6. 4(2)

1.9K 203 53
                                        

Soonyoung mengaguk mantap, sebelum berkata lirih. "Asal kamu gak minta pesawat, mobil sama motor ke aku."

Soonyoung cemberut kemudian mendongak, menatap iris mata Wonwoo. "Kamu minta yang bisa aku kasih, setara uang sakuku.."

Wonwoo terkekeh sembari mengusak rambut hitam Soonyoung gemas. "Iya tahu kok."

"Jadi Wonwoo minta apa?"

































"Aku minta kamu.."







•••







Dahi Soonyoung berkerut samar. "Maksud kamu?" detik berikutnya kedua bola matanya membulat, "kamu pengen aku jadi babu gitu?"


Soonyoung menggeleng tak percaya. "Tega banget kamu.."

Sedangkan Wonwoo hanya menggeleng takjub tak percaya dengan jalan pikiran Soonyoung. "Memang arti dari kata-kataku barusan minta kamu jadi babu?"


Soonyoung berdecak. "Terus apa dong?"


Wonwoo menghela napas sejenak, gagal sudah niat menciptakan suasanya romantis tetapi tangannya tetap menarik pinggang Soonyoung untuk lebih dekat, menatap manik indah Soonyoung penuh minat. "Aku pengen kamu jadi milikku, pacarku.."


Soonyoung tertegun, tak bersuara dengan mulut terbuka, mengundang sesuatu menggelitik di perut Wonwoo. Satu tarikan tepat di tengkuk Soonyoung membuat bibir keduanya bertemu.


Lembut dan penuh perhatian, berbeda dari kecupan biasa yang mereka lakukan—itu yang di rasakan Soonyoung. Jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya ketika lidah itu menyeruak masuk dalam mulutnya, menginvasi di dalam mulutnya, menciptakan lenguhkan kecil dari belah bibirnya.


Wonwoo sendiri menggeram sembari mencengkram pinggang Soonyoung lebih kuat saat melepaskan tautan bibir keduanya. Napas mereka terengah, ia berdecak pelan ketika menemukan wajah Soonyoung yang begitu menggemaskan dengan pipi gembilnya yang merona.

"Jadi pacarku ya?"

Jika saja, jika saja Wonwoo mengatakan hal ini seperti biasa—jika di ingat pemuda emo itu sering mengatakan hal yang sama padanya dan akan di tolak mentah-mentah olehnya. Tapi dengan keadaan seperti ini membuat Soonyoung bungkam dengan tangan yang memegang erat sisi pinggang Wonwoo, lantaran gugup luar biasa di bawah tatapan Wonwoo yang mengintimidasi lebih dari biasanya.


"Ya?" Wonwoo menarik dagu Soonyoung mendongak, enggan diabaikan.

"Tapi.."

Soonyoung menggigit bibir bawahnya gugup, tak bisa menemukan kata yang pas—atau kinerja otaknya tiba-tiba berhenti mendadak. Tak menyadari Wonwoo yang mengumpat dalam hati melihat kelakuan Soonyoung yang begitu menggemaskan di matanya.


Wonwoo tak menahannya, terlalu lama ia bersabar dan kali ini ia akan gencar melakukannya, mengulum dan mengecacap bibir manis Soonyoung sekali lagi sebelum meraih tubuh yang lebih pendek dalam dekapannya.

Friendzone || SoonWoo/WonShiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang