3

1.7K 212 102
                                    

Sebelumnya aku mau minta maaf. Akhir-akhir ini ngerasa penulisanku mengalami penurunan, aku gak bisa ngerasain feel saat menulis. Dan terimakasih yang tetap memberi dukungan. I Love You.




•Friendzone•






Hampir satu jam Soonyoung dan Wonwoo mengendap di kamar dengan nuansa abu-abu dan putih itu. Wonwoo sendiri sudah hampir jatuh tertidur ketika merasakan dekapan dari Soonyoung ditubuhnya.

"Orangtua lu kapan balik?"

Wonwoo melirik Soonyoung yang tengah menjadikan dadanya sebagai bantal. "Besok mungkin?"

"Aku nginep ya? Ibu sama ayahku juga gak di rumah."

"Biasanya juga gitu, tumben ngomong?"

"Pengen aja." Soonyoung duduk bersila menghadap si emo. "Curhat boleh?"

"Curhat aja sih, gak biasanya pake tanya-tanya?"

Pipi chuby Soonyoung semakin mengembang ketika ia mengembungkan pipnya. "Tapi malu.."

Soonyoung menunduk dalam-dalam, menyembunyikan wajahnya yang memerah, membuat Wonwoo harus ikut duduk dan menarik dagu si sipit ke atas. "Ngapain malu?"

"Rasanya orang pacaran tuh gimana sih?"

Alis Wonwoo saling bertaut sebelum terkekeh dan mengacak rambut Soonyoung gemas. "Gak salah orang tanya begituan sama aku?"

Soonyoung cemberut. "Iya ya kamu sama jomblonya kayak aku?"

Wonwoo terkekeh, tidak merasa tersinggung dengan pertanyaan Soonyoung. "Gitu tahu."

Soonyoung menjerit gak jelas seperti frustasi. "Huuwee! Pengen punya pacar..".

"Huh?"

Soonyoung mendekap Wonwoo, menyembunyikan wajahnya pada dada sahabatnya itu. "Pengen di perhatiin.. Huhuhu.."

Ingin rasanya marah, tapi Soonyoung terlalu menggemaskan saat ini. Alih-alih mengumpat Wonwoo justru menepuk-nepuk puncak kepala Soonyoung. "Ya udah sini aku perhatiin."

"Ish.."

Dekapan keduanya terlepas karena Soonyoung mengambil jarak. "Jangan bikin baper, kamu itu lebih sayang sama buku daripada aku."

Soonyoung merengut, bersedekap dada dengan kedua pipi yang menggembung.

"Kata siapa?"

"Kataku barusan!"

"Buktinya?"

Rasanya Soonyoung ingin mencekik Wonwoo sekarang juga, apalagi Wonwoo dengan wajahnya yang sekarang. "Kamu lebih milih keperpustakan daripada neminin aku main sama Mingyu."

Wonwoo memutar bola matanya malas, siapa juga yang mau jadi obat nyamuk diantara keduanya. Soonyoung itu tipe orang yang manja terlebih pada pemuda jangkung itu. Jika sudah berdua Wonwoo suka tersisih. Siapa yang gak sebel coba?

"Kamunya gak peka sih.."

Setelah berkata seperti itu, Wonwoo beranjak menuju meja belajarnya, memakai headphonenya dan mulai bermain game di komputernya, mengabaikan sepenuhnya Soonyoung dengan mulut terbukanya.

Friendzone || SoonWoo/WonShiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang