DUA. ANDRE

26.9K 990 37
                                    

Mulmed diatas  Puttichai Kasetsin as Andre Wijaya
Potek hati dedek bang😍
______

Beruntung jarak yang tidak begitu jauh membuat mereka kini sudah sampai di sekolah PAUD Permata Bunda bangunan berlantai 1 di depannya ini benar benar terlihat sangat nyaman dan asri, area yang di hiasi dengan aneka pepohonan hampir di setiap sudut memberi kesan rindang dan adem apalagi bunga warna warni bertebaran dimana-mana menyejukkan mata, halamannya cukup luas, banyak arena permainan anak-anak di sekolah ini. Sontak membuat Raka yang sejak turun dari atas motor melangkah dengan wajah berbinar.
Kini keduanya sudah berdiri di depan guru pengawas yang menyambut keduanya di depan kelas.

“Selamat pagi Bu.” Sapa Clarissa sopan.

Guru berhijab itu pun membalas dengan senyum tidak kalah ramah, “Selamat pagi Bunda. Perkenalkan saya Ibu Nara." Ucap wanita di depannya sambil mengulurkan tangannya.

“Saya Clarissa. Bunda Raka Bu.” Balasnya berjabat tangan. 

Bocah berusia 4 tahun itu masih saja terfokus akan sekelilingnya, begitu banyak anak-anak seusianya.

Bu guru Nara tiba-tiba berjongkok menyamakan tinggi badannya dengan bocah tampan itu.

“Halo Raka sayang. Kenalin nama ibu. Ibu Nara." Ujarnya membuat bocah 4 tahun itu mengalihkan pandangannya kearah wanita berhijab tersebut.

Matanya mengerjap beberapa kali lucu, terkesima melihat guru cantik di depannya.

Nara terkekeh pelan, “Ayo kenalan.” 

“Laka Bu.” Seru Raka tidak lupa mencium punggung tangan wanita itu. Nara membalas dengan mengusap kepala bocah itu lembut.
“Nah. Sekarang Raka masuk kedalam kelas ya. Mau kan. Sudah ditunggu teman teman yang lain loh. Ayo pamit dulu sama Bundanya.” Kepala bocah itu mengangguk-angguk semangat membuat dua wanita yang melihatnya terkekeh geli.

“Bunda Laka sekolah dulu ya.” pamitnya mendongak menatap kearah ibunya seraya mencium punggung tangan. Clarissa setdngah merunduk kemudian mencium kedua pipi dan pucuk kepala putranya sayang. 

“Iya. Belajar yang rajin ya Sayang.”

Setelah Raka masuk, Clarissa Pamit undur diri karena harus masuk kerja shift pagi. 

“Kalau begitu saya pamit dulu Bu. Titip Raka ya Bu Nara. Assalammualaikum.”

Nara mengangguk, “Baik bu. Hati-hati dijalan Bunda Raka. Waalaikumsalam.”

Clarissa berjalan pergi dari sana, sebelum dirinya benar-benar keluar dari gerbang sekolah putranya. Wanita itu menoleh sebentar menatap sedikit cemas ke tempat dimana putranya berada. 

Semoga Raka baik-baik saja. Pikirnya. 

*****

Keadaan Cafe Coffee Theory tempat ia bekerja masih sepi karena memang belum jam beroperasi. Di dalam bangunan berlantai dua itu sudah ada beberapa pekerja yang mondar-mandir melakukan bersih-bersih.

Clarissa melangkah masuk, setelah meletakkan tas kecilnya wanita itu ikut membantu membersihkan area kafe.

“Hai. Pagi Cla.” Sapa Bella salah satu pegawai, wanita dengan rambut sebahu itu tersenyum lebar kearahnya. 

“Pagi juga Bella.” Sahut Clarissa melambaikan tangan sekilas mendekati sahabatnya itu.

“Cie ceria banget. Ada apa nih. Kamu dapat bonus. Menang lotre. Ah atau ada yang ngajak kencan ya.” lanjutnya dengan pertanyaan beruntun mencolek lengan Bella dengan senyum menggoda.

Wanita yang di panggil Bella tadi mendengus sebal ke arah Clarissa.

“Kamu ada-ada aja Cla. Ck. Kamu pasti lupa ya hari ini kan anak si bos kita dateng loh.”

CLARISSA  (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang