Joshua × Irene

894 25 0
                                    

Malam di musim panas. Deburan ombak terdengar jelas dari cabana tempat mereka menginap. Pemandangan langit yang cerah terlihat begitu indah. Namun tak seindah rencana yang sudah ia susun sebelumnya.

Awalnya perjalanan mereka ke Florida terasa menyenangkan. Hingga ketika mereka tiba di bandara Florida, kantor menghubungi ponsel pria itu secara tiba-tiba.

"Tunggu sebentar, ya, honey."

Ya, sejak saat itu hingga malam ini, pria itu lebih sibuk dengan ponsel dan pekerjaannya. Mereka memang pergi makan siang, jalan-jalan, memesan kamar hingga makan malam di Florida. Hanya saja pria itu masih sempat menyibukkan diri dengan pekerjaan yang seharusnya dilupakan sejenak.

Karena hari ini adalah hari yang istimewa bagi mereka berdua.

Tok, tok, tok.

"Masuk." Ucap pria itu dari dalam kamar. Rupanya ia sedang sibuk bersama laptopnya.

"Josh, kau sudah selesai?" tanyanya.

"Lima menit lagi, ya." Jawaban yang sama, bahkan kali ini pria tersebut, Joshua, tak menatapnya sama sekali.

Wanita itu tak bisa lagi menyembunyikan kekecewaannya. Kepala Joshua terangkat saat ia tak mendengar suara wanita itu. Yang ia dengar hanya suara pintu yang tertutup.

Oh, gawat, pikir Joshua.

Dia menatap nanar ke arah laptop dan ponselnya. Barulah ia menyadari bahwa ia telah menghancurkan hari istimewa ini. Barulah ia menyadari betapa sabarnya wanita itu, menunggunya untuk menghabiskan waktu di daratan indah ini hanya berdua.

Joshua segera melompat dari ranjang, laptop dan ponsel ia tinggalkan. Yang penting wanita itu. Mereka harus bicara.

"Irene," Joshua menemukan Irene, wanita itu, berdiri di balkon, menghadap ke pantai sekaligus membelakanginya.

"K-kau sudah selesai?" Irene berucap namun enggan berbalik menatap Joshua. Seperti ada yang disembunyikan.

Joshua mendekat. "Aku meninggalkannya."

"Tidak, kau harus selesaikan pekerjaanmu dulu." Suara Irene tertahan.

"Aku, kan, sedang cuti, sweetheart..."

Dan Irene terdiam.

Rangkulan hangat terasa melingkari pinggang mungilnya dari belakang. "Kau pasti capek menungguku, ya? Maafkan aku yang tidak peka ini." Bisik Joshua.

Irene menarik nafas, menahan darahnya yang berdesir cepat. "Bukan apa-apa, kok."

"Jangan begitu," Joshua mengecup pipi Irene sebelum melanjutkan, "setiap hari aku pulang larut dalam keadaan lelah dan ingin buru-buru tidur. Di akhir pekan, aku justru lebih sibuk berjumpa dengan para klienku. Bahkan hari ini harusnya kita habiskan waktu hanya berdua, tapi aku masih saja sibuk dengan pekerjaan. Aku tidak menyadari kalau kau lebih lelah, sayang..."

"Kau selalu menungguku pulang di malam hari. Kau selalu menunggu waktu senggangku di akhir pekan. Kau pasti sudah lelah menungguku. Aku memang bodoh karena tidak menyadarinya."

Joshua memutar balik tubuh Irene yang mungil. Dia hapus air mata yang sudah menggenang di pelupuk mata wanita itu.

"Dumber." Maki Irene.

"Yes, Imma dumber. I know." Joshua tersenyum tipis. "Terima kasih karena kau tidak marah padaku, sayang."

"Aku tidak bakat marah."

"Aku tahu, kok. Tuhan memberiku pesona yang meluluhkan hatimu, kan?"

Mereka terkekeh. Dan entah apa yang makin mendekatkan tubuh kedua manusia ini. Dua pasang tangan itu saling merangkul tubuh di hadapan. Sebuah ciuman hangat nan mesra itu memagut bibir satu sama lain.

"Selamat hari jadi pernikahan, my hubby..." senyum Irene.

"Ya, selamat satu tahun pernikahan, dewiku..." balas Joshua, "Jadi, eum, bisa kita lanjutkan di kamar, my Queen...?"

Mereka hanya terkekeh. Kemudian tak ada kata-kata lagi. Mereka hanya perlu berciuman, ciuman yang membawa kedua insan itu menuju kamar.

***

"How do I Kiss You : Joshua × Irene"

end

***



.

.

.

Hai, makasih sudah mau baca dan juga voment. Mohon maaf atas segala kekurangan Near dari cerita ini kalau memang agak kurang sreg yah. "Ah gapapa thor bagus kok ceritanya aku suka." ya kalau kalian suka baguslah. Hehehe. Near cuma ngerasa ada aja yang kurang gitu yah.

Jangan lupa untuk liat update ff terbaru Near di fanpage Near (search dengan keyword 'nearestworld'). Dan mohon doanya ya semuanya, semoga tahun ini Near bisa nonton Day6. Gak yang VIP juga gapapa yang Blue, mah. Atau Pink atau Green sekali pun.Yang penting bisa nonton dan moga aja pengalaman Near nonton konser kali ini lebih memuaskan daripada tahun lalu waktu nonton Diamond Edge-nya Seventeen.

Mungkin rasa ketidakpuasan itu terletak pada promotornya?

Ah entahlah, ya. Wkwkwkwk.

Ya pokoknya doakan saja ya moga tahun ini Near kesampean nonton Day6-nya. Semoga temen-temen Near yang sekarang ini mulai suka Day6 juga bisa ikut nonton bareng, uuhuuyyy. Terakhir, terima kasih sudah mau mengapresiasikan karya Near yang satu ini, reader yeoreobun-deul.

Sampai jumpa di karya Near selanjutnya, ya!

Author

Near

How do I Kiss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang