Siang itu tampak Fairuz sangat sibuk dengan beberapa gulungan kanvas milik Azka. Beberapa kali terdengar juga dia mengeluh tapi Rey yang di sampingnya tak memperdulikannya sama sekali."Rey, aku capek banget. Bisa gak kita istirahat dulu. Si Azka juga gak akan tahu kalau kita istirahat sebentar sambil minum es cendol." ucap Fairuz sambil mengelap dahinya yang sudah bercucuran air keringat.
"Lemah, segini aja udah ngeluh." cibir Rey. Dia segera meninggalkan Fairuz sendirian di parkiran.
"Hati es sih, jadi susah buat iba dikit. Mending minum es cendol dulu deh biar seger lagi."
Lagi santai-santainya Fairuz menikmati es cendol di dekat parkiran tiba-tiba terdengar kebisingan di jalan raya.
"Ada yang kecelakaan?" pekik Fairuz. Ia segera menyeruput es cendolnya lalu pergi untuk melihat.
Fairuz menerobos di kerumunan. Ia sudah berada di depan orang yang ia kira menjadi korban tabrak lari.
"Ayo kerumah sakit!" teriak Fairuz membuat orang-orang yang menonton disana terdiam sambil melihat Fairuz dengan pandangan tidak percaya.
"Cut! Cowok itu siapa tiba-tiba masuk?" pekik seseorang yang ternyata sutradara film yang sedang membuat film di sekitar sekolah Fairuz.
Pemeran wanita yang mengenakan setelan jas dokter yang menjadi korban itu segera membisikkan sesuatu ke telinga Fairuz.
"Mas jangan khawatir, cadangan kaki saya di mobil masih banyak." bisiknya disertai kekehan.
Fairuz diam, dia segera pergi dari tempat syuting itu. Tidak jauh dari tempat ia berdiri sekarang Rey sedang melototinya mengejek kelakuan Fairuz lewat matanya.
"Kaki cadangan di mobil? Kok kakiku jadi ngilu ya." gumam Fairuz. "Sial macam apa ini uh!"
***
-11.30-Malamm~
Jangan tanya kenapa makin kesini aku ngawur banget.
Maaf jika gak dapet feelnya T.TSEEYOU~ ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Zora : NPC's 30 Days Writting Challenge
RandomYa, ini hanya sebuah hidup. Hanya sebuah kenangan dari perjalanan hidupku yang aku coba tuliskan menjadi sebuah nostalgia untukmu nanti. Agar kamu ingat denganku. Meski tertelan waktu yang lama. -MOnthMAso-