Sayang. Tau kah kau,aku merinduimu sepanjang waktu. Tak perduli di pagi atau malam ku.
Yang aku rasakan sakit seperti menggerogoti ku. Mulanya dia hanya sebatas bongkahan kecil, aku pikir dia akan meleleh dan hilang. Tapi ternyata tidak, dia melebar terus menjalar. Seperti ada lubang yang menganga..
Ternyata rindu bukan hal kecil, rindu terbit dari jarak yang memisahkan, kehampaan dari pelukan hangat, hilangnya bayangan dari sudut mata, juga pudarnya senyum riang dibibir.
Rindu bagai sebuah candu. Yang tak hilang tanpa adanya sua.
Ketika yang kita rindukan, tak menyambut baik, seperti acuh tentang perasaan, keikhlasan seperti tak ada guna.
Lagi-lagi ini tentang cinta.
Cinta yang kadang terasa begitu indah.
Ada kalanya diri tak dapat mengaca antara baik dan buruk, salah dan benar.
Kadang khilaf datang dari mata hingga membutakan rasa, menulikan pendengaran, melumpuhkan kemampuan.
Mungkin hati sebenarnya sadar tapi tak dapat mengingkari nikmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
goresan kerinduan
PoetryKumpulan curahan hati yang terluka karena memendam rindu yang tak ada ujungnya. Tentang kegalauan hati,bagaimana harus bersikap. Tentang hati yang teramat mencintai,tapi tak dapat memiliki. Terus saja dia bujuk hatinya untuk melupakan kekasih yang...