Siapa joya?

27 2 0
                                    




"RIANI, JOYA" pak bambang guru bk menarik nafas dalam "JELASKAN SAMA SAYA KENAPA KALIAN BERANTEM KEMARIN? Sambungnya lagi sambil memilis kumis kanannya.

"Dia jambak rambut saya pak, sampe sekarang kepala saya masih sakit " kata joya sambil merapihkan rambutnya dan duduk cantik.

"Dia ngempesin ban motor saya pak" kata riani kalem

"Saya nggak ngempesin ban motornya pak, sumpah" kata joya dengan nada serius

"Emang elo" riani membesarkan kedua matanya geregetan.

"Lo jangan nuduh orang sembarangan dong"

"Lo tuh ya pake ga ngaku lagi" riani mengepalkan kedua tangannya

"Udah-udah, kamu punya bukti kalau joya yang ngempesin ban motor kamu riani?"

"Punya bukti nggak?" Joya tersenyum miring

Riani diam, diam diam kesal.

"Riani kalo kamu nggak punya bukti, jangan asal nuduh nggak baik" kata pak bambang



1



2



3

"Saya saksinya pak" jafran masuk kedalam ruang BK "saya ngeliat joya ngempesin ban motor riani" sambungnya lagi

"Jafran" joya berdiri dan memegang tangan jafran "lo apa-apaan si?" Tanya joya kebingungan

"Bener jafran kamu liat joya yang ngempesin?" tanya pak bambang serius

"Iya pak" jafran melepaskan pegangan tangan joya kasar

"Jafran lo apa-apaan sih, gue ngelakuin ini kan buat lo"

"Tuhhhhhhkan pak benerrr" kata riani cepat

"Saya dan edi saksinya pak"
Jafran melihat riani dengan senyum

Andai kantong keresek ada di hadapannya saat ini, mungkin sekarang juga riani pasti udah muntah ugerrr.

"Joya, apa maksud dan tujuan kamu melakukan itu?"Sekarang giliran joya yang diam

"Oke, riani jafran, kalian keluar, joya kamu tetap disini" perintah pak bambang

"Iya pak saya permisi" riani dan jafran bersamaan eeecie cieee

Berterimakasih atau marah pada jafran? Karna kalau bukan gara-gara dia riani pasti masi ada di ruang BK dan ribut lagi sama si joya. "Tapi gue masuk bk kan gara-gara dia"dalam hati

"Lo ga mau bilang apa-apa gitu ke gue" kata jafran tiba-tiba

"Apa-apa" jawab riani singkat, menambah kecepatan jalannya

"Bukan itu maksud gue" jafran mengejar, memblokir jalannya, riani berhenti.

Demi apapun riani juga paham yang dimaksud jafran, dia bukan adit yang ditanya bisa ngomong sunda apa nggak.

"adit bisa ngomong sunda nggak?"

"Bisa ayah"

"Coba"

"Sundaaaaa"

"Lo apaan sih minggir" riani mendorong jafran

"Lo ga tau terimakasih banget sih masi bagus gue udah mau jadi saksi"

"Gue ga butuh, awas!" riani berjalan cepat

"Wah songong tuh cewek, dia doang yang bisa-bisanya biasa sama gue" sambil melihat kepergian riani

"Haii ka jafran ko diluar ka ga masuk kelas?" Tanya adik kelas yang baru keluar dari kamar mandi

"Ini baru mau masuk kelas" masih terus melihat riani

"Oh gitu, ka jafran minta nomernya dong"

jafran melirik malas, ngapain ngeladenjn adik kelas centil ini. Tapi tunggu dulu, riani dia nengok kebelakang? Kesempatan!

"Ohh, minta nomer ya dek, iya iya 08638xxxxxx" jafran setengah berteriak, tentu saja itu bukan nomernya






"Najisss dasar cowok caper" riani memandang jijik

Riani dan adit kecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang