9. 오래만이에요 (Long Time No See)

182 28 4
                                    


  Suasana dalam ruangan Lisa tampak canggung. Lisa dan Jungkook diam seribu bahasa. Ini kali pertama untuk mereka berdua setelah sekian lama tidak bertemu.

Lisa terus saja memainkan kukunya sedangkan Jungkook tampak bingung untuk membuka percakapan. Jisoo yang melihatnya tampak gemas. Rasanya ia ingin sekali meruntuhkan kecanggungan di antara mereka.

Tatapan Jungkook dan Jisoo kini beradu. Jisoo yang mengerti tatapan rekan kerjanya langsung saja pamit untuk membeli sesuatu diluar.

Jungkook berdehem menetralisir kecanggungan. "Uraeganmanieyo." (Long time no see)

Lisa masih terdiam dalam pikirannya. Hatinya sakit dan bahagia secara bersamaan. Ia merasa bahagia karena ia kembali bertemu sang pemilik hatinya dan merasa sakit dengan kenyataannya.

"Jeongmal uraeganmanieyo." Lisa membalasnya dengan senyuman. Sekuat hati ia menetralisir perasaan yang membuncah pada hatinya.

"Apa kau berkelahi?" Tanya Lisa hati-hati. Jungkook yang menyadari arah tatapan Lisa langsung saja memegang memar yang ada diwajahnya.

"Aku bertemu Kyung Soo."

Lisa terdiam. Hari ini ia mendengar nama lelaki itu lagi.

"Apa dia yang membuatmu seperti ini?" Lisa mendekat duduk disamping Jungkook sambil meneliti memar yang ada diwajahnya.

Lisa seolah lupa dengan kecanggungan yang sebelumnya terjadi, ia memegang bekas memar itu dengan tangannya. Tak sadar buliran bening keluar dari kedua matanya. "Apayo? Mianhae. Ini semua karena ku." (Apa sakit? Maaf.)

Jungkook memegang tangan Lisa yang sedari tadi mengusap pipinya. "Gwaenchanha. Ini bukan karenamu. Ini hanya cara kami menyapa kawan lama."

Lisa terdiam tanpa sadar dirinya terus saja menangis dan menyalahkan dirinya.

"Benar kata Kyung Soo oppa, seharusnya aku yang meninggal bukan Chaewon."

Lisa kembali larut dalam tangisannya. Jungkook benar-benar melihat langsung perubahan perasaan Lisa yang tak menentu.

"Ini bukan salahmu jadi jangan menyalahkan dirimu." Jungkook menatap mata Lisa sedangkan pegangan tangannya belum saja ia lepaskan. Sepertinya ia benar-benar larut pada pesona Lisa lagi.

"Apa kau sudah sembuh?" Lisa mengedipkan matanya beberapa kali mencoba mengambil alih dunianya lagi.

Lisa yang sadar tangannya kini sedang dipegang Jungkook, ia langsung saja melepaskannya. "Yaa. Besok aku akan pulang," ucap Lisa dengan gugup.

Jungkook hanya tersenyum. Ternyata Lisa masih pemalu seperti dulu. "Bagaimana kabarmu?" Tanya Lisa mencoba basa-basi.

"Aku baik. Dan sekarang lebih baik," ucap Jungkook dengan senyuman semanis gula.

Lisa yang tak mengerti dengan ucapan Jungkook langsung mengernyitkan matanya, mencoba menangkap maksud dari kata-kata Jungkook barusan.

"Kenapa?"

"Karena aku bertemu lagi denganmu."

Kupu-kupu berterbangan di perut Lisa terasa menggelitik. Ternyata merasakan obsesi manisnya cinta Hanya sesederhana itu. Hanya dengan kata-kata manis pun ia mampu merasakan getaran jatuh cinta.

"Apa agensimu memberimu izin kesini?" Lisa kembali bertanya.

"Untuk apa izin mereka?"

Lisa kaget mendengar pernyataan Jungkook yang diluar dugaannya.

"Aku tak peduli jika mereka akan memarahiku. Yang penting sekarang aku bisa melihatmu lagi."

Detakan jantung Lisa ke tombali tak normal. Ia berdegup lebih kencang dari biasanya. Sensasi jatuh cinta apa memang seperti ini? Rasanya ingin tetap berada diposisi ini.

Lucky I'm Having You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang