Masih dalam perjalanan kembali ke dorm, Jisoo dikagetkan dengan kabar jika Lisa membanting barang yang ada di kamarnya. Perasaan khawatir tercampur menjadi satu, Jungkook yang paham dengan situasi, mulai mengendarai mobil di atas batas wajar.Tak perlu lama dan jam memang sudah hampir tengah malam membuat Jungkook lebih leluasa mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.
Jisoo langsung berlari masuk ke dalam dorm diikuti Jungkook yang sama khawatirnya. Jungkook di hadapi dengan tatapan-tatapan tidak paham dari ke dua member lainnya yang kaget melihat keberadaannya.
"Punya kunci cadangan?" Tanya Jungkook yang benar-benar khawatir dengan keadaan Lisa. Sedangkan Jisoo terus mengetuk pintunya berulang kali sambil memanggil nama Lisa.
Rose dan Jennie menggeleng. Helaan nafas berat terdengar. "Noona, kau bisa minggir dari situ? Aku ingin menggebrak pintu itu," ucap Jungkook dengan tenang.
Mata Jisoo melebar mendengarnya. "Jika pintu itu rusak, tak akan membuat kalian jatuh miskin. Kita harus lihat keadaan Lisa sekaramg juga," ucap Jungkook. Jisoo menghindar dari depan pintu namun bibirnya terus menyerukan nama Lisa.
Dalam gebrakan ke tiga pintu itu benar-benar terbuka. Semuanya berlari masuk kedalam, dan betapa kagetnya mereka melihat keadaan Lisa yang kini tergeletak di lantai dengan mata yang hampir tertutup.
"LISAAAA." Teriak mereka berempat serentak. Semuanya langsung mendekati Lisa, memegang tangannya, berusaha menyalurkan kekuatan agar Lisa tetap bangun.
"Obat tidur?" Rose mengambil obat-obatan yang sudah berserakan di lantai.
"Kookie-ah," lirih Lisa sebelum dirinya benar-benar tak sadarkan diri. Jungkook yang memang sangat khawatir langsung mengangkat tubuhnya, membopongnya kedalam mobil diikuti ketiga member lainnya.
"Badannya demam," gumam Jungkook saat dirinya melepas Lisa di jok sampingnya. Ketiganya langsung duduk di jok belakang. Jungkook langsung saja mengendarai mobilnya menuju rumah sakit terdekat.
Selama di perjalanan, Jungkook terus saja melirik Lisa disampingnya. Tangannya terfokus pada sayatan pisau di tangannya.
Kenapa kau begini?
Seharusnya kau hidup lebih baik dari ini.
"Jungkook-ssi, apa aku boleh tau hubunganmu dengan Lisa? Saat aku melihat tingkahmu tadi, aku merasa kalian memiliki hubungan lebih," ucap Jennie dengan hati-hati.
Jungkook hanya diam menanggapi. Sedangkan Jisoo mulai mencairkan suasana dengan melakukan tingkah 4Dnya yang membuat Jennie ataupun Rose tertawa. Sedangkan Jungkook tetap fokus pada jalanan dan gadis disampingnya.
Jungkook kembali mengangkat Lisa masuk kedalam rumah sakit, berteriak seperti orang gila agar cepat ditangani.
***
Jennie memegang ponsel Lisa. Melihat-lihat jika ada sesuatu yang tidak beres di ponselnya hingga Lisa menjadi seperti ini. Perasaan Jennie tidak enak kala ia melihat ponsel Lisa yang berada di atas kasur, sedangkan pemiliknya rak berdaya di lantai.
Jari-jarinya mengarah ke aplikasi pesan. Mencari sesuatu yang patut di curigai. Tangannya terhenti ketika melihat nomor tak dikenal.
Seharusnya kau mati!!!
Saking kagetnya melihat pesan terakhir dari pengirim yang tak dikenali itu, Jennie melempar ponsel Lisa dengan pekikan yang lumayan keras.
Jisoo dan Rose mendekat. Jisoo mengambil ponsel Lisa yang sudah jatuh ke lantai, Jisoo membaca semua chat si pengirim dari awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky I'm Having You!
FanfictionWalaupun badai bisa memisahkan kita, aku tetap merasa beruntung memilikimu. Aku ingin mencintaimu hari ini, hari ini rasanya tidak cukup. Aku ingin mencintaimu besok, besok pun rasanya tidak cukup. Aku ingin mencintaimu lebih lama, aku ingin bersama...