QUICK AUTHOR'S NOTE!
Halo semua, setelah empat bulan menghilang, I'm back.
Kuliah ku semester ini super sibuk, dan ini udah mendekati selesai UAS so here I am. Aku usahain untuk sering update selama liburan, tergantung hasil UAS dan mood ku sih sebenernya. (haha, sedih.)
Anyway, happy reading, dan please - say something if you're reading this PLUS vote. (kamu di diemin gebetan aja uring-uringan, gimana aku penulis yang didiemin readernya. hehe. ga sepadan ya. hehe.)
Thanks!
18 Januari 2016 — Seoul, South Korea. [Idol Star Athletics Championships 2016]
Keduanya belum berpacaran, tetapi mereka sudah tahu perasaan masing-masing. Jungkook berencana untuk meresmikan status keduanya secepat mungkin, tetapi keinginannya itu terhalang jadwal mereka yang padat. Yerim yang sedang mempersiapkan comeback nya sejak awal tahun dengan rekaman, latihan koreo dan juga Jungkook yang mempersiapkan album baru BTS. Keduanya sibuk, jadi mau tidak mau, keinginannya itu harus ditunda.
Ia duduk di lantai, kini keduanya tengah menghadiri acara olimpiade bagi para idols tahunan yaitu ISAC. Jungkook tidak segan untuk menatap Yeri, jika ada penggemarnya yang menangkap ia sedang melihat Yeri, ia yakin bukan hanya ia saja yang tengah melakukan itu sekarang jadi ia memiliki alasan.
Gadis itu tengah membawa panah, ia adalah salah satu perwakilan dari anggota grupnya yang maju untuk archery dan lagi lagi Jungkook berpikir gadis itu terlihat sangat menggemaskan dengan pakaian olahraga dan rambutnya yang diikat tinggi dan di curly hari itu. Ia tersenyum melihat gadis itu membuat love sign dengan tangannya, Yerim memang sangat menggemaskan. Entah berapa kali ia harus mengulang kata 'menggemaskan' setiap kali melihat tingkah laku Yeri. Yah, ketika kau memiliki pacar- maksudnya, calon pacar yang menggemaskan seperti Kim Yerim, maka kau akan mengerti mengapa Jungkook kian mengulang kata itu.
Yang Jungkook sukai dari acara ini adalah ia bisa bertemu Yerim dan berbincang dengannya dengan puas di backstage. Di ruang tunggu dimana para idol beristirahat dan ruang dimana kamera tidak ada, Jungkook mencuri kesempatan untuk sekitar mengobrol singkat dengan gadis itu dan juga memberikan minuman yang ia beli melalui vending machine yang ada. Jungkook yakin semua idol yang berpacaran mengerti perasaan senangnya saat ini dan sesama idol akan menjaga rahasia, maka ia tidak khawatir. Kini keduanya sedang duduk di lorong, jaket Jungkook ada di pangkuan Yerim demi menutupi pahanya karena ia menggunakan rok. Keduanya berbincang, menertawai kesalahan masing- masing di hari itu.
"Yerim."
"Hm?"
"Jangan terlalu sering tersenyum ya hari ini, senyummu sangat menggemaskan. Bagaimana kalau nanti banyak idol yang jatuh cinta padamu, huh?"
Tawa Yerim meledak, ia malu sekaligus berpikir Jungkook terlalu berlebihan. Ia memukul lengan lelaki itu di tengah-tengah tawanya. Mengapa ia jadi lebih pandai menggombal sih sejak menyatakan perasannya?
"Ish, kau ini. Jangan terlalu sering mencari kata-kata gombal di internet, kau semakin corny aja." Yerim terkekeh, kemudian ia berdiri ketika menyadari bahwa jam istirahat mereka sudah berakhir. Ia menatap Jungkook yang juga sudah berdiri, dan terkekeh lagi melihat wajah lelaki itu yang kini tengah cemberut karena permintaannya di tertawakan.
"Baiklah, aku tidak akan tersenyum terlalu banyak, apakah kau senang sekarang?" ucap Yerim akhirnya setelah pria itu masih saja cemberut, gadis itu menangkup wajah lelaki itu kemudian mencubit pipinya.
Jungkook terkekeh pelan, kemudian mengelus pipi gadis itu.
"Nah, begitu dong daritadi. Gadis pintar." Ledek Jungkook sambil tersenyum lebar, menepuk pipi gadis itu sebelum menarik tangannya kembali dan mengambil jaketnya. Ia mengajak gadis itu kembali ke grupnya, meskipun sebenarnya keduanya masih ingin menghabiskan waktu lebih banyak; tapi setidaknya hari ini ia bebas memandangi Yerim dari jauh.