PASUKAN KEGELAPAN (bagian 02)

84 8 12
                                    

Kota Militer, Camp Penampungan.

Leron sedang tampak muda sekarang. Bagaikan anak muda berumur 19 tahun. Tampak tidak sabar menunggu Marsha membereskan barangnya.

"Lebih baik kau cepat, Marsha," kata Leron tidak sabar.

"Kita akan membutuhkannya, Leron. Apa yang kubawa penting semua," sahut Marsha.

"Memang apa saja?"

"Haruskah aku melaporkannya? Kau menyebalkan!" seru Marsha.

"10 ribu tahun berlalu dan tetap, wanita sama saja!" serunya.

"Leron, aku itu adalah garis keturunanmu. Berarti kau punya istri?"

"254 orang dan aku ingat semua nama mereka. 30 tahu identitasku," jawab Leron.

"APA!? Dasar playboy!" Marsha langsung kaget dan mencibir.

"Marsha, aku melewati 10 ribu tahun. Terkadang aku bosan sendiri dan membentuk keluarga. Kalau kau menghitung waktu yang sudah aku lalui, jumlah itu sebenarnya sedikit," jawab Leron.

"Berarti keturunanmu ada banyak sekali," jawab Rayna.

"Tidak keturunan dariku hanya dari istri pertamaku, sebelum aku mendengar ramalan. Setelahnya aku mengendalikan kelahiran dengan sihirku."

"Berarti 253 orang istrimu tidak mempunyai keturunan. Tega! Anak adalah impian setiap wanita."

"Aku selalu salah tampaknya," jawab Leron kesal. "Tenang saja aku mengambil anak yatim piatu dan memanipulasi pikiran mereka hingga mereka merasa kalau mereka melahirkan anak itu," jawab Leron. Sambil membereskan barang, Marsha melirik ke arah Leron. "Kau tahu Marsha. Mencintai adalah kodrat manusia dan aku menyayangi ke-254 orang istriku. Yang paling berat dari itu adalah aku merasakan 254 kali putus asa. Setiap kali aku kehilangan mereka, aku selalu merasakan sakit yang sama. Dan setelahnya aku bertekad untuk tidak melakukannya lagi dan tetap aku kembali jatuh cinta."

"Yep! Beres. Ayo kita berangkat buyut playboyku," kata Marsha.

"Dari tadi kau tidak mendengarkan penjelasanku berarti!" seru Leron kesal.

"Aku hanya bercanda, Leron. Mengalihkanmu dari selalu memintaku beres-beres barang dengan cepat. Dengan bercerita kau bisa sedikit membiarkanku memilah barang," jawab Marsha. "Tapi aku mendengarkan ceritamu dan aku setuju denganmu 254 istri terlalu sedikit untuk usia 10 ribu tahun. Jadi kapan kau terakhir mempunyai istri? Mau melakukannya lagi?" goda Marsha.

"Tidak dengan cucuku!"

"Ha ha ha! Padahal kau adalah kakek yang tampan," kata Marsha sambil memainkan matanya.

"Kau menyebalkan!"

"Ha ha ha ...." Marsha kembali tertawa. Dirinya sedikit antusias karena akan segera bertemu dengan anaknya, Rayna.

"Marsha dengarkan. Kau akan merasakan sensasi mual yang luar biasa ketika pertama kali melewati portal dimensi. Biasakan dirimu," kata Leron.

"Idera Baresa!" setelah Leron mengucapkan mantera, sebuah portal dimensi terbuka.

"Pertama kita akan berangkat menuju perbatasan Dataran Lira dengan Kerajaan Lonar. Masuklah," kata Leron sambil memasuki portal dimensi. Marsha mendekati portal itu dengan langkah ragu. Marsha melihat lubang hitam yang terbuka dari kekosongan udara.

"Hei! Cepatlah!" seru Leron tiba-tiba dan mukanya langsung dekat dengan muka Marsha.

"Wuaa!" Marsha langsung kaget mendapati muka Leron tiba-tiba ada di depannya. Leron kembali masuk ke dalam lubang. Marsha menarik napas dan dengan langkah cepat Marsha berlari dan langsung menerobos masuk lubang. Ketika memasuki lubang itu, Marsha langsung merasakan sensasi aneh diperutnya. Seolah isi perutnya dipaksa langsung naik ke atas. Kepalanya berputar dan napasnya menjadi berat. Setiap dadanya menarik napas terasa sensasi mual yang luar biasa. Ketika tiba di dataran Lira lewat jendela dimensi, Marsha langsung terjatuh dan berusaha menguasai rasa mualnya. Rintik hujan membasahi badannya dan segera Marsha merasakan dingin yang menggigit tubuhnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kesatria Zirah MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang