Keadaan cukup hening selama mobil BMW hitam melaju membelah jalan raya, baik pengemudi maupun penumpang sebelah kemudi tidak ada yang bersuara sama sekali. Mereka larut dalam pikiran masing-masing. Wanita yang duduk disebelah kemudi hanya diam dengan pandangan keluar jalan, tidak sadar jika lelaki yang tengah pengemudi di sampingnya menatapinya dirinya dengan kening mengkerut. Heran.
“Cla.” Ucap si pria yang tak lain adalah Andre, memecahkan keheningan yang menyelimuti mereka sejak keluar dari dalam rumah.
Tersentak, “Hah.” kagetnya menoleh cepat, “Ada apa kak!”.
“Kamu kenapa! Ada masalah?” Tanyanya dengan nada khawatir membuat wanita yang di tanya tampak menelan ludahnya sendiri bingung.
Menggeleng, “Aku nggak apa-apa kok kak.” Balasnya mengulas senyum kaku, Andre menghela nafas pasrah. Tanpa niat untuk bertanya lebih.
Mobil itu masih tetap melaju menuju tempat tujuannya, bahkan jalanan yang macet tidak bisa membuat suasana awkward didalam mobil terpecah. Andre melirik Clarissa melalui ekor matanya, melihat wanita itu kini sudah menatap lurus kedepan.
“Cla.” Panggilnya. Clarissa menoleh kearahnya, menunggu lanjutan dari ucapan kakak angkatnya tersebut.
“Cla, tolong ijinkan aku buat jadi bagian dari kalian. Kamu dan Raka.” Serunya pelan menyuarakan keinginan hati terdalamnya.
Deg.
Clarissa tertegun, memandang lelaki yang selalu memperhatikannya dan bahkan mencintainya tanpa ia minta sekalipun dalam dengan raut yang sulit di tebak.
“Aaa-aku--.” Gugupnya terbata ia bahkan meremas ujung kemejanya erat saking gugupnya.
“Kasih aku kesempatan. Aku janji akan jagain kamu dan Raka sepenuh hati aku.” Potong Andre cepat.
Aku tahu kak. Batinnya.
Clarissa tersenyum miris menatap Andre gamang.
“Masalah Mama dan Papa kamu jangan khawatir. Aku pasti akan cerita jujur dengan mereka tentang kita. Tentang perasaan aku ke kamu. Aku hanya perlu meyakinkaam Mama., karena Papa sudah tahu semuanya tentang kita.” Jelasnya tegas.
Tunggu dulu. Batinnya tergelak. Clarissa terlihat membesarkan kedua bola matanya mendengar ucapan terakhir lelaki di sampingnya. Apa tadi? Papa sudah tahu. Jeritnya dalam hati.
“Ma-maksud Kakak tadi apa.” nada takut terlalu ketara dari suaranya yang bergetar.
Helaan napas Andre terdengar ia menatap wanita itu intens, “Papa. Papa sudah tahu semuanya Cla. SEMUANYA.” tekannya diakhir kalimat.
Pundak Clarissa langsung tergolai lemas. Kenyataan yang baru ia dengar membuat otaknya menjadi nge-blank.
Melihat reaksi wanitanya, Andre hanya memaklumi. Ia tahu betul sifat Clarissa yang begitu menghormati dan menghargai kedua orang tua angkat mereka berdua. Ia pun menepuk pucuk kepala wanita disebelahnya lembut mencoba menyalurkan ketenangan.
“Maafin aku ya. Sudah kamu jangan pikirin hal itu ya. Cla, Papa bahkam nggak marah sama aku apalagi kamu saat tahu tentang perasaan aku ke kamu. Jadi, kamu tenang ya.” Jelasnya lembut. Clarissa hanya membalas tatapan hangat lelaki itu tanpa bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARISSA (COMPLETE)
Romance(Revisi setelah tamat😊) Clarissa Maharani harus berjuang demi putranya yang masih berusia 4 tahun. Di usia yang masih remaja ia harus banting tulang untuk biaya kehidupan mereka berdua. Pernah di D.O dari sekolahnya sewaktu SMA karna ketahuan hami...