"Hermione..."
Malfoy berjalan mendekati Onie. Tapi Onie sudah keburu berjalan duluan menjuhinya dan pergi dari balkon itu. Malfoy hanya menghela nafas.
Sial! Kenapa dia langsung bereaksi? Malfoy membuka bungkusan permen anggur dari sakunya. Ia mengemutnya hingga tandas. Begitu terus sampai bel masuk saja ia abaikan. Malfoy sering begini kalau ia sedang kesepian. Malfoy kembali menyadarkan tubuhnya dipagar balkon yang hanya menyajikan pohon-pohon hijau saja.
"Hermione, long time no see you..."
***
Bel pulang sekolah berbunyi.
Onie mengambil sesuatu dari lokernya sebelum mengambil Runwheel nya. Ginny muncul juga, Hermione mencoba memanggilnya tapi, Ginny ternyata dengan Luna. Tak apa, nanti juga bertemu lagi kan?
Onie mengambil Notebook dari lokernya laku memasukkannya ke tas. Setelah itu, Hermione kembali memasang Headset dikepalanya lalu berjalan tanpa menghiraukan gadis-gadis yang berbisik-seperti biasa.
Onie mengambil Runwheel nya dan menemukan Runwheel yang sama seperti yang ia miliki. Onie mulai bingung, yang itu apa yang itu?
Ah, Seorang Hermione pasti pintar menilik Runwheel nya sendiri. Setelah mengambil Runwheel nya, Hermione bergabung dengan Ginny dan Luna. Untunglah, suasana hati Ginny sudah membaik.
Mereka pun menaiki Runwheel itu lalu pergi bersama-sama dari sekolah. Yang Ginny memutar musik dengan keras, sedangkan Luna lebih kalem.
Onie, sudah bertindak berlebihan hari ini. Seharusnya ia tadi mengusir si rambut putih itu dari balkon. Kalau tidak, tempat itu pasti akan dicap milik olehnya.
Besok Hermione harus datang lebih awal.
***
Harry dan kawan-kawan ya berencana hari ini mampir ke cafe untuk nongkrong. Kafe paling terkenal dikota London. Harry seperti biasa berjalan dulu. Mem-bos-I semua teman-temannya. Dia dan Malfoy memakai Runwheel sedangkan Ron dan Neville berjalan kaki. Huh! Kata mereka biar sehat. Songong! Lihatlah si Ron, perutnya sedikit menggelembung!
Harry mengambil Runwheel hitam miliknya, sangat kinclong. Sedangkan Malfoy terlihat lebih cerah, warnanya putih. Harry menepuk jidat!
"Hell, aku belum mengecas Runwheel ku semalam!!!!!"
Malfoy menoleh, "Tenang, kita bisa berjalan kaki seperti Ron dan Neville kan? Lagi pula kafenya enggak terlalu jauh-jauh banget."
"Tapi aku pulangnya bagaimana? Aku membawa uang sedikit tadi!" Rumah Harry lah paling jauh dari sekolah, harus melewati jalanan yang cukup panjang.
Malfoy menyengir sambil menepuk pundak Harry, "Hey, kan ada aku. Aku traktir untuk kali ini. Jadi kau bisa menggunakan uang terakhir untuk naik bis. Bisakah?"
"Sampai rumah aku akan dimarahin ibu aku." Harry merasa sebal.
Keluarga Harry melarangnya menaiki transportasi umum. Karena itu bisa saja mencorebg na a keluarga Harry. Keluarga Harry sangat lah kaya. Jadi akan malu bila anaknya James dan Lily menaiki transportasi umum.
"Atau nanti kita kan dijemput oleh supirku?" Tanya Malfoy.
"Baiklah." Jawab Harry.
Mereka semua berjalan kaki menuju kafe itu. Walaupun tadi mereka semua sudahb makan dikantin, namun mereka masih memesan beberapa makanan.
Ron, sukanya bergosip kepada mereka bertiga, tapi itu langsung ditelan mentah-mentah oleh Malfoy yang mengganti topik lain. Harry tertawa ketika Neville melontarkan candaan. Dan, begitu seterusnya sampai hari sudah berganti sore. Mereka pulang masing-masing.
Tadi, Harry tidak jadi meminta supir Malfoy untuk menjemput mereka. Karena ia tidak ingin merepotkan keluarga Malfoy. Jadi ia memilih menaiki Runwheel nya sampai dirumah. Dan bila batre ya habis, dia akan menelepon sang supir untuk menjemputnya.
Harry tidak suka diantara oleh sang supir apalagi menjemputnya, makanya ia membawa Runwheel setiap mau kesekolah.
Perasaan Aneh langsung menjalar keseluruhan tubuh Harry. Sampai dirumah, Runwheel nya masih menyala. Tunggu, padahal sudah 2 hari ia tidak mengecasnya dan tahan sampai segitu lamanya.
***
Runwheel Harmione tiba-tiba mati ditengah jalan, masih setengah jalan lagi, ia sampai dirumah.
Sial! Padahal Ia sudah mengecasnya tadi malam kan? Ada apa ini?
TBC
And Vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Mine
FanfictionHermione Gadis Cuek, pintar , dan juga dia tidak pernah mengenal ataupun berteman dengan seorang cowok. Dinginnya dirinya membuat para cowok menyerah untuk mengejarnya. Padahal dia salah satu idola disekolah. Harry, cowok periang, berkaca mata dan t...