1.5K 186 48
                                    


Epilog

.
.
.

mark berdiri disamping pintu mobil,  bersender mobil dengan tangan disilangkan depan dada kepala menunduk kaki digerakan mencoba menghilangkan rasa jenuh efek menunggu sang buah hati yg tak kunjung menunjukan batang hidungnya. 

Jam 4 sore hyunjin telp minta dijemput sang papa dan mark tidak ada alasan untuk menolak,  karena yg paling membahagiakan dan menggembirakan kala melihat wajah sumringah sang anak saat menyadari dirinya dijemput,  penuh raut kebahagiaan dan mark menyukai itu. 

" papaaaa___"

See

Hyunjin berlari keluar dari gerbang sekolah dengan tas slempang yg berada ditangan,  serta topi warna merah tanpa gambar hanya tulisan XCIII hadiah ulang tahun dari sang papa katanya, dan hyunjin selalu memakai topi tersebut,  apapun pemberian sang papa hyunjin selalu menyukainya dan menjadikan barang favorit. 

Senyum sumringah jg tawa riang yg membuat rasa lelah mark efek bekerja seharian dan rasa bosan menunggu beberapa menit yg lalu mendadak hilang,  membuka tangan lebar gestur membiarkan sang anak masuk kedalam dekapan.

" khan pa (lihat pa) ? "

Selembar kertas dengan spidol warna hitam yg berada dipojok kanan A+ untuk ulangan matematika. 

" hau pang (hebat)  " tepukan lembut di ujung kepala sebelum dikecup, perasaan bangga jg bahagia dalam waktu yg bersamaan terlebih kejadian setelah liburan dijeju dan berdamainya jinyoung dengan jaebum serta mencoba melupakan kejadian yg terjadi,  sehingga tidak ada lagi,  rasa dendam,  benci jg penyesalan yg ada untuk saat ini,  ikatan pertemanan yg tidak bisa diputus karena memiliki tali merah sebagai penghubung yaitu , hyunjin. 

Hyunjin tidak pernah membahas tentang jaebum,  dia cukup tahu jika jaebum ayah kandungnya tapi tetap mark nomer satu dan ayahnya papa tersayangnya yg paling tampan. 

Dan mark merasa bahagia akan sikap yg ditunjukkan sang anak yg jelas masih berumur 10 tahun tapi bisa berfikir dewasa dan menghargai sekali perasaannya. 

" tinggal satu pelajaran lagi,  bahasa,  korea,  setelah itu aku tidak memiliki hutang lagi"

Hyunjin melepaskan pelukan menatap sang ayah dengan wajah meremehkan seolah mudah dengan ucapan,  dan balasan mark kekehan,  dan menunduk guna mengecup pipi sang anak. 

Masih ingat tentang taruhan yg diucapkan mark sehingga hyunjin diizinkan berenang malam hari bersama jaebum?  Dan sekarang hyunjin sedang berusaha melunasinya. 

" jagoan papa,  hebat "

Hyunjin tertawa riang,  masuk kedalam mobil yg pintunya di buka sang papa,  pulang menuju rumah dan bertemu sang mama jg membanggakan nilai yg didapat. 

.
.
.
.

" mama wo hue jaile (aku pulang) "

Tubuh jinyoung yg sibuk didepan kompor di peluk dari belakang,  jinyoung lebih dulu menyadari sehingga tidak terkejut,  hal yg biasa sang anak akan seperti ini, 

" mama mu orang korea jinie ah,  tidak mengerti bahasamu "

Melirik sang suami yg berdiri disampingnya,  mencium pelipis serta kekehan terdengar sebelum mark berbalik meninggalkan jinyoung dan sang anak untuk memuju kamar mengganti pakaian kerja. 

" aku belajar serius loh mah "

" percuma bicara dengan mama, karena mama tidak akan mengerti "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang