kaki jenjang nan mulus milik gadis cantik bernama lusiana kristaly ayunda yang tengah di bersihkan oleh petugas salon itu pun menurunkan kakinya dari kursi dan mengisyaratkan kepada petugas salon itu untung menghentikan aktifitasnya.
"Aelahh gilaa gue suruh pindah sekolah lagi?what's wrong with my father?"
Sambil menutup hp yang dari tadi berada di tangan mungilnya. Lusi bertanya tanpa ada yang menjawab seperti orang yang sedang frustasi dan hampir gila.dia pun menghela nafas panjang lalu menutup matanya perlahan.
Dia memang terlahir dari keluarga yang di atas rata-rata tingkat keuangannya,oleh sebab itu apapun yang dia inginkan pasti akan di turuti oleh kedua orangtuanya dan yah kedua orang tuanya hanya minta satu dari lusi yaitu untuk selalu ikut kemanapun orang tuanya pergi berpindah- pindah tempat dinas dan tempat tinggal tentunya.Lusi juga sering pindah sekolah karena itu dia jadi pribadi yang acuh dalam segala hal termasuk hal pelajaran dan juga ektrakurikuler.
15.45 pm
Suara langkah kaki mulai terdengar dari dalam ruang tamu milik keluarga lusi."Udah tau kabarnya kan sayang?"sambar ayah lusi.
"Eemm..udah ko pah."sahut lusi tanpa menoleh dan malah mengecek hpnya.
"Duduk dulu sini."pinta ayah lusi sambil menepuk bagian sofa di sampingnya.
Lusi menghentikan aktifitasnya dan melirik ayahnya lalu memutar bola matanya malas."Pah.."
Suara lusi memulai percakapan dirinya dan juga ayahnya.dan hanya di balas tatapan tanda tanya oleh ayah lusi.
Lusi menarik nafasnya panjang sebelum bersuara."Sebenarnya lusi tuh bosen tau pah,selalu ngikutin papah sama mamah buat pergi kesana kemari dan itupun selalu bersifat sementara, kadang aku mikir pah kenapa kita nggak menetap aja toh urusan keuangan kita udah lebih dari cukup kan kenapa juga harus pindah-pindah sehala kaya teroris yang di kejar polisi."
Tanya lusi pelan tapi terkesan dari hati yang paling dalam wajahnya pun kini terlihat seperti badut manyun."Maafin papah sayang..but this is my bussines,mau gimana lagi coba? Iyaa papah tau perasaan kamu gimana papah juga kawatir kamu nggak kaya murid lainya yang punya teman akrab dan mengenal satu sama lain.oke gini aja gimana kalo besok pas kamu pindah sekolah itu bakal jadi sekolah kamu yang tetap dan nggak pindah- pindah lagi."
Tawaran papahnya itu membuat raut wajah lusi berubah seketika menjadi ceria dan penuh harapan.
"Papah seriusan nih?"
"Iyaa sayang just for you."tersenyum ke arah lusi.
Lusi pun berteriak dan menghamburkan pelukanya ke papah yang paling ia sayangi.lusi pun mendongakan wajahnya dan tersenyum sebelum mengatakan.."Thanks papah."
"Iyaa sayang."tanganya pun mengelus puncak kepala putri kesayanganya itu."Ehemm anaknya pulang gini di cuekin jahat banget si korang."
*malesia dikit nggak pp yak:)Deheman cowo berambut cepak itu sukses membuat ayah lusi memutar kepalanya ke arah samping.lusi pun mengikuti arah pandang ayahnya itu.
"What!ya ampuunn abang gueh come back."
Suara lusi melengking dan membuat seisi rumah meringis menahan suara lusi.iapun tanpa pikir panjang akhirnya memeluk kakak satu-satunya itu."Aelahh de ini abang nggak bisa napas."
Sambil memukul pundak lusi seraya berbatuk- batuk."Gilee gue di cekik!untung adek gue lu kalo bukan dah habis dah lu."seraya mengelus lehernya yang putih dan menonjolkan sesuatu seperti batu di tenggorokanya.
"Maapin ade bang:* janji deh nggak kegitu lagi..hhhee."
Cowo itupun luluh dan menarik tangan lusi untuk kembali kedekapannya.tanganya tak henti- henti mengelus rambut adiknya itu.keduanya tersenyum dalam kehangatan keluarga.
Abimanyu surya mahesa,nama dari putra pertama pasangan lidia(ibunda lusi dan esa) dan fajri ( ayah lusi dan esa).mereka di karuniai putra yang tampan dan juga mandiri oleh karena itu mereka tidak pernah tinggal 1 rumah selama beberapa tahun.esa duduk di bangku kuliah dan menjalani rutinitas di suatu organisasi di kampusnya.esa sendiri menetap di apartemen milik keluarganya di daerah bandung.meskipun ia tinggal sendiri tetapi ia tak pernah kesepian dan berbanding terbalik dengan adik kesayanganya lusi.orantua esa slalu mengirim uang bulanan ke anak pertamanya itu bahkan hanya dalam 1 tahun setengah saja esa mampu membeli mobil sendiri. Terbukti jiwanya memang jiwa seorang pramuka.
"De abang punya something buat elu."
Kalimat itu terlontar setelah mereka berdua berada di kamar lusi."Wuidihh..apaan tu bang?"sahut lusi.
"Jeng jeng jeng..!!!"
Mengulurkan sebuah kotak berwarna hijau tosca kepada lusi.mata lusi pun membulat sempurna yang membuat bibirya menganga."Buka aja atuh de."
Tanpa pikir panjang lusi membuka kotak itu dan wooww ...isinya...
"WTF!!gantungan kunci?buat apa coba?kenapa nggak boneka atau apa gituh yang lebih mahalan dikit."
"Eeeh anak kecil."
*jangan panggil aku anak kecil paman muehehe:? Parodi syifa"Hemm."mendongakan wajah tanpa bersemangat sama sekali.
"Itu bentuknya apa coba?""Kepala kali tuh!"menyodorkan kotak itu ke esa.
"Kelapa eneng! But ini itu kaya masih tunas gituh."
Lusi hanya berohh iya ksn perkatakan abangnya itu.
"Kamu simpen.besok pasti berguna buat kamu." Ucap esa.
"Heemm..mungkin."sahut lusi.
HAY TAYO..😂😂
Ini cerita terinspirasi kisah nyata..partnya pendek karena harus nyelesaiin 3 story sekaliguss...woow
Vote and komen yakSalamkecuppipitrizul
KAMU SEDANG MEMBACA
SCOUT LOVE
Teen FictionDi sekolah biasanya terdapat kegitan yang di benci oleh sebagian siswa"PRAMUKA"kata yang tak asing bagi pencintanya dan kata paling anti di dengar untuk yang tidak menyukainya.pramuka itu indah jika kita meresapi dan selalu mengikutinya setiap waktu...