tampan Jinki dan fokus pada manik coklatnya.

"Kalau kau merasa tidak memiliki seperti yang dimiliki peserta lain atau cinta pertamaku, katakan saja padaku. Aku akan memberikannya."

Jinki mengucapkannya seolah enteng sekali permasalahan mereka saat ini. Padahal masalah itu sudah mempertaruhkan hubungan yang mereka miliki.

"Baiklah... Kalau begitu, sampai pada saatnya kau sudah sepenuhnya jatuh cinta padaku, aku harap kau memberitahuku."

Jinki terdiam di tempatnya. Senyum itu tidak lagi menggantung di bibirnya, ia menunduk sebentar kemudian kembali mengangkatnya. Ia kembali mendapatkan senyum itu, tetapi sayangnya Kibum mengetahui bahwa senyum yang dipasang Jinki adalah palsu. Entah sudah keberapa kalinya Kibum harus memaafkan sifat dua wajah lelaki itu.

"Aku tahu... akan kuberitahu itu tepat pada saat aku menyadarinya."

Kibum bisa saja mengeluh karena harus menunggu lagi. Tetapi, itulah satu-satunya harapan yang ia miliki. Lagipula, Jinki sudah berjanji padanya, bukan?


Xxxxxx


"Kim Gwiboon-ssi, jangan bercanda. Hanya karena aku dan Pangeran dekat, lantas kau menyimpulkan bahwa Pangeran jatuh cinta padaku? Itu sama sekali tidak mungkin."

THE SELECTION - OnKey Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang