Hermione berjalan dengan lemas saat memasuki rumahnya yang berarsitektur budaya Eropa. Kakinya terasa pegal karena berjalan 2 Km karena ditengah jalan baterai Runwheel nya mendadak habis.
Seorang pelayan mendekati Onie ketika Onie baru saja menghempaskan tubuhnya diatas sofa.
"Apakah anda ingin sesuatu nona Granger?"
Onie menatap pelayan itu, "Air putih dan seperti biasa."
Pelayan itu mengangguk lalu meninggalkan Onie sendirian di ruang tamu itu. Onie mengambil remot TV dan menyalakan TV untuk sekedar menonton drama Netflix kesukaannya. Onie sangat menyukai 13 reasons why dan dia sangat mengagumi Dylan Minette yang sukses membawakan karakter seorang Clay Johnson yang linglung dan yah yang seperti kalian ketahui.
Tak lama kemudian, pelayan tadi kembali sambil membawa segelas air putih dan sesuatu yang diminta oleh Onie.
Hermione hanya mengucapkan terima kasih dan pelayan itu kembali. Dia kemudian menghentikan aktifitas menontonnya lalu meneguk segelas air putih itu dan memakan sesuatu itu kedalam mulutnya.
Hermione beranjak berdiri ketika telfon a genggam nya yang berada di sakunya berdering.
"Hallo."
"Kau sudah memakannya?"
"Sudah Mother..."
"Syukurlah, Take care selama kami masih di hawaii sayang... Mum loves you."
"Love you too mum."
Lalu panggilan itu terputuskan.
Ketika Hermione ingin kembali ke kamarnya, tak sengaja ia melirik ke arah Runwheel hitam itu. Onie mengambilnya lalu ia bawa ke kamarnya untuk di cas.
Dan, hari itu, Hermione menghabiskan waktunya seperti biasa. Menonton dirumah, membaca buku belajar, makan dan tidur. Tidak ada namanya keluar dari rumah, ataupun sekedar chatting dengan teman-temannya.
***
Malfoy menatap ke atas langit yang sekarang berwarna kelabu. Mungkin sebentar lagi hujan.
Malfoy kembali menghela nafas untuk keberapa kalinya. Ia mengalihkan pandangannya ke Tangannya yang menggenggam sesuatu yang sangat kecil.
"Malfoy...."
Malfoy tidak menoleh, karena ia tahu siapa yang memanggilnya.
"Yes, father..." Tanpa berbalik.
"Kau..."
"Yes Father... Finally, I can met her..."
Suara langkah kaki terdengar mendekati Malfoy. Lucius, menepuk pundak anak semata wayangnya itu.
"Tapi dia tidak mengenaliku lagi father."
Lucius menghela nafas mendengar perkataan anaknya barusan. Sedih, anaknya baru saja sembuh dari trauma itu. Dan kini, saat traumanya mulai menghilang, seakan pisau yang entah darimana datangnya, berhasil menusuk kembali tepat di dadanya.
"Kau harus bisa lebih mengontrol dia Malfoy, bila kau benar-benar menyayangi nya."
Malfoy hanya bisa terdiam mendengar penuturan ayahnya.
***
Ginny dan Luna sedang berkumpul dirumah Luna yang terbilang unik. Ginny mampir untuk mengerjakan tugas bersama. Pr tentang hewan membuat Ginny jengkel. Ia tidak suka akan yang namanya hewan.
"Eh, Lovegood..."
"Hem..."
"Kamu tau tidak?"
"Enggak..."
"Ih,aku belum ngomong nyosor duluan."
Luna hanya menarik salah satu sudut bibirnya.
"Nama cowok cool itu, adalah Harry."
"Siapa?"
"Harry..."
"Harry Styles?!?!?"
"Ih, kok malah dia?!"
Luna hanya bergeming. Ginny sedang membicarakan siapa sih sebenarnya?
"Ah, ngomong sama kamu bikin aku mending ngomong sama kambing Lun..."
***
Harry sedang berkumpul dengan Neville dirumahnya. Hari sudah malam dan Longbottom itu menginap dirumahnya. Yeah, untung, Harry ada teman untuk main playstation.
"Hei, Harry. Tadi kamu selamat sampai sini bukan?"
"Iye"
"Kukira kau dimakan Yeti."
"Emang disini kutub, sampai ada Yeti?"
Neville tertawa sekeras-kerasnya sampai membuat Harry membengkap mulutnya agar tidak kelewat batas. Hari sudah malam begini, ni orang malah tertawa. Gila! Orang tua Harry sudah tidur dan bila Lily atau James menemukan anaknya masih bermain ps, tamatlah riwayat Harry.
"Bodohhhhhh!!!!" Desis Harry.
Neville menunjuk-nunjuk tangan Harry yang membekap mulutnya tandanya ia tidak bisa bernafas. Harry melepaskan ya dan Neville segera mungkin menghirup Nafasnya.
"Iye iye..." nada suara Neville sedikit sebal.
Mereka melanjutkan permainan mereka sambil memakan camilan yang ada dihadapan mereka.
"Eh, Lu tau..."
"Hermione Granger, sang gadis pintar dan introvert ekstrem itu? Udahlah Potter, gue udah tau apa isi pikiran lo."
"lo kok..."
"Tadi gue abis sekelas sama dia..."
Tiba-tiba mata Harry semangat mendengar penuturan Neville.
"Giman orangnya?"
"KEPO?!" Semprot Neville.
"Ya ampun, c'mon lah. Gue udah ngijinin lu nginep, jadi ceritain dong...."
"Lu lama-lama kayak cewek ya Potter."
Mendengar ucapan Neville barusan, ingin rasanya Harry mengikat mulut Neville.
"Orangnya terlihat Kalem, suka lagu, kutu buku, bocah paling rapi I've ever met dan menurut informasi dari sekelas tadi... Hermione tipe cewek yang enggak punya yang namanya teman laki-laki."
Harry menyeringitkan dahinya.
"Lu suka kan sama dia? Jangan terlalu berharap. 1001 caranya akan membuatmu mundur untuk mendapatkan hatinya." lanjut Neville dengan nada yang memulai serius.
"Kenapa kamu begitu yakin Bottom?"
Neville menghela nafas.
"Karena aku pernah menjadi salah satunya."
TBC
KELAMAAN?
![](https://img.wattpad.com/cover/96230954-288-k117117.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Mine
FanficHermione Gadis Cuek, pintar , dan juga dia tidak pernah mengenal ataupun berteman dengan seorang cowok. Dinginnya dirinya membuat para cowok menyerah untuk mengejarnya. Padahal dia salah satu idola disekolah. Harry, cowok periang, berkaca mata dan t...