Berdiri di tengah keramaian membuat gadis kecil itu melemas. Wajahnya sudah terlihat pucat. Tapi dagangannya masih banyak. Ia takut jika hari ini tidak bisa menjual dagangannya seperti kemarin. Ia memaksa untuk tetap berjualan dengan nampan berisi minuman dingin."Dek, iki hargane piro? Mbah ngelak tenan iki." ucap lelaki tua di depannya. Ia bingung apa yang dimaksud laki-laki itu.
Sejenak gadis itu diam. Ia sedang memperkirakan apa yang laki-laki tua itu katakan.
'Ah, pasti kakek itu tanya minuman ini!' batin gadis kecil itu lalu tersenyum.
"Ini harganya empat ribu kek. Kalo beli dua harganya enam ribu aja." ucap gadis itu sambil menyodorkan minuman.
"Piro?" tanya kakek itu tetap tidak mengerti.
Gadis kecil ini mulai gusar. Ramainya orang lalu lalang sepertinya membuat laki-laki tua di depannya tidak mendengarnya.
"Ieu hargana empat rebu ki lamun meser na enam rebu." ucap gadis itu meninggikan suaranya. Kakek itu mengernyitkan dahi. Lalu gadis itu segera mengangkat empat jari ke arah laki-laki tua itu.
"Oalah patang ewu... Aku tuku siji dek."
Gadis kecil itu segera memberikan minuman dingin dan mengambil uang empat ribu dari tangan laki-laki tua itu.
"Suwun dek." ucap laki-laki tua itu berpamitan.
"Susah juga ya kalau gak bisa bahasa indonesia. Bagaimana kalau di indonesia ini gak ada bahasa pemersatunya mungkin sudah bingung orang-orang akan berkomunikasi." gumam gadis itu sambil tersenyum melihat punggung laki-laki tua itu menjauh.
***
-10.10-
Uyaaa!
Maafkan aku kalau ceritanya sedikit maksa. Yang terlintas di kepalaku cuman itu.Oh iya, Siapa disini yang masih nemuin orang tua yang gak bisa bahasa indonesia?
Kalau aku sih masih nemuin. Bener-bener gak bisa bahasa indonesia loh. Jadi mau gak mau harus pake bahasa daerah gitu.
Siapa yang pernah ngalamin juga kayak aku? Share sini ke aku hihihi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Zora : NPC's 30 Days Writting Challenge
De TodoYa, ini hanya sebuah hidup. Hanya sebuah kenangan dari perjalanan hidupku yang aku coba tuliskan menjadi sebuah nostalgia untukmu nanti. Agar kamu ingat denganku. Meski tertelan waktu yang lama. -MOnthMAso-