SATU. CLARISSA & RAKA

51.4K 1.3K 91
                                    

Mulmed Preechaya Pongthananikorn and Ye Zi Yu 😘

___

“Bundaaaaaaaa.”

Suara teriakan itu menggema di setiap sudut ruangan di rumah petak kontrakan tersebut, membuat seorang wanita cantik dengan apron di pinggangnya terlonjak kaget. Wanita langsung berlari kearah kamar setelah mematikan kompor tentunya. Langkah kakinya berjalan menuju kamar satu-satunya dirumah ini. Alisnya mengerenyit bingung melihat putra kesayangannya sedang meringkuk di dalam selimut dengan posisi duduk.

Apa yang terjadi. Batinnya.

Wanita itu pun melangkah mendekati bocah laki-laki berusia sekitar 4 tahunan tersebut, 

“Raka kenapa Nak?” tanyanya seraya mengelus kepala putranya yang masih tertutup selimut.

Mendengar suara lembut milik sang ibu membuat bocah bernama lengkap Raka Sanjaya, bocah tampan yang memiliki manik mata berwarna hitam legam senada dengan rambut milik anak itu, serta pipi yang sedikit cubby menambah kesan menggemaskan dan lucu bagi siapapun yang melihatnya. 

Raka menyembulkan kepalanya dari balik selimut menatap wanita cantik dihadapannya dengan tatapan ketakutan. Hal itu membuat wanita cantik tadi terkejut seketika. 

“Sayang.” 

“Ke-kecoa Bunda.” Gagapnya terbata-bata matanya juga ikut berkaca-kaca hampir menangis. 

“Kecoa? Dimana sayang?” tanya wanita itu melihat sekeliling kamar berukuran kecil milik mereka.

Bocah bernama Raka tersebut menunjuk takut ke samping lemari pakaian mereka yang terbuat dari bahan plastik dengan jari telunjuk mungilnya. Membuat wanita yang dipanggil bunda tadi berjalan pelan kearah lemari, setelah mendapati hewan yang di takuti putranya. Ia pun segera membuangnya keluar melalui jendela kamar.

“Nah sudah Bunda buang kecoanya. Sekarang Raka siap-siap pakai bajunya bunda mau masak lagi sebentar. Boleh." Ucapnya, dibalas anggukan si bocah ragu-ragu. 

Usai memastikan jika putranya kembali berkemas dan bersiap-siap wanita itu pun beranjak dari kamar menuju dapur kembali.

Clarissa Maharani. Namanya.

Perempuan cantik berusia 20 tahun, tapi di usianya yang masih muda ia nyatanya sudah memiliki seorang putra tampan berumur 4 tahun. Status single parent harus ia sandang meski dirinya belum pernah menikah sekalipun. Melahirkan seorang anak diluar nikah adalah takdir yang harus ia terima dan jalani, bahkan di usir dari rumah orang tua kandungnya adalah sedikit pelik masalah yang harus ia hadapi di usianya yang saat itu masih remaja dan baru menginjak 15 tahunan. 

Perjuangan Clarissa begitu keras kala itu, ia harus berjuang mempertahankan janin tidak berdosa dalam rahimnya dan berhasil melahirkan seorang anak laki-laki. Saat ini Clarissa bekerja di salah satu kafe terkenal di ibu kota. Cafe Coffee Theory.

****

Kini ibu dan anak itu sudah duduk di atas alas tikar plastik bergambar karakter mobil.

“Bunda masak apa?” khas suara anak kecil terdengar siapa lagi kalau bukan Raka Sanjaya.

“Hmm apa ya.” Sahut Clarissa pura-pura berpikir, membuat bocah itu mengerucutkan bibirnya lucu. 

“Coba Raka tebak. Bunda masak apa hayo.” Lanjutnya terkekeh pelan seraya mencolek dagu putranya yang kini sedang cemberut di dekatnya.

“Nggak mau.” Jawab Raka merajuk. Bocah itu memalingkan wajah, tapi matanya tetap mencuri-curi pandang ke arah tudung saji di depannya penasaran.

CLARISSA  (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang