Sebenarnya sulit menjalani kisah cinta seperti ini. Bertemu secara diam-diam, banyak yang tak setuju, aturan dilarang berpacaran yang mengekang. Namun demi hobinya, demi masa depannya ia harus menjalaninya.
Kau dimana?
Chaeyoung membaca kembali pesannya sebelum ia menekan tombol send dibawahnya. Tak perlu menunggu lama ponselnya kembali berbunyi, pesan balasan sudah ia terima.
Di dorm. Kau dimana? Sedang apa? Jangan terlalu memaksakan dirimu.
Salah satu sifat yang Rose sukai dari pria ini adalah posesivnya, membuat Rose merasa selalu di istimewakan. Tanpa menunggu lama ia menekan gambar hijau pada layar ponselnya.
Tak perlu menunggu lama, panggilan video sudah tersambung. "Aku diruang latihan," ucapnya membuka percakapan. Lelaki dengan senyuman manis di seberang sana hanya mengangguk.
"Kau sibuk?"
Rose menggelengkan kepalanya. "Aku punya waktu untuk bertemu denganmu hari ini," kata Rose dengan penuh semangat.
Park Chanyeol tertawa di ujung sana seolah ia bisa membaca jawaban yang akan Rose berikan. "Apa kau mengerjaiku?" Pertanyaan itu sukses membuat Chanyeol lebih tertawa.
"Tidak, aku tidak mengerjaimu, Chaeyoung-ah. Aku ingin menemuimu nanti malam. Kau ingin kita bertemu dimana?" Sampai saat ini lelaki itu masih saja menjadi alasan untuk Rose tersenyum.
"Jika kau tak mengerjaiku, kenapa kau tertawa?! Apa itu sebuah lelucon untukmu?" Chanyeol masih saja tertawa mendengar suara Rose yang menurutnya sangat menggemaskan itu.
"Kau sangat lucu dan aku suka. Aku suka saat kau terlihat antusias, aku suka saat kau marah, aku suka saat kau memanyunkan bibirmu seperti itu," ucap Park Chanyeol yang sukses membuat rona merah di pipi Rose lebih terlihat. "Dan aku suka melihatmu setiap saat."
"Yakkk!! Ya sudah, aku ingin melanjutkan latihanku. Nanti ku kirimi alamatnya," ucapnya lalu mengakhiri panggilan sepihak tanpa persetujuan dari kekasihnya.
Sampai saat ini pun seorang Park Chanyeol masih menjadi laki-laki yang sukses membuatnya merona hanya dengan ucapannya.
"Apa kau sakit jiwa?! Apa perlu aku mengantarkanmu ke rumah sakit?" kata Jennie dengan tatapannya yang seolah menghujam. Rose menggeleng, raut wajahnya berubah seketika melihat Jennie yang kini berada di sampingnya.
Jika ada pertanyaan, siapa member yang paling di takutkan mungkin Rose akan segera menjawab nama Jennie disana. Bagaimana tidak gadis cantik itu selalu menghujami Rose dengan tatapan-tatapan mengintimidasi setiap hari. Jennie hanya seperti itu jika bersamanya namun ia bisa tertawa lepas jika bersama member lain. Rose merasa ada sesuatu yang aneh pada Jennie, atau Rose lah yang pernah membuat kesalahan padanya hingga ia merasa tersinggung atau marah sampai saat ini.
Rose langsung mengirimi alamat tempat mereka bertemu nanti malam, kemudian melanjutkan latihannya berdua dengan Jennie karena Jisoo sedang syuting drama terbarunya dan Lisa sedang menjalani pemotretan untuk Nona9on.
Rasanya Rose ingin segera mengakhiri latihan ini. Karena jika ia terus saja berada di dalam ruangan ini, kemungkinan terbesar ia akan pingsan.
**
"Kau dimana? Aku sudah sampai," kata Rose saat ia menelpon kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky I'm Having You!
FanfictionWalaupun badai bisa memisahkan kita, aku tetap merasa beruntung memilikimu. Aku ingin mencintaimu hari ini, hari ini rasanya tidak cukup. Aku ingin mencintaimu besok, besok pun rasanya tidak cukup. Aku ingin mencintaimu lebih lama, aku ingin bersama...