Bidadari

10 5 0
                                    

Mulut Fairuz terdiam saat melihat gadis di depannya tersenyum dan mengulurkan tangan kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mulut Fairuz terdiam saat melihat gadis di depannya tersenyum dan mengulurkan tangan kepadanya. Hampir saja dia berteriak sekencang yang ia bisa, tapi ia segera membekap mulutnya.

“Kenapa? Kamu gak mau kenalan sama aku?” tanya gadis itu memasang wajah sedihnya.

tuhan! Ujian apa yang kau berikan kepadaku. ini bukan sekedar malaikat cantik yang sedang berbicara padaku. Tapi ini bidadari surga!’ batinnya.

Dadanya sudah berdegup kencang sejak ia sadar jika gadis di depannya ini menyapanya.

“Ah! Namaku Fairuz Mahardika. Namamu siapa?” tanya Fairuz, agak malu dia menyalami gadis di depannya.

“Namaku Miyoko. Senang bertemu denganmu Fairuz.” gadis bernama Miyoko itu tersenyum. Senyumannya sangat manis hingga membuat Fairuz ikut tersenyum. Kali ini dia hanya bisa mematung.

Gawat! Dia tersenyum. Aku terkena serangan jantung mendadak ini!’

“I..iya senang bertemu denganmu juga Miyoko.”

“Fairuz sudah punya pacar?”

“Belum!” jawab Fairuz cepat.

“kalau saja kamu mau, kamu bisa jadi bidadari di hatiku. Karena kecantikanmu aku tidak bisa menyamakanmu dengan makhluk yang lebih cantik daripada bidadari.”

Miyoko tersenyum kembali. Fairuz tidak mau lama bertindak dia segera menarik tangan Miyoko dan menuntun tangan itu ke dadanya.

“Rasakanlah, jantungku saja hampir copot karena bertemu denganmu Miyoko.”

“Woi! Bangun! Miyoko Masako atau siapalah itu cuman mimpi Fai wibu! Jijik tanganku kamu tarik terus suruh pegang dada kamu,” teriak Rey tepat di telinganya. Fai berjingkat bangun lalu memasang wajah sedihnya yang menurut Rey sangat menjijikkan. “lepasin tangan aku Fai!”

Fai menghempaskan tangan Rey yang masih ia pegang. “Kenapa bidadarinya berubah jadi cowok tulen yang gak manis sama sekali kayak gini sih!” umpatnya. Lalu sebuah pukulan mendarat di kepalanya cukup keras.

“Untung kamu temen aku, kalau bukan mungkin aku biarin kamu disini sampe gerbang sekolah di tutup Fai.”

Ternyata itu hanya mimpi.

***

-11.50-

Akhirnya selesaii. Maaf yaa kalau agak ngawur ceritanya. Aku seneng bisa nyelesain challange hiperbola ini wkwkw.
Btw Rey sama Fairuz itu tokoh aku di Perfect Arts. Jadi kebetulan banget aku punya Fai yang memang hiperbola parah. Wkwkwk.
Punya temen yang hiperbola gak kayak si Fai? Hihi

See you~ ♡

Just Zora : NPC's 30 Days Writting ChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang