Pantai..
Pasir putih,debur ombak,langit biru,semilir angin.
Seperti hilang semua penat juga hilang semua beban.
Seiring langkah kaki berjalan di atas pasir,dan meninggalkan jejak yang indah.tak lama jejaknya pun akan hilang ditelan ombak yang bergulung.
Pantai seolah selalu memahami isi hatiku. Selalu bisa menggambarkan perasaanku.
Lagi-lagi kamu, yang tak pernah bisa lari dari hatiku. Tak bisa hilang dari anganku.
Ah aku lelah..
Lelah mencoba memahami apa yang tak ku mengerti.
Lelah berusaha terus menggenggam apa yang tak ku miliki.
Lelah menyadarkan hatiku yang selalu mengalah padamu.
Sadarkah aku? Ya.. aku cukup sadar.
Sakit kah? Tentu saja. Tapi mengapa terus saja ku Bujuk hati ini untuk berdamai.
Aku tau akhirnya akan terluka lagi bahkan lebih dalam.
Dan kau juga tau aku sakit,aku memang sakit,bahkan ketika kau tau aku selalu tersakiti mengapa masih saja kau lukai perasaanku.
Aku tak berdaya karenanya, cinta telah membutakan aku. Seperti sihir,kau selalu ada dalam ingatanku.
Ibarat planet yang mengorbit matahari,begitupun aku seolah semua hal berporos padamu.
Dan, akhirnya semua ini bukan lagi tentang pantai.. ini kisahku tentangmu..
Mengapa begini?
Mungkin karena aku lebih memilih terluka dari pada harus merelakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
goresan kerinduan
PoesíaKumpulan curahan hati yang terluka karena memendam rindu yang tak ada ujungnya. Tentang kegalauan hati,bagaimana harus bersikap. Tentang hati yang teramat mencintai,tapi tak dapat memiliki. Terus saja dia bujuk hatinya untuk melupakan kekasih yang...