V

341 73 4
                                    







31 Desember, 2015 – Seoul, South Korea. [MBC Gayo Daejejeon 2015]

Setelah selesai berlatih untuk panggung MBC Gayo Daejejeon, para member Bangtan kembali ke ruang ganti mereka dan langsung mempersiapkan diri untuk acara malam nanti. Meskipun hari ini leader mereka tidak hadir dikarenakan dirinya sedang sakit, namun Jungkook tetap semangat untuk tampil dan menonton performance hari ini.

Perlukah ditanya lagi mengapa dirinya sesemangat itu sekarang menghadiri acara-acara music yang mengundang grup-grup lainnya? Sepertinya ia sudah terlalu sering menceritakan mengapa ia semangat menghadiri acara-acara ini, tentu saja karena kehadiran penggemarnya dan kau tahu lah siapa, si gadis mungil bermarga Kim yang belakangan mengisi hari-harinya melalui pesan singkat dan video call.

Ia tersenyum senang ketika membalas pesan dari Yerim, mengundang senyuman jahil dari sang makeup artist yang tentu saja sudah mengetahui perihal hubungan kedua maknae itu. Dirinya telah menjadi makeup artist dari grup ini sejak mereka awal debut, maka hubungannya dengan para member pun terhitung dekat, ia menganggap Jungkook sebagai adiknya sendiri dan sama pula dengan pemuda Jeon itu yang menganggapnya sebagai sosok kakak.

Bahkan sang pemuda yang masih terhitung kaku dalam masalah gadis ini pertama kali bertanya tentang hadiah yang cocok untuk Yerim kepadanya, tentu saja ia dengan semangat membantu meskipun ia juga dengan setia menasehati Jungkook untuk berhati-hati. Karirnya baru saja naik daun, dan Yerim pun baru debut.

"Kau akan main ke ruangannya?"

Jungkook menengok kepada sang makeup artist yang kini sedang membereskan peralatan makeup, ia menggeleng singkat. "Katanya ia yang mau kesini"

"Cih, kau ini, harusnya kau yang menghampirinya." Protes Eunkyung, ia mengernyitkan dahinya, menatap yang lebih muda melalui cermin di hadapannya. "Setidaknya nanti kau harus antar dia kembali ke ruangannya, oke?"

"Dia yang ingin kesini, dan tentu saja tanpa kau suruh pun aku akan mengantarkannya kembali, noona. Kau ini sangat protektif terhadapnya, apa kau jangan-jangan selama ini bekerja untuk Red Velvet juga, noona?" tanya Jungkook usil, noonanya ini sungguh perhatian dengan Yerim, dan ia sendiri bingung mengapa. Sebegitu senangnya kah Eunkyung mendengar ia mendekati seorang gadis?

"Mungkin aku akan bekerja untuk Red Velvet di masa depan karena aku lelah menghadapimu." Jawab Eunkyung dengan nada bercanda, ditambah dengan helaan nafas yang terdengar dramatis, sang pemuda Jeon terkekeh atas ucapan noona tersebut.

"Ck, tidak setia sekali kau ini—"

"Jungkook, tamumu sudah datang!"

Suara Taehyung mengalihkan perhatian Jungkook, ia berdiri dari kursinya dan menghadap ke arah pintu dimana ia dapat melihat Yerim berdiri disana dengan Taehyung. Keduanya baru saja bertemu namun sudah terlihat akrab, Taehyung dengan cengiran khasnya sedang memainkan kedua kunciran Yerim dan sang gadis mendecak kesal karena rambutnya mungkin rusak.

"Taehyung sunbaenim!" protes Yerim, mengerucutkan bibirnya sambil memegang kedua kuncirannya, Jungkook terkekeh melihat gadisnya yang terlihat kekanakan sekarang.

Ia menghampiri keduanya dan menarik Yerim, "Hyung, kau ini sok dekat sekali sih!"

"Sesama Kim harus dekat, ia kuanggap adikku." ucap Taehyung asal sambil berlalu ketika namanya dipanggil oleh makeup artist mereka, menandakan ia adalah yang selanjutnya yang akan dirias.

Kini hanya tersisa Yerim dan Jungkook, well, tidak hanya berdua karena ruangan itu ramai berisi member Bangtan serta staff mereka namun mereka sedang sibuk dengan hal masing masing. Yoongi dengan Hoseok yang sedang membicarakan tentang penampilan mereka nanti, Jimin yang sedang tidur dan ah, Namjoon tidak hadir malam ini.

OUR STORY. [정리]Where stories live. Discover now