-

2.5K 198 68
                                    

Saia gak tahu nulis apa ini,  hanya menuangkan unek unek yg berada dikepala,  pengen mencoba sesuatu cerita yg sedikit dewasa,  jg berkonflik sekalipun tidak terlalu berat. 

New ff

Dan sesungguhnya saia masih bingung mengenai genre uke disini,  enaknya tetap namja apa GS? 

Karena cerita ini cocoknya GS tapi diotak dan imajinasi saia tetap uke namja tidak bisa yeoja karena membayangkan yeoja isi kepala mendadak buntu. 

Jadi tolong saia minta saran penikmat ff saia,  enaknya tetap namja atau GS saja ??

Tapi baca dulu ceritanya baru memberi pendapat

_________________

" dok, selamatkan papa ku_____, selamatkan papa ku, pakailah darah ku untuk menyelamatkan papa "

Seorang anak berumur sepuluh tahun menangis kencang disebuah lorong rumah sakit tepatnya didepan sebuah pintu yg tertutup dengan lampu menyala

Ruang operasi

Dan sang ayah tercinta berada didalamnya,

" kami pasti akan menyelamatkan papamu adik kecil , "

Seorang dokter muda tersenyum simpul berusaha menenangkan sang bocah kecil yg menangis kencang seolah tidak terima dengan keadaan sang ayah yg terbaring diranjang rumah sakit, dokter muda bernametag kim yugyeom jelas mengerti kekhawatiran dan ketakutan sang anak .

" dokter bilang papa membutuhkan darah, ambil saja darahku dok, aku sehat, aku anaknya pasti darahku sama, aku ingin papa selamat tolong papa_____"

Yugyeom tersenyum tipis mengelus ujung kepala bocah dengan pakaian yg masih lengkap memakai seragam sekolah, wajah kacau penuh air mata bahkan rambut hitamnya teracak tidak terurus .

" siapa namamu ?"

" hyun____hyunjin tuan"

Bocah kecil menjawab dengan isakan yg tetap lolos mengucek mata dengan kasar , guna memperjelas penglihatan karena buram dengan air mata.

Yugyeom tersenyum tipis kembali mengacak surai hitam si bocah, berjongkok menyamakan tubuh denga Si bocah, memegang bahu dan memeluknya seolah menenangkan, bocah didepannya syok karena melihat sang ayah tertabrak tepat didepan mata. Wajar jika keadaan bocah berumur 10 tahun sebegini kacau ditambah melihat keadaan sang ayah yg berlumuran darah .

" papamu pasti baik baik saja "

Hyunjin mengangguk cepat balas memeluk sang dokter muda, menangis kencang dan mulut terus bergumam

Papa

Jangan tinggalkan qeqe

Qeqe sayang papa

" ibumu kemana ?"

" mama dibusan menjenguk harabeoji yg sakit"

Yugyeom mengaguk kembali mengelus belakang kepala sibocah sepuluh tahun yg masih bergetar efek menangis.

" dokter tadi yg membawa papa mengatakan darah ku tidak cocok dengan papa, dan kim saem di sekolahku mengatakan jika anak dan orang tua pasti memiliki darah yg sama tapi kenapa darahku tidak sama , apa aku bukan anak papa ?"


Yugyeom terdiam ,


hyunjin melepaskan pelukan, kembali mengusak wajah yg penuh air mata dan memerah menatap sang dokter seolah meminta jawaban , ingat sekali ucapan dokter yg membawa sang ayah, jelas hyunjin mengerti, umur sepuluh tahun terlalu paham dan tanggap akan masalah apapun, terlebih menyangkut pelajaran yg dipelajari disekolah . ingatkan jika hyunjin adalah anak yg pintar

pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang