Maaf ya?

1.5K 91 16
                                    

Kakek Sehun masuk diikuti ke-6 suamiku dan Om Baekhyun yang langsung menutup pintu rapat.

"hah.. hah.. hah.. Bagaimana keadaanmu Nak?" kakek mengelus dadanya yang naik turun akibat kejadian (?) tadi.

Papa mengangguk sebagai jawaban, "baju" ucap Papa.

Kakek menunduk memperhatikan penampilannya "Hem? Oh ini baju yang disarankan baekhyun. Katanya ini kekinian dan keren jadi appa memakainya"

Papa melirik Om Baek yang tersenyum di ujung ruangan.

"Oh ayolah namdongsaeng , lelaki juga harus tampil modis. Lagian appa itu duda bangkotan, siapa juga yang akan tertarik padanya" ucap Om Baek.

"Om Baek benar Pa, jangan mau kalah dengan wanita. Nanti kalau sudah sembuh aku akan makeover Papa hehe" Tambah Ten.

Jaehyun langsung menoleh saat Ten mengucap kata makeover. "Jangan pa! aku tidak ingin ada yang menjadi korban lagi, cukup winwin saja." ucapnya sambil menahan tawa.

Winwin mengedipkan mata polos "Aku? apa?"

"Ah aku tahu pasti foto ini kan?" Om Baek mengangkat ponselnya ke udara, kami menoleh secara serempak ke layar benda kotak itu. Dan,

tanpa aba-aba kami semua tertawa terbahak. 

"Buahahahahahaha bagaimana aku bisa tidak tahu tentang foto ini? hahahahaha jujur saja kau benar-benar hahahaha" ucap lucas yang tertawanya paling kencang diantara kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buahahahahahaha bagaimana aku bisa tidak tahu tentang foto ini? hahahahaha jujur saja kau benar-benar hahahaha" ucap lucas yang tertawanya paling kencang diantara kami.

"hahaha aku harus ke kamar kecil, aduh tak tahan ingin pipis." Taeyong berlari keluar sambil memegang ekhemnya.

"hahahaha dia mengompol, aduh duh perutku hahahaha tolong hentikan, stop setop huft tarik napas keluarkan huft huuuft hahaha" Doyoung tertawa dengan mulut terbuka lebar sambil memegangi perutnya.

"hahahaha sudah ku katakan jangan ada korban lagi kan hahaha" ucap Jaehyun.

"Ehehe maafkan aku ya" ujar Ten sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal. 

Winwin menatap datar kami, suasana horror pun tercipta, kami langsung terdiam.

"Foto itu, bagaimana menurutmu?" winwin bertanya padaku.

"Ah itu emm" Aku bingung harus mejawab apa.

"Kau tertawa artinya kau bahagia, tak apa aku bangga melihatmu tertawa karenaku. Lagi pula foto itu juga tidak buruk, aku kelihatan oke kan?" Winwin tersenyum menatapku lalu berdiri, berjalan keluar ruangan.

"Ah bagaimana ini? sepertinya kita melukainya" Ujar Jaehyun.

"Ini salahmu, kenapa mengungkit masalah foto itu!" ketus Doyoung.

"Aku? kan Om Baek yang menunjukkan fotonya, jadi dia yang salah" ujar jaehyun.

"Hei hei hei kenapa jadi aku yang salah? aku menunjukkannya karena kau duluan yang memancing!" jawab Om Baek tak terima.

"Tidak bukan aku, Ten yang salah! Dia yang mendandaninya" ujar jaehyun balik tak terima.

"Tapi kau yang membuatnya seperti itu Jae! kau yang mengungkit masalah itu kan!" jawab Ten.

"hei sudahlah yang salah aku, aku yang tertawa paling kencang tadi." ujar Lucas.

"Benar, kau yang salah!!" ucap Om Baek, Ten, Doyoung dan Jaehyun bersamaan.

"sudahlah, mertua kalian sedang sakit jadi jangan berisik!," sahut kakek sehun tiba-tiba "kalian semua salah jadi segera minta maaf" lanjutnya.

Om baek mengerucutkan bibirnya "Appa juga salah,appa tadi ikut tertawa kan!".

Lucas ikut menyahuti ucapan Om Baek "Ah benar, sebagai generasi tua harus memberikan contoh yang baik kepada generasi muda, jadi kakek sehun harus mewakili kami meminta maaf pada winwin hehe aku benar kan?".

Jaehyun,Ten dan Doyoung melotot ke arah Lucas karena hal yang diucapkannya benar-benar tidak sopan.

"Begitu ya? Ah baiklah setelah ini aku yang akan minta maaf padanya" jawab Kakek.

Lucas tersenyum lebar lalu tos dengan Om Baek, misi mereka berhasil (tidak meminta maaf pada winwin karena merasa tidak salah).

***

Taeyong masuk diikuti Winwin yang membawa kresek besar, "ayo kita makan dulu, biarkan Papa istirahat. Aku sudah membeli banyak makanan" Winwin mengangkat kresek yang dibawanya.

"Ay-" ucap Om Baek terputus karna dipotong oleh kakek sehun, "Aku dan Baekhyun sudah makan, kalian saja. Kami akan menjaga Papamu".

"o" lanjutnya dengan raut sedih.

Kami menuju ke kantin, di perjalanan hanya keheningan yang mendominasi,jika Lucas tidak berbuat macam-macam seperti mengupil lalu mengelap tangannya ke jubahnya yang membuat Taeyong jijik sehingga menjewer telinganya.

Aku duduk diantara Winwin dan Jaehyun, sementara yang lain berada didepan kami.

"Terimakasih atas makanannya" Ujar Lucas yang langsung memasukkan sesendok nasi penuh ke dalam mulutnya.

Kami makan dengan tenang, ini adalah momen langka. Lucas tidak banyak bicara, Doyoung dan Taeyong tidak bertengkar, Ten tidak membahas diskon lipstik, Jaehyun tidak merajuk minta disuap dan winwin tidak membahas jadwal jemput penumpangnya.

Aku merasa seperti sedang didemo secara halus, "emm hari ini aku pergi begitu saja tanpa pamit, maafkan aku karna membuat kalian khawatir. Dan Winwin, aku bersalah karna menertawakanmu, aku minta maaf".

Tidak ada jawaban, mereka mengacuhkanku. Aku menunduk, meratapi kesalahanku.

"Aku akan memaafkanmu," Aku menatap Jaehyun haru, akhirnya ada yang membuka suara.

"tidak bukan aku melainkan kami akan memaafkanmu chagiya, asalkan kamu memenuhi semua permintaan kami" Lanjutnya.

"Ya, baiklah apapun itu akan ku lakukan" jawabku cepat.

Lucas meletakkan sendok makannya, melipat kedua tangannya ke atas meja, mencondongkan badannya ke depan dan tatapannya lurus ke arahku. "Baiklah malam ini kami,

minta jatah" Ia tersenyum miring.

***

Foto Winwin, MUA by Ten yang menjadi bahan tertawaan kami

Foto Winwin, MUA by Ten yang menjadi bahan tertawaan kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PoliandriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang