Stay Close Don't Go

5.6K 213 32
                                    

Sudah setengah jam kau dan jimin berada di bilik kerjamu, dia berada disudut lain meja kerja memandangi mu sambil menyuapkan pisang yg dia bawa.
"Mau sampai kapan melihatku seperti itu?" Tanya mu pada nya lalu membuka mulutmu, mengisyaratkan kepadanya untuk menyuapkan potongan pisang lagi.
"Kerjakan saja tugasmu" jawabnya sambil menyuapkan pisang.
"Sudah!" Kau membalas tatapannya
Untuk beberapa saat kalian hanya saling memandangi, kau terdiam begitu juga Jimin.
"Mau kau jelaskan apa maksud pernyataan mu tadi?" Tanyamu
"Yang mana?" Tanya jimin pura2 tidak paham maksud pertanyaanmu.
"Park sajangnim, kau berkata kau menyayangi ku." Kau memaparkan apa yg sebelumnya dikatakan oleh jimin.
"Iya, lalu?" Jimin berusaha agar kau tidak membahas masalah itu.
"Aiisshhh jinjja, sajangnim! Apa maksudmu dengan perkataan itu?!!!" Tanyamu frustasi.
"Aku belum pernah merasakan ini sebelumnya, rasanya aneh aku seakan ingin marah ketika kau menyebut nama jiwon di telfon saat itu." Ungkapnya, kau mencoba tetap mencerna dan mendengar tanpa berkata apapun.
"Kau, cuma boleh melihatku saja, saat aku melihat senyummu aku merasa lebih bahagia, apa karena aku menyukaimu?" Kau membeku mendengar apa yg Jimin katakan, dapat kau lihat dari matanya bahwa dia benar2 mengatakan yg dia rasakan selama ini.
"Tidak masalah aku harus menerima hal semacam ini, aku merasa ini seperti ujian untukku, karena aku telah terlanjur mencintaimu." Tambahnya, dia melihatmu begitu dalam.
"Park Jimin?" Kau berusaha menyadarkannya.
"Jangan menjauh setelah ini, jangan menghilang dariku y/n, ku mohon" ungkapannya kali ini benar2 membuatmu luluh, benarkah semua yg Jimin katakan ini? Benar kah dia menyukaimu? Kau memegang pipinya, ini pertama kalinya kau menyentuhnya. Meski hanya pipi, terasa halus dan hangat, mata jimin terpejam merasakan sentuhanmu.
"Aku disini" jawabmu, jimin membuka matanya lalu melihat ke arahmu.
"Terimakasih jung y/n"

Kau dan Jimin berada di lift sekarang, bersampingan tanpa ada obrolan apapun.
"Aahh!!! Cukup" gerutu Jimin, dia berbalik menghadapmu dan memojokanmu di pojok lift, kau kaget bukan main matamu mengerjap
"J..jim, kenapa? Ada masalah apa?" Tanya mu. Jimin hanya diam, dia semakin mendekatkan wajahnya padamu kau semakin dapat merasakan nafasnya yg hangat.
"Aku mencintaimu y/n" jimin semakin menghapus jarak nya denganmu. Dapat kau rasakan bibirnya yg basah itu di bibirmu, matamu terpejam merasakan sengatan yg dia berikan dan menikmatinya. Jimin lalu menggigit bibirmu, membuat kau membuka mulutmu dan dengan cepat jimin memasukan lidahnya mencoba beradu dengan lidahmu, kau seperti tak keberatan, kau ikut bermain, ini bukan permainan solonya, kau ikut dalam permainan ini, kau ikut menikmati setiap ciuman dan pelukan yg jimin berikan. Tak lama bell lift pun berbunyi pertanda bahwa saat ini lift sudah sampai di lantai 1 jimin melepaskan ciumannya dan mengulurkan tangannya
"Ayo kita pulang" ujarnya sambil tersenyum. Kau meraih tangannya dia membawamu menuju mobilnya.

Mobil jimin berjalan menyusuri kota seoul yg mulai sepi dibawah kegelapan. Kau memandangi laki2 itu, dia tampak bahagia kau bisa melihat mata itu tersenyum tanpa henti.
"Kau tau, aku sudah lama mengetahui mu" jimin mencoba memecahkam keheningan di dalam mobil
"Lalu mengapa aku baru mengenalmu saat kita berada di lift kampus?" Tanyamu
"Karena kau tak pernah ingin tahu" jawab Jimin. Benar kau pernah mengatakannya kau tak peduli siapa dia. Tetapi kenapa sekarang sepertinya kau ingin mengetahui segala tentangnya. Kau mengetahui hidup seorang Park Jimin.
"Tak usah difikirkan, aku tau kau memang seperti itu, kau begitu dingin, dan salahku terlalu takut untuk memulai" tambahnya
"Kau sudah memulainya sekarang, terimakasih" jawabmu. Jimin menoleh kearahmu tersenyum sejenak
"Kita sudah sampai, tunggu sebentar" dia mencabut seatbelt lalu keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untukmu
"Ayo, kau harus cepat masuk di luar sangat dingin" jimin menarik mu pelan kau memeluk tangannya kau akhirnya sampai didepan pintu rumahmu.
"Terimakasih sekali lagi" kau menatapnya, jimin hanya tersenyum mengusap kepala mu pelan
"Masuklah, mandi air hangar dan minum coklat panas, akan ku jemput kau besok pagi, arra?" Perintah jimin yg lalu dibalas anggukan oleh mu. Jimin kembali kedalam mobilnya, lalu menancap gasnhya. Mobil jimin pun menghilang di perempatan jalan.
Kau pun masuk ke dalam rumah mu. Berjalan menuju kamarmu membuka blazzermu lalu merebahkan diri dan tersenyum. Tersenyum atas apa yg kau alami hari ini, hari yg tidak terlalu buruk. Hari yg justru membuatmu salah tingkah sekarang.

Cinta itu baik,Tidak pernah tidakTapi ia mampu membuatmu meledak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Cinta itu baik,
Tidak pernah tidak
Tapi ia mampu membuatmu meledak!

Ketika kepadamu ia diserahkan
Dalam jutaan serpihan serentak.

Hiii,Aku lagi lumayan cepet nih updateSemoga kalian suka part ini yaaah~Have a good day everyone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hiii,
Aku lagi lumayan cepet nih update
Semoga kalian suka part ini yaaah~
Have a good day everyone

Love
V

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Person u can count on (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang