1.4K 175 48
                                    

Panjang, semoga gak bosan




___________________





" papa bilang kau jangan menangis hyunjin apapun yg terjadi kau adalah anaknya,  kau kuat anak mark tuan harus kuat " tangan kecil itu terus mengusak wajah menghapus buliran air mata yg terus menjatuhi pipi sekalipun diri sendiri berusaha sekuat tenaga menahan. 

Tapi rasa sesak didada mengakibatkan air mata yg terus mengalir jatuh, keadaan yg sesungguhnya tidak harus anak berusia 10 tahun alami dimana saat ini dirinya dihadapkan dengan kenyataan yg sungguh sangat mengejutkan. 

Orang yg paling disayang,  orang yg paling di tiru seluruh tindakan dan dianggap sebagai pahlawan paling hebat didunia,  sang papa yg sangat di sayangi ternyata bukan ayah kandung yg sebenarnya. 

Sakit rasanya bahkan hati hancur,

  kenapa harus terjadi, ?


Bahkan hyunjin terus mempertanyaakan hal itu seolah tidak ingin terjadi dan menerima tapi semua itu jelas fakta dan kenyataan. 

Dan berakhir disini

Anak sepuluh tahun duduk disalah satu kursi dalam sebuah kereta menuju mokpo,  dengan tujuan utama mencari tahu sebab kenapa dia bukan anak dari seorang mark tuan. 




" apa yg kau katakan qeqe? "

Mark mengerutkan kening menatap sang anak yg menundukan kepala dengan wajah memerah,  tangan meremas kuat celana bagian samping seolah menahan perasaan sesak didada dan mark cukup mengerti perasaan sang anak saat ini,  karena sejujurnya mark merasa sakit apabila mengingat kenyataan dan masa lalu

" tentu saja qeqe anak papa "

Tangan mark menarik pelan tubuh snag anak,  menjadikannya tepat disamping,  menangkup pipi chubby hyunjin dan mengelus seolah menahan air mata yg menumpuk dikelopak mata. 

" qeqe anak papa "

Mark mencoba meyakini, sekaligus  memperbaiki keadaan yg sempat menengang hanya karena pembahasan yg entah mark sendiri bingung berawal dari mana kenapa sang anak bisa sampai berfikir sejauh itu. 

Hyunjin mulai mengangkat wajah menatap sendu sang ayah,  menggigit bibir bawah ingin mengucapkan sesuatu tapi dada terasa sesak bahkan lengah sedikit saja dipastikan air mata jatuh begitu saja,  ingatkan.  Sepintar apapun hyunjin dia masih tetap anak berumur sepuluh tahun yg tidak seharusnya mengetahui keadaan yg menurutnya sangat  menyakitkan. 

" kata kan sejujurnya papa,  aku bukan anak kandung mu "

Dan satu tetesan air mata berakhir jatuh begitu saja,  ditahan sekuat apapun pada akhirnya retap tidak bisa ditahan,  hyunjin menangis tapi masih tegar menahan isakan,  membiarkan air mata berbondong bondong jatuh  menggigit bibir menahan isakan berharap sang ayah mengatakan sejujurnya karena disini hyunjin berhak tahu sekalipun dia yg masih dibilang cukup kecil untuk mengetahui kenyataan yg cukup pelik. 

" hei___ hyunjin anak papa ok "

Mark mengelus pipi sang anak,  menghapus buliran air mata yg dengan deras menghiasi pipi,  mark cukup tahu dan mengerti perasaan sang anak,  pasti terluka karena sesungguhnya diapun merasakan,  seolah tidak terima tapi mark retap kekeh hyunjin anaknya sekalipun kenyataan tidak berpihak padanya. 

" darah kita tidak sama papa,_____ qeqe cukup mengerti ____ mengerti tentang itu,  jadi qeqe mohon katakan yg sejujurnya,  "

Kalimat yg hyunjin ucapkan tersendat dan tertahan karena isakan,  tubuh kecilnya bergetar,  saat mark merengkuh dan memeluknya membiarkan sang anak menangis kencang didalam dekapan, 

pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang