4

420 97 16
                                    

Setengah jam pelajaran ke empat Daniel lewati dengan hanya berlari kesana kemari di koridor sekolah yang lagi sepi. Daniel lelah yorobun, ini anjing laut satu aja nyusahinnya sampai ke ubun-ubun keselnya.

"Argh... harusnya biarin aja dia hilang tapi kenapa ga bisa tenang sih?! Jangan-jangan gue dikutuk." gumamnya kesal sambil berjalanan masih tetap mencari Seongwu.

Daniel melewati 2 orang siswa yang menatap Daniel malu-malu. Daniel mah cuekin aja, orang dia panik.

Lalu kedua siswa itu bercengkrama, "ah iya, lu tau ga cerita hantu yang ngehuni ruang musik? tadi gw denger ada suara denting piano gitu lagi dimainin. serem deh."

"dih masa? jangan lewat disana sendirian deh, serem."

Dan kebetulan Daniel mendengar obrolan mereka. Sebenernya tuh Daniel meskipun bahu selebar samudra tapi denger cerita hantu aja dia ketakutan. Dan karna itu ia cepat-cepat meninggalkan dua siswa tersebut tak mau mendengar cerita seram itu lebih jauh. Namun tanpa sadar kakinya membawanya ke TKP yang diceritakan kedua siswa tadi.

TING

Bulu kuduk Daniel seketika meremang seluruh badan. Kakinya kaku seketika. Ini kenapa koridor sekolah mendadak sepi banget dan hawanya dingin?

TING TING

"Mama... Daniel belum mau mati."

hehehe

"Sialan pake ketawa lagi setannya." Daniel ngibrit yorobun. Entah ke arah mana larinya pokoknya keluar aja.

Sementara yang dikira setan sama Daniel malah keasikan main piano, "hehehehe."

Seongwu main pianonya pake badannya dia. Lompat sana lompat sini, berasa main DDR.

(DDR tau? Nih yang dimainin ddeongwu dan ddeungie.)

Kembali lagi ke Daniel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kembali lagi ke Daniel. Dia lagi di pinggir lapangan deket kran air yang biasa buat cuci muka habis panas-panasan olah raga. Daniel membasuh wajahnya yang kelelahan dan berkeringat karna lari kesana kemari.

"Haaah... Seongwu, kamu dimana sih?"

Sudah saatnya berganti pelajaran baru. Daniel nyerah. Dia memilih untuk kembali ke kelasnya.

"Haaah, main ini menyenangkan sekali. Saatnya kembali." kata Seongwu.

Dia melompat turun dari piano dan berniat keluar. Namun derap langkah yang banyak dan terdengar semakin dekat membuat Seongwu tak bisa bergerak. Ya, murid-murid yang berpindah pelajaran kesenian musik memasuki ruangan tersebut satu per satu.

"Eh?? Ada boneka anjing laut! Punya siapa nih?" kata salah satu siswa perempuan itu yang kemudian mengangkat tubuh Seongwu seenaknya.

"Tak tau. Apa ada kelas sebelum kita yang ketinggalan mungkin."

"Humm, mungkin. Kubawa saja dulu nanti kukasih ke ruang guru sebagai barang hilang."

"Kalo gaada yang ngambil buatku saja. Bonekanya lucu." kata salah seorang siswi.

my sealong - ongnielWhere stories live. Discover now