Pertemuan Sial

5 3 0
                                    

Malam ini sangat indah. Bintang-bintang yang biasanya sepi mendadak sangat ramai berkilauan di atas sana. Langit penuh bintang itu berhasil membuat Fairuz tersenyum setelah seharian ini dia terkena syndrom sial.

"Bintang, kalian tahu, ya? Kalau hari ini hatiku sedang menangis. Makanya kalian datang ramai-ramai untuk menghiburku." ucap Fairuz duduk bersimpuh di rerumputan taman sambil memandangi langit.

Beberapa orang yang lalu lalang terheran-heran melihat Fairuz yang sudah bercerita panjang kali lebar tentang kejadian hari ini. Bahkan yang cukup memalukan Fairuz sampai menangis meraung-raung seperti orang gila.
"Sungguh! Kesialan ini membuatku ingin tidur. Tapi kenapa? Kenapa harus aku yang belanja?" umpat Fairuz yang langsung mengalihkan pandangannya sejenak ke arah plastik belanjaannya. "Rey makin hari, makin jahat kepadaku. Binta g tolong aku!"

Gadis bergaun hitam mematung melihat aksi Fairuz. Dengan wajah datar dia melempar kerikil dan tepat mengenai kepala Fairuz. Fairuz mengadu kesakitan. Ia langsung beringas mencari kesana kemari orang yang telah melemparinya.

"Kau salah satu manusia yang ingin sekali aku habisi dalam satu gigitan. Terlalu bodoh, aku di belakangmu!" ucap gadis itu, suaranya yang angkuh membuat Fairuz langsung memutar badannya.

Fairuz diam. Melihat gadis imut di depannya dengan gaun hitam dan rambut yang di kuncir dua. Itu salah satu style fashion kesukaan Fairuz belakang ini. Dia rela menatap layar laptopnya demi memandangi gadis-gadis imut berkuncir dua seperti gadis di depannya.

"Tuhan! Ini sungguh nyata?" Fairuz berteriak.

"Pelankan suaramu dasar manusia bodoh!"

"Tidak bisa! Ini terlalu nyata untuk sebuah mimpi!"

"Mimpi saja di alam baka sana!"

"Tidak, tolong katakan sekali lagi bagian baka."

"Baka!"

Fairuz nyaris jatuh dari duduknya. Ia langsung berpegangan pada kursi taman yang tepat di sampingnya. Gadis itu mendekat membisikkan sesuatu.

"Karena kau bodoh, jadi aku akan memberitahu namaku. Aku Astrid Montgomerie, anak kedua dari kerajaan whitlock di dunia vampire."

"Namamu saja sangat indah. Vampire imut sepertimu pasti semua korbanmu bertekuk lutut." ucap Fairuz pelan. Dia sudah dalam batas karena bertemu dan sekaligus berhadapan dalam jarak yang sangat dekat gadis bernama Astrid itu.

Mata astrid berubah semerah darah dan taringnya keluar siap menusuk. Fairuz tetap tidak bergeming. Pasrah begitu saja.

"Manusia bodoh yang malang." ucap Astrid dengan senyum sinisnya.

"Kalau kamu membunuhku sekarang aku siap. Bunuh aku dengan taring imutmu itu."

Astrid berhenti, yang tadinya ia mau menusukkan taringnya ke leher Fariuz yang terbuka mendadak menjadi malas. Ucapan Fairuz terlalu memuakkan bagi Astrid.

Sejenak Astrid melihat laki-laki di depannya sudah pasrah untuk mati tapi dalam posisi yang tidak lazim. Fairuz berpose dengan merentangan tangan dan memiringkan kepalanya.

"Seharusnya aku tidak bertemu dengan manusia bodoh seperti ini." gumam Astrid menatap malas Fairuz di depannya sebelum dia pergi, dia sempat memukul kepala Fairuz hingga berdarah dan Fairuz tersungkur.

"Aku harap kita tidak akan pernag bertemu lagi." ucapan Astrid yang di ingat Fairuz sebelum dia kehilangan kesadarannya.

Sekitar tiga puluh menit Fairuz tidak sadarkan diri di taman itu. Ia sadar lalu melihat sekitarnya. Ia memegang kepalanya yang masih terasa sakit.

"Sial macam apa ini?"

***

Setelah sekian lama gak ada kuota dan akhirnya baru muncul kembali setelah beberapa hari bolong challange  :')
Karena gak ada duit buat beli kuota ini jadi bolos //curcol//
Btw itu Astrid tokoh aku di Vampire Hunter ya ^^
Dan maaf kalau kacau balau tulisannya.
Love you, aishiteru, saranghaeyo, wo ai ni.

Seeyou~ ❤

Just Zora : NPC's 30 Days Writting ChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang