"Apa kau tidak ada pekerjaan lain selain dari meneleponku, Kim Kibum? Sana, pergilah! Aku kira semenjak kau masuk enam besar kontes Seleksi, kau akan semakin sibuk. Tapi, apa-apaan ini?"
Suara omelan itu tidak henti-hentinya mengalir setiap kali Kibum mencoba menelepon sahabatnya itu. Bagaimana lagi, ia tidak tahu harus melakukan apapun.
Semenjak pihak kerajaan atau lebih tepatnya Lee Hyori menghukumnya tidak keluar dari Hanok-nya selama tiga minggu, Kibum harus mati kebosanan menjalani hukumannya itu. Pada akhirnya, setiap harinya yang ia lakukan adalah menonton televisi, membaca buku-buku yang terdapat di rak ruang tengah Hanok-nya—kebanyakan isinya tentang kerajaan dan politik, menghadiri kelas private yang dikirimkan pihak kerajaan padanya, tidur dan menelepon sahabatnya itu.
"Temani saja aku sebentar lagi, Nicole-ah. Aku tidak tahu harus melakukan apa. Hampir seluruh buku yang ada di rak buku itu sudah kubaca dan semuanya membosankan. Astaga, aku merasa benar-benar di dalam penjara. Tidak, lebih parah lagi. Penjara di dalam penjara."
"Huh?"
Dari nada suara Nicole yang bingung, Kibum segera menyesali perkataannya tadi. Sudah seminggu lebih dirinya dikurung di dalam Hanok, tidak pernah sekalipun Kibum menyinggung tentang hukuman dirinya itu. Alasannya simpel, ia tidak mau sahabatnya itu khawatir.
"Kim Kibum, jangan bilang kau sedang berada di penjara sekarang?! Astaga! Apa yang sudah kau lakukan?! Apa penyamaranmu ketahuan?! Lalu, bagaimana kau bisa memakai ponsel di dalam penjara?!" panik Nicole.
Kibum menghela nafas. Tidak ada cara lain selain dari menceritakan yang sesungguhnya.
"Tidak, Jung Nicole, aku tidak dipenjara—uh, lebih mirip di penjara sebenarnya, hanya saja penjaraku berbeda dari yang kau bayangkan," jelas Kibum.
"Astaga, apa kau terkena masalah? Siapa yang mengetahui penyamaranmu?"
Kibum melirik ke arah pintu kamarnya, kedua bodyguard-nya sedang berjaga di depan kamarnya, beruntung ia tidak menyalakan video call sekarang, ia hanya perlu memelankan suaranya.
"Aku dihukum dikarenakan rumor yang beredar. Ada seseorang yang memfitnah diriku bahwa aku telah menggoda Pangeran dengan cara yang tidak seharusnya."
"Omo!" jerit Nicole tertahan di sana. "Kau... Kibum-ah, kalau begitu penyamaranmu—"
Kibum sekali lagi menghela nafasnya, "Cobalah untuk tidak memotong penjelasanku, aku belum selesai. Aku tidak melakukan apapun dengan Pangeran Lee Jinki. Tidak ada yang tahu penyamaranku selain dari mantan bodyguard-ku yang bernama Kim Jonghyun itu dan kekasihnya Jung Sooyeon."
"Kau tidak pernah bercerita padaku kalau kekasihnya mengetahui penyamaranmu," kata Nicole.
"Maafkan aku. Aku tidak sempat bercerita dikarenakan wanita itu mengetahui penyamaranku saat ia hendak diasingkan. Kau tahu sendiri begitu down-nya saat aku mengetahui dua orang itu dihukum secara tidak manusiawi di depan mataku pula."
"Lalu, bagaimana mereka bisa membuat rumor seperti itu?" Nicole rupanya lebih tertarik dengan permasalahan Kibum sekarang.
"Mereka melihatku dan Jinki masuk ke dalam Hanok berduaan. Aku melupakan peraturan yang seharusnya peserta Seleksi dilarang membawa lelaki manapun termasuk Pangeran masuk ke dalam Hanok . Ah, kecuali bodyguard."
"Apa kamera pengaman tidak menangkap keberadaan kalian?" tanya Nicole lagi.
"Mereka melihat kami! Ya, tentu saja video dari kamera pengintai itulah yang membuatku di hukum seperti itu. Astaga, padahal kami di dalam Hanok hanya sekedar berbincang-bincang. Seandainya mereka melihat video kami berbincang-bincang di ruang tengah, mungkin hukuman yang mereka berikan padaku lebih ringan. Sekarang mereka menghukumku untuk tidak keluar dari Hanok selama tiga minggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SELECTION - OnKey Vers.
FanficTHE SELECTION (((RE-PUBLISH))) Sebuah kompetisi dan seleksi dari kerajaan untuk mencari istri sang Putra Mahkota, Pangeran Lee Jinki. 33 peserta perempuan, berjuang untuk mendapatkan hati sang Pangeran. Salah satunya adalah Kim Kibum. Terlahir seba...