Terpilih

3.8K 194 8
                                    

Permukaan laut beriak tak beraturan. getaran arus menaikkan gelombang hingga mampu mengaramkan perahu nelayan. Itu hanya refleksi kecil dari kegaduhan di bawahnya. Jauh dari penglihatan manusia dan makhluk berdarah panas lainnya.

***

"TERPILIH. Sang Ratu sudah terpilih," seru Bulla, kepala penasihat, yang langsung disambut gemuruh oleh Atlantican, rakyat Atlantica, di aula besar. Mereka bersorak, menari dan sebagian melakukan salto di dalam air.

"TIDAK SETUJU!" Pekik mentri Obster sambil menggenggam lebih erat tongkat trisulanya, "bagaimana mungkin makhluk berdarah campuran seperti itu bisa memimpin negeri kita yang besar ini?" sambungnya.


"Samudra telah memilihnya. Kau menyaksikannya sendiri di pantulan cermin 'Mata Samudra' tadi," jelas Bulla.

Wajah mentri Obster mengeras, semakin menunjukkan kebengisan di mukanya. Ia pun berlalu setelah menganggukan kepala untuk memberi salam, "Bulla!"

Beberapa mentri yang sependapat dengannya ikut berpamitan. Ekor mentri Obster yang kuat, mengibas keras hingga membuat arus. Tiga Atlantican yang tengah bersalto, terhuyung dibuatnya.

***

"Kita tak bisa tinggal diam. Apa jadinya Atlantica di bawah seorang ratu berkaki?" ujar salah seorang pengikut mentri Obster.

"DIAM!" Teriak Sang Mentri. Ia memutar tubuhnya lalu mengayunkan trisulanya. Satu senti lagi, leher itu akan memiliki lubang dan pastinya akan menarik hiu pemburu untuk mendekat. "Tak perlu kau ingatkan lagi tentang 'kaki'. Aku muak melihat makhluk itu dalam Mata Samudra. Tidak akan kubiarkan gadis itu dinobatkan."

Mentri Obster meninggalkan para pengikutnya dan berenang menuju ruangannya.

***

Sesuai tradisi, seluruh kerajaan akan dihias untuk menyambut Sang Terpilih. Bukan hanya istana, tetapi seluruh penjuru negeri. Terumbu karang mempercantik dirinya dengan warna-warni yang indah. Sekumpulan ubur-ubur melatih tariannya. Lumba-lumba juga hiu penjaga ikut ambil bagian dalam penyambutan.

Bulla, si Kepala Penasihat, yang akan menjemput sang Ratu dari kediamannya. "Anak yang menarik," gumamnya sambil terus berenang menuju permukaan.

NERO [Pindah ke NOVELTOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang