3

453 95 13
                                    

Pagi yang cerah ini diawali wajah Daniel yang menekuk tidak senang. Dikarenakan semalam ia harus kembali tidur bersama Seongwu sekasur.

Awalnya sebelum tidur Daniel dan Seongwu rebutan ingin tidur dikasur dan tak ada yang mau mengalah untuk tidur di futon (kasur lipat ala Jepang). Daniel mengusulkan untuk suit saja. Yang menang tentu saja yang bisa tidur di kasur. Nyatanya dalam suit Daniel menang 3 kali. Kemenangan telak. Tapi Seongwu dengan cepat merebahkan tubuhnya begitu saja di kasur Daniel dan melilitkan badannya dengan selimut, hanya menyisakan kepalanya yang menyembul keluar.

"Kau mau main paksa ya. Baiklah." Tiba-tiba Daniel mendekatkan wajahnya kepada Seongwu dan mencium konstelasinya. Seketika itu juga Seongwu berubah menjadi boneka. "Haha, daritadi gini aja ya. Ga nyempit-nyempitin."

Daniel membuka lilitan selimut Seongwu dan melempar baju yang tadinya dipakai Seongwu saat menjadi manusia ke lantai, tergeletak begitu saja.

Pada akhirnya mereka bisa tidur nyenyak, namun entah kenapa paginya Seongwu berubah jadi manusia lagi dengan badan telanjang bulat... lagi. Mungkin tak sengaja tercium oleh Daniel ketika tertidur. Alhasil Daniel kembali terbangun dengan teriakan mama-nya... lagi, sehingga paginya ini Daniel bete kembali.

"Sarapan dulu." sapa Mama Kang melihat anaknya sudah turun dari kamarnya.

Daniel nurut dengan mendudukkan dirinya di kursi meja makan diikuti dengan Seongwu disebelahnya yang sudah berpakaian tentunya. Seongwu udah rapi kok. Pakai pakaian baru yang masih punyanya Daniel juga dan juga sudah cuci muka gosok gigi, tentunya diajarin Daniel.

"Mama, Daniel mau kemana pakai baju seperti ini?" tanya Seongwu sambil menarik lengan baju Daniel.

"Daniel mau pergi sekolah." jelas mama kang.

"Aku ikut boleh?"

"Ngapain?! Ga ada!"

"Hih, Daniel. Pelan-pelan ngomongnya."

"Ga ga boleh. Lagian ngapain juga ke sekolah? Entar diliatin aneh sama anak-anak."

"Bawa aku pas jadi boneka aja." usul Seongwu dengan mata berbinar memohon kepada Daniel.

Daniel tertegun. Entah kenapa dia tak bisa lepas sekalinya memandang mata jernih Seongwu.

"Tuh, ide bagus. Bawa aja Seongwu."

Daniel tersadar karna jawaban mamanya yang tampaknya seperti tak memasalahkannya. "Ikh!! Kok Daniel bawa-bawa boneka ke sekolah?? Mau dikatain apa nanti sama orang-orang?"

"Kyaaa. Daniel bawa-bawa boneka lucu~ kyaaa, Daniel ternyata punya hobi yang imut~ kyaa kyaaa. Ya paling begitu kan?" tutur mama Kang mempraktikkan aksi anak-anak yang merupakan fans dari Kang Daniel di sekolahnya. Mama Kang tau anaknya ini populer sampai-sampai dia geleng-geleng kepala melihat banyaknya surat pernyataan cinta serta coklat dan bunga sehingga mama Kang hafal perilaku teman-teman disekitarnya. Waktu pertemuan orang tua pun Daniel banyak dikelilingi fans-fansnya dan beberapa sibuk menyalami mama Kang yang mereka anggap 'calon mertua'.

Daniel hanya terdiam melihat perilaku mama Kang. Setelah Daniel menyelesaikan sarapannya ia pun beranjak. Seongwu menatapnya terus menerus memohon agar ia dibawa juga. Daniel menghela nafas panjang melihat Seongwu. Kembali ia mendekatkan wajahnya kepada Seongwu yang masih terduduk di kursi meja makan.

Dalam jarak yang hanya 10 centi tersebut Daniel berkata, "dengar, jangan mengeluarkan suara apa pun dan jangan melakukan gerakan aneh yang bisa dicurigai teman-temanku."

Seongwu hanya mengangguk lucu menanggapi permintaan Daniel. Kemudian Daniel mencium pipi Seongwu pelan dan lembut. Seongwu sendiri agak gelagapan mendapat perlakuan lembut Daniel. Tak lama Seongwu berubah. Biasanya Seongwu tetap berisik setelah menjadi boneka tapi sekarang sepertinya ia tak bisa berkata apa-apa. Daniel melipat pakaian yang tadi dipakai Seongwu dan dimasukkannya ke dalam tas. Buat jaga-jaga saja. Kemudian mengangkat badan Seongwu perlahan.

my sealong - ongnielWhere stories live. Discover now