Sorry

4.6K 182 3
                                    

Pagi ini kau bangun dengan ke khawatiran, khawatir apa yg akan terjadi setelah kejadian semalam. Suara Jimin tidak terdengar baik, kau mencoba untuk tidak memikirkannya, untuk apa pula? Dan kenapa harus di fikirkan? Toh hanya sebatas atasan dan bawahan sementara kan? Gumam mu dalam hati. Kau sudah siap dan tengah menunggu bus di Halte, tak lama bus tujuan mu pun datang. Kau naik dan tak lama Bus pun berangkat. Kau tenggelam dalam pikiranmu sendiri, Jimin biasanya akan mengabari apa yg harus kau lakukan hari ini, tapi hari ini tidak, benar-benar tidak ada satupun pesan dari Park Jimin, tak sadar teenyata bus berhenti dan ternyata itu halte tujuan mu, kau pun turun dan berjalan hingga sampai Gedung Chimmy Apparel.

Kau berjalan menyusuri lorong gedung yg sepertinya masih cukup sepi, kau mencari keberadaan atasanmu itu. Tapi dia tak tampak, hingga kau sampai di bilik ruang kerja mu, kau duduk dan sudah ada jurnal untuk design yg harus kau selesaikan hari ini. Biasanya Jimin yg akan memberikan nya padamu dengan sedikit basa-basi, tapi hari ini, sudah ada sebelum kau sampai di kantor mu.
Dimana dia? Tanyamu dalam hati.
"Kau mencari siapa?" Tanya namjoon, laki2 yg memiliki senyum manis itu tiba2 muncul didepan bilik kerjamu.
"Aaahh ani, bukan siapa2" jawabmu salah tingkah
"Halaaah, y/n kau mencari sajangnim bukan? Dia belum datang mungkin sebentar lagi" ujar namjoon  pria itu lantas memberi senyumnya pada mu lalu pergi. Kau yg merasa seperti ke pergok lagi2 menjadi salah tingkah dan hanya memberi senyum kaku mu
Dari mana Namjoon tau hal ini?

••••
Jam Istirahat tiba, kau berjalan keluar dari bilik meja kerja mu menuju kafetaria, hanya untuk membeli beberapa cemilan, melewati lorong yg biasa kau lewati, tampak seorang lelaki yang kau kenal, dia berjalan bersama perempuan, kau kenal keduanya Park Jimin dan Sekertarisnya Nam Hyerin, kau jalan melewati keduanya, Kau dan mereka berdua berpapasan, tapi tak ada saling sapa antara kau dan Jimin, bahkan menengok ke arahmu pun tidak, seketika seperti ada rasa sesak di dadamu, rasa kecewa karena merasa seperti diabaikan, dan sedikit perasaan yg menurutmu tidak pantas ada yaitu cemburu, kau seperti tidak suka melihat Jimin dan Hyerin bersampingan, kau merasa seharusnya dirimu yg disana. Kau sampai di kafetaria, membeli yg kau inginkan dan  berjalan kembali ke bilik kerjamu.
Matamu perih sedari tadi, kau kecewa, dan merasa bersalah, kau tau sepertinya semua ini ada sangkut pautnya dengan kejadian semalam. Kau menangis tertahan berusaha untuk mengecilkan suaramu dengan menenggelamkan kepala mu kemuka meja. Tak lama seseorang menepuk pundakmu, kau yg sadar, hanya mencoba berbicara tanpa menghadapi mukanya.
"Hmm iya kenapa?" Tanyamu, bertingkah seolah2 kau terbangun setelah ketiduran. Orang yg menepuk pundakmu tak berkata apa2 hanya kembali menepuk, seolah dia ingin kau melihatnya, kau pun tertunduk sebentar untuk mengusap air matamu dan melihat nya.
"Temui aku diruangan 10menit lagi" perintah Jimin, kau kaget bukan main.
"Maaf sejak kapan anda disini sajangnim?" Tanyamu karena khawatir kalau ternyata dia melihatmu menangis.
"Sejak bahu mu bergetar dari 10menit yg lalu" jawabnya lantas pergi meninggalkan mu.
Kau membeku, berarti dia melihatmh menangis dan kau merasa bodoh sekarang, mengapa kau harus menangis dan di tempat yg tidak seharusnya memang. Kau bergegas menyadarkan dirimu, meraih cermin yg ada di laci untuk sedikit melihat apa penampilanmu sudah lebih baik karena sepertinya sedikit berantakan.
Kau keluar dari bilikmu menuju lift, ada seunghoon seniormu
"Mau kemana y/n?" Tanya nya
"Sajangnim memintaku keruangannya sunbae"jawabmu dengan nada tidak semangat
"Sudah makan siang? Semangatlah y/n!!!" Ujarnya memberikan semangat
"Sunbae, nanti kita ngobrol lagi yah, aku sedang buru2 sekarang" jawabmu lalu pergi berlari meninggalkan seunghoon.

Kau sampai di ruangan Jimin, laki2 itu ada di sofa ruang tamu, tengah menikmati soda dan menonton TV.
Kau menghampirinya.
"Ada apa sajangnim?" Tanyamu
"Itu tambahan tugasmu hari ini, tidak banyak hanya 10 lagi untuk design target hari ini" perintahnya dengan dagu yg menunjuk ke arah lembaran yg iya maksud.
"Mwo?!" Kau melotot terkejut, apa2an ini, bukan kah tugasmu hanya 10 Design setiap harinya, lalu kenapa dia memberi dua kali lipatnya.
"Kalau kau tak suka kau bisa mengundurkan diri, mudah saja" ucapnya mengambil kaleng sodanya lalu pergi menuju ruangan kerjanya meninggalkan mu.
Kau sedikit membuang nafas lalu, berjalan meninggalkan ruangan itu.

Person u can count on (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang